Namanya adalah Kim Taehyung, bocah berumur 3 tahun yang super hiperaktif, bahkan keluarganya terus di buat was-was tentang kondisinya yang bisa saja menurun kapanpun. Mungkin semua itu karena Taehyung baru saja mendapatkan kehidupan baru. Kehidupan yang lebih bebas tanpa adanya jarum suntik dan infus setiap harinya. Karena di umurnya yang baru menginjak tiga tahun, akhirnya Taehyung di perbolehkan untuk pulang. Sudah cukup baginya menghabiskan dua tahun lamanya mendekam di dalam rumah sakit.
Taehyung pun ingat di saat ia baru pulang dari rumah sakit, hyungdeul langsung memeluknya begitu erat, menyalurkan semua perasaan rindu padanya. Bukan hanya itu, appa nya juga memberikan Taehyung sebuah boneka lion.Hari hari Taehyung lalui dengan begitu indah. Bocah kecil itu bisa bermain layaknya anak normal pada umumnya. Tawa selalu saja menghiasi rumah mewah itu tanpa adanya jeda. Itu semua berkat Kim Taehyung. Bocah kecil yang berhasil menghidupkan kembali warna keluarga tersebut.
Taehyung juga ingat di setiap ulang tahunnya pasti selalu ada kejutan maupun kado yang diberikan oleh keluarganya.
Biasanya kado tersebut akan selalu ada di sekitar bunga mawar yang Taehyung tanam di pot. Yang namja itu letakkan di balkon. Taehyung mungkin seorang namja, tapi ia begitu menyukai mawar. Mawar ungu itu begitu berarti bagi namja itu.
Di kala senja ia selalu cerita pada seluruh keluarganya.
"Mawal pulpel ini altinya celamanya. Taetae cengaja tanam cupaya Taetae, hyungdeul, appa dan eomma juga celamanya gitu-gitu...hihihi. Cuctel lumah cakit yang bilang begitu cama Tae. Tapi Tae tidak cuka dengan cuctelnya, kalena cuctel celalu bawa jarum panjang-panjang cekali....ihh Tae cebel"
Semua orang tertawa mendengar kepolosan sang maknae. Sampai Tuan Kim kembali bertanya pada Taehyung kecil yang sukses membuat bocah baru berumur tiga tahun itu mencebikkan bibirnya lucu.
"Bagaimana jika bunganya mati?"
"Jangan campai mati! Ntal taetae nangis huwaaaa hiks gitu-gitu"
Semuanya kembali terkekeh dan memandang gemas kearah bocah tersebut.
"Bunga tidak selamanya abadi Tae. Mereka akan layu kemudian mati. Jika iya pun, akan ada lagi bunga baru yang menggantikan bunga yang telah mati"
Pernyataan itu terlontar dari Seokjin.
"Jika mati belalti Taetae akan pelgi"
Semuanya terdiam saat pernyataan itu terlontar dari mulut Taehyung.
Melihat suasana yang terbilang begitu canggung membuat Hoseok langsung mengalihkan topik.
"Heii kau belum memberi hyung hadiah musim dingin"
Taehyung membulatkan matanya lucu.
"Mwo kado? Taetae tidak punya kado kado. Taetae belum kelja jadi tidak ada uang""Bagaimana dengan satu ciuman?" Yoongi menunjuk pipinya yang langsung di cium oleh Taehyung.
"Yak curang! Kan aku yang meminta kenapa jadi Yoonie hyung yang dapat" Protes Hoseok
Yoongi, tuan Kim, dan nyonya Kim tertawa. Sementara Taehyung hanya menatap polos seluruh keluarganya.
"Hobie hyung bauk, taetae tidak cuka ihh belum mandi"
Hoseok mengerucutkan bibirnya sebal mendengar pernyataan polos adiknya dan juga tawa kedua hyungnya. Namun disaat ia ingin beranjak pergi, sesuatu yang lembut dan basah langsung mengenai pipinya. Siapalagi jika bukan Taehyung yang mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat And Tears
FanfictionFriendship✅ Brothership✅ KimFamily✅ FiksiPenggemar✅ [‼️DI HARAPKAN UNTUK TIDAK SALAH DALAM MEMASUKAN CERITA INI KE READING LIST. LIAT TAGGAR YG SUDAH TERTERA] Dia adalah Kim Taehyung Refleksi yang paling sempurna dari keempat saudaranya. Yang ora...