Tiga Belas

2.2K 236 48
                                    

My favorite number

Aku Menulis ini di perjalanan sambil mendengarkan lagu "I Don't love you" dari Urban Zakapa 

Anyway terima kasih buat yang sudah baca, komen dan vote. Maaf jika saya tidak membalas komen kalian satu per satu. Saya meng-uninstall beberapa sosial media saya termasuk wattpad. I just need my own time and i love it. 

****

Beam POV

Aku mencoba menghindari Phi Forth sebaik yang aku bisa. Hanya saja setelah menjadi Beam Jarujitranon, segala sesuatu sangat sulit dikendalikan. Jadi tidak peduli bagaimana aku berusaha, Phi Forth selalu punya cara untuk menempel padaku. Seperti hari ini. Setelah tiga hari berada di rumah sakit dan memastikan bahwa tidak ada luka fatal ditubuh kami, dokter memperbolehkan aku dan phi Forth pulang. Phi Phana dan Tuan Oh meminta Phi Forth untuk pulang ke kediaman keluarga Jamornhum karena dia masih terluka dan mereka mengkhawatirkan keselamatan Phi Forth. Tapi Phi Forth menatapku dan berkata "Aku bersedia kembali ke rumah jika Beam ikut bersamaku"

Dia mengatakan tanpa ragu di depan Tuan Oh dan Phana. Dia hampir membuatku mendapat serangan jantung. Aku menatap Phi Forth tidak setuju. Tapi sepertinya dia sudah menetapkan pilihannya jadi aku memalingkan wajahku pada Tuan Oh. Aku berharap walaupun dia mengizinkan Phi Phana menikahi seorang pria, dia tidak akan membiarkan anak keduanya melewati hal yang sama.

Aku harus menelan kekecewaan ketika Tuan Oh berkata "Aku tidak keberatan. Bahkan Jika kalian mau, aku akan menyiapkan pernikahan buat kalian" ujarnya sambil tertawa lebar.

Pernyataannya membuatku berteriak frustrasi dalam hati.

"Jadi?" tanya Phi Phana tidak sabar. Aku menatap Tuan Oh dan Phi Forth bergantian. Keduanya menunggu reaksiku. Aku mendesah dan mengangguk pasrah.

Phi Forth dan Tuan Oh mengembangkan senyum lebar melihat jawabanku. Phi Phana tidak menunda waktu dan memerintahkan anak buahnya untuk mengangkat barang kami. Aku hanya bisa menatap pasrah ke arah anak buah Phi Phana yang mengangkut barang-barangku satu persatu.

"Tidak apa Beam. Lihat sisi positifnya. Kamu bisa lebih dekat dengan keluarga Jamornhum. Kamu akan baik-baik saja. Kamu hanya perlu menjauhi Phi Forth" Begitulah yang aku pikir sambil mengikuti mereka ke rumah keluarga Jamornhum.

Tapi aku berdiri di depan pintu kamar dengan wajah pucat ketika Tuan Oh mengumumkan bahwa kami akan tinggal di kamar yang sama.

Aku tinggal disini BERSAMA PHI FORTH.

Mereka memiliki begitu banyak kamar dan AKU HARUS TINGGAL BERSAMA DENGANNYA DALAM SATU KAMAR.

"Kenapa? Apa kamar ini kurang besar?" tanya Tuan Oh ketika melihatku enggan untuk masuk.

"Bukan begitu... Saya...."

"Terima kasih Pho, Forth yakin Beam tidak keberatan dengan kamar ini" potong Phi Forth sambil memandangku dengan senyum lebar.

Aku memandang Phi Forth tidak setuju. Phi Forth mendekat padaku dan berhenti tersenyum. Dia menatapku serius.

"Phi berjanji, Phi tidak akan melakukan hal yang Nong Beam tidak suka" bujuknya sambil berdiri seinchi didepanku sehingga ayahnya tidak bisa mendengar perkataannya.

Tapi itulah masalahnya! Aku tidak bisa menolaknya karena aku menyukainya. Menyukai semua yang dia lakukan padaku.

"Tapi..." aku mencoba protes sebisaku.

Phi Forth mendesah dan berjalan semakin dekat padaku. Kali ini, Aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya dan itu cukup untuk membuat jantungku berdebar hebat. Bagaimana aku akan bisa tidur sekamar dengannya jika aku terus seperti ini??!!

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang