Sembilan

2.3K 248 80
                                    

Hi semua!
Aku kembali 😁 lama tak berjumpa!
Banyak hal yang terjadi sehingga membuatku susah menemukan waktu untuk menulis dan kini aku mencoba mengais-ngais keinginan untuk melanjutkan menulis. Semoga ini masih oke lah untuk dibaca.

****

Beam berjalan ke arah sebuah coffee shop. Entah kenapa, sejak dari tadi malam, Paris berhenti mengusiknya. Jadi dia memutuskan untuk menemui Earth pagi ini. Earth dan Dia memiliki kesepakatan. Jika Beam tidak dapat menghubungi Earth, maka mereka akan bertemu di Coffee Shop ini.

Earth tersenyum lebar ketika dia melihat Beam masuk ke coffee shop. Bahkan jika Beam menutup setengah wajahnya dengan sebuah topi Earth bisa dengan mudah mengenalinya. Earth berjalan ke kasir dan mengantri di belakang Beam

"Hi" bisiknya senang pada Beam.

Dia sudah menunggu Beam cukup lama. Dia khawatir dengan perubahan yang terjadi di keluarga Jamornhum. Dan tidak mendapat kabar dari Beam membuat dia semakin bertambah stress.

Beam berdecak melihat wajah sumringah Earth "Apa kamu begitu merindukanku?" bisiknya tanpa menatap Earth.

Earth hanya bisa mengigit bibir bawahnya agar dia tidak tertawa kuat. Dia senang Beam tidak kehilangan selera humornya.

"Selamat buat promosimu" ejek Earth.

Beam menggeleng "Pekerjaan bunuh diri" ujarnya "Ingatkan aku untuk mengambil libur panjang setelah ini" tambahnya.

"Mungkin kita bisa berlibur bersama. Maldives mungkin" tawar Earth.

Beam kembali berdecak. Mereka sudah lama merencanakan liburan tetapi tidak satu pun yang terealisir. Mereka mencintai pekerjaan mereka lebih dari apapun.

"Ada lagi yang lain pak?" tanya sang kasir pada Beam. Beam ingin mengulur waktu, jadi dia mengamati makanan yang disediakan di etalase.

"Almond Croisant" pinta Beam.

Ketika sang kasir mengambil dan mempersiapkan makanan, Earth kembali mendekati Beam.

"Ada berita baru?" tanya Beam.

Direktur Tindak Pidana Narkotika tahu tentang penyamaranmu" ujar Earth. Informasi Earth membuat Beam berbalik dan menatap Earth terkejut. Tapi Earth memalingkan wajahnya.

"Shit. Bagaimana Pak Prem bisa ikut terlibat?" bisiknya.

"Bos tidak bisa menutupi identitasmu darinya. Lagi pula, mereka juga sedang menyelidiki keluarga Jamornhum. Tidak banyak yang tahu soal kamu tapi Pak Prem dan ayahmu sudah bersahabat sejak lama. Ketika berita tentangmu menyebar di antara kepala divisi, dengan sekali lihat dia tahu kalau itu kamu. Kami tidak punya jalan lain selain membeberkan rencana kita"

Beam mendesah "Siapa lagi yang tahu?" tanyanya khawatir. Dia dan Earth sudah menjadi bagian dari Interpol sejak ditempatkan pertama kali. Tugas mereka sebagian besar bersifat rahasia. Selain teman seangkatannya, teman satu divisi, dan teman ayahnya, tidak banyak orang yang mengenal Beam di kepolisian.

"Bobby" Jawab Earth.

Beam mendesah. Dia, Earth dan Bobby sering melakukan misi bersama. Earth ingin mengatakan sesuatu tapi kasir sudah kembali dengan pesanan Beam.

"Semuanya 275 bath. Ada lagi yang ingin ditambahkan Pak?" ujar kasir tersebut ke Beam. Beam menggeleng. Ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan mengambil pesanannya. Ketika dia hendak pergi dia sengaja menabrak bahu Earth, membuat dokumen yang dipegangnya dan Earth berserakan di lantai.

"Maaf" ujar Beam sambil mencoba memungut dokumen. Earth tersenyum. Dia membantu Beam membereskan dokumen mereka.

"Tidak masalah" jawab Earth sambil tersenyum tipis.

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang