.•♫•Tiga puluh•♫•.

2.3K 307 119
                                    

Pagi ini, keluarga kim kembali melakukan aktivasi rutin mereka yaitu sarapan. Membuat mansion mewah itu kembali seperti sedia kala sebelum terjadinya sebuah pertengkaran.

Makanan lezat pun tertata begitu rapih diatas meja. Menggugah selera bagi siapapun yang menatapnya.

"Kenapa disini banyak sekali makanan, memangnya siapa yang ulang tahun."

Gumam Seokjin pelan sembari mendudukkan dirinya, matanya menjelajahi apapun yang bisa ditangkap oleh netranya.

"Woah! Ini enak, eomma"

Komentar Yoongi yang kini tengah menikmati satu potong kue.

Nyonya kim tersenyum.
"Itu Halmeoni yang buat"

"Halmeoni daebak, ini sangat enak" Puji Yoongi.

Yang di pujinya tertawa dan mengusap surai Yoongi.

"Kalau begitu, makanlah banyak-banyak. Halmeoni membuat ini semua memang khusus untuk cucu-cucu Halmeoni."

Yoongi tersenyum dan mengacungkan satu jempolnya.

"Wah sedang asik makan nih, pagi eomma.." Sapa Jisung seraya tersenyum.

"Pagi Jisung, cah kita sarapan"

"Appa mana, eomma?"

"Appamu masih di luar, entah apa yang dilakukan pak tua satu itu. Eomma saja pusing melihatnya. Sudah tua tapi masih saja banyak tingkah."

Jisung terkekeh kecil, kemudian tangannya mengelus kedua surai putranya.

"Pagi hyungdeul, makan yang banyak nde.."

Setelah mengatakan itu, Jisung duduk di antara Seokjin dan Yoongi. Merelakan singasana yang biasa ia duduki untuk sang papa mertua.

Jisung banyak berbicara pagi ini, mengobrol ataupun sesekali akan tertawa ringan karena ucapan sang ibu mertua. Begitu pula dengan Yoona yang terlihat begitu lengket dengan sang suami. Seokjin hanya memperhatikan kedua orang tuanya dalam diam. Seokjin pikir, kedua orang tuanya itu sangat ahli memainkan sandiwara. Pantas saja selama ini Seokjin dengan mudahnya tertipu oleh keharmonisan sepasang suami-istri tersebut.

Padahal tanpa disadari oleh siapapun, hubungan keluarganya tidaklah seharmonis ini. Maka untuk menutup lubang yang ada, Seokjin dan Yoongi pun mengikuti sandiwara yang saat ini kedua orang tuanya lakukan.

Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja salah satu maid keluarga Kim berteriak dari lantai dua. Maka dengan langkah yang terburu, seluruh anggota keluarga mendekat ke-asal suara datang, dan itu ternyata dari kamar Taehyung.

"Waeyo?" Tanya Yoona

"Omo!" 

Semua orang terpaku ditempatnya, karena harus menyaksikan banyak darah yang bersimbah di lantai. Darahnya memang sudah sedikit mengering, namun tetap saja membuat semua orang yang melihatnya langsung bergidik ngeri. Kamar yang Taehyung tempati pun berantakan tak karuan dan berbau anyir.

"Dimana Taehyung?" Seketika Yoona panik. Wanita itu pun langsung menelusuri ruangan yang ada. Namun atensi sang putra sama sekali tak bisa ia temukan. 

"Dimana Taehyung?!" Teriak Yoona

Yoongi mencoba menghubungi ponsel Taehyung. Namun nomernya tidak aktif. Membuat pemuda itu berdecak kesal.

"Jisung, coba cek darah apa itu!"

Ji-sung pun langsung tanggap dengan perintah sang ibu mertua. Dengan mudah Jisung dapat mengenali cairan tersebut.

"Ini darah manusia, eomma"

Wanita tua itu mengusap wajahnya kasar.

"Aigo sebenarnya apa yang terjadi..." Gumamnya setengah frustasi.

Blood Sweat And Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang