Taehyung mengepalkan tangannya, pandangan namja itu lurus pada lapangan yang kini setengah ramai oleh orang.
Namun bukan itu yang membuat Taehyung marah. Tapi seseorang yang kini tengah pushup di tengah lapangan di bawah teriknya matahari. Bahkan orang itu harus menerima beberapa pukulan penggaris yang cukup keras di punggungnya.
"Yak! Jangan gegabah"
Mark berusaha menahan Taehyung agar tidak ikut campur dengan masalah Jimin. Iya Jimin, namja yang tengah di hukum itu adalah Jimin.
"Kau pikir aku akan diam! Memangnya karena siapa dia ada disana?! Yang membuat laboratorium meledak bukan hanya Jimin! Tapi kita juga terlibat! Apa kau tidak bisa menggunakan otakmu eoh?!"
"Ok memang kita terlibat! Tapi kita tidak boleh gegabah! Kita bisa mempertanggung jawabkan kesalahan kita di ruang bk"
Taehyung mendengus sinis
"Yang menghukum Jimin saat ini adalah Jung saem, bukan Lee saem""Lalu apa bedanya? Sama sama hukuman Tae!" Geram Mark
"Tentu saja beda! Kau tidak liat, dia bukan hanya di hukum tapi juga di permalukan! COBA KAU PIKIR ITU MARK!!" Bentak Taehyung kemudian namja itu berlari ke tengah lapangan.
Dengan seluruh tenaganya Jimin menahan bobot tubuhnya. Pelipis namja itu pun terus mengeluarkan keringat, karena dalam waktu yang bersamaan ia merasakan sakit pada sekujur tubuhnya dan juga panas matahari yang menyengat kulitnya. Jimin tidak memakai seragamnya. Hanya ada baju dalam seperti singlet berwarna putih yang melekat di tubuhnya. Karena memang sengaja di tanggalkan agar tidak bau keringat dan juga agar Jimin lebih tersengat matahari. Itulah kata Jung saem
"Hentikan ini saem"
Jimin sedikit tertegun saat mendengar suara Taehyung memenuhi rongga telinganya.
"Ini bukan hukuman! Tapi ini penyiksaan. Kami memang membuat laboratorium meledak dan hancur. Tapi itu bukan keinginan kami. Kami hanya mencampur semua cairan sesuai intruksi dari kepala lab. Jadi kau bisa menyimpulkan sendiri jika ini hanyalah kecelakaan"
Jung Saem menatap tajam ke arah Taehyung.
"Memangnya kau siapa berbicara seenaknya padaku. Lalu kau pikir aku akan percaya begitu saja dengan omongan mu kim Taehyung?""Asap dari ledakan itu mengandung racun!! Kami tidak sebodoh yang kau kira! Kau pikir kami mau mencelakai diri kami sendiri!" Taehyung sedikit menaikkan nada bicaranya. Semua orang yang berada di sana pun terkejut dengan Taehyung yang begitu lancang berbicara. Jung saem bukanlah sembarang guru, jika bisa di ibaratkan, ia adalah guru terhormat di sekolah ini yang memiliki sifat tegas dan kejam.
"KAU BERANI PADAKU?! BERLUTUT KAU!!" Bentak Jung Saem
Taehyung masih terdiam dengan mata yang menantang ke arah Jung Saem.
"Kau marah? Semua guru bahkan memahami kejadian ini hanyalah kecelakaan! Tapi hanya kau yang membantah jika ini semua sengaja dilakukan! Apakah guru sepertimu hanya mengandalkan otot dan jabatan? Kau bahkan guru terbodoh yang pernah ku temui—"
"KIM TAEHYUNG!! LANCANG SEKALI KAU!!"
Jimin memejamkan matanya erat ketika namja itu mendengar suara cambukan. Dalam posisi nya yang seperti ini, Jimin masih bisa melihat dengan jelas melalui bayangan.
Tubuh Taehyung terus mendapatkan cambukan dari ikat pinggang milik Jung saem. Suaranya begitu memekakkan telinga saking kerasnya. Semua orang yang melihat pun hanya bisa meringis ngilu tanpa bisa berbuat apapun.
Taehyung hanya terdiam pasrah ketika tubuhnya menjadi sasaran brutal amarah Jung Saem. Tubuhnya begitu sakit yang perlahan merayap menjadi mati rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat And Tears
FanfictionFriendship✅ Brothership✅ KimFamily✅ FiksiPenggemar✅ [‼️DI HARAPKAN UNTUK TIDAK SALAH DALAM MEMASUKAN CERITA INI KE READING LIST. LIAT TAGGAR YG SUDAH TERTERA] Dia adalah Kim Taehyung Refleksi yang paling sempurna dari keempat saudaranya. Yang ora...