Enam

2.4K 286 29
                                    

Dari pagi para wartawan dan kepolisian tiba disini tanpa henti. Pihak kepolisian meminta keluarga Jamornhum untuk membiarkan mereka melakukan investigasi tapi pihak keluarga menolak. Beam terpaksa menghindari keramaian, dia tidak ingin salah satu pihak dari kepolisian melihatnya. Karena itu, dia memilih bersembunyi di bagian belakang gedung krematorium. Beam menarik dasinya dan bernafas lega. Dia membenci pemakaman. Lebih buruk lagi, ketika dia tahu kalau tidak ada satupun keluarga Jamornhum yang menyukainya saat ini. Beam mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Dia berhenti merokok saat dia kuliah tingkat pertama. Tapi setelah Phana datang ke rumahnya dan mengatakan dia akan menyerahkan bisnis narkobanya dan mengetahui kematian Paman Phana, yang seharusnya menguasai ladang bisnis yang akan ditanganinya, Beam tidak bisa tidak stress. Dia menghidupkan rokoknya dan menghembuskan asapnya ke udara. Tapi belum habis setengah batang rokoknya Beam menatap segerombolan orang keluar dari pintu belakang.

Shit

Beam bersembunyi. Saat ini dia tidak ingin bertemu siapapun. Segerombolan orang tersebut berdiri tidak jauh darinya dan merokok.

"ck....dia membawa sial. Belum setahun dia bergabung bersama kita tapi sudah banyak kesialan yang terjadi"

"Hei...hati-hati bicara. Aku dengar dia adalah anak kesayangan phana. Bahkan aku sering melihatnya minum dengan Oh"

"Cih...paling juga dia menggunakan tubuhnya untuk mendekati Phana. Jika tidak, bagaimana dia bisa mendapatkan posisinya dengan mudah"

"Jika aku punya wajah dan tubuh sepertinya, mungkin aku juga akan melakukannya"

"kalian benar-benar berisik. Apa kalian ingin berakhir seperti Nate?"

"Aku tidak sebodoh dia. Sebelum seseorang menyerangku, aku akan membunuhnya terlebih dahulu"

Beam berdiri mematung di sudut ruangan. Dia bisa mendengar dengan jelas pergunjingan di depannya. Dia membuka satu kancing bajunya. Dia tidak menyangka kalau konflik internal di keluarga Jamornhum akan sekeras ini.

"Aku mungkin bisa mati terbunuh karena perebutan kekuasaan, sebelum berhasil membuka lingkaran bisnis gelap mereka" pikirnya.

Tapi Beam tidak berniat mundur. Sedikit lagi. Jika dia bersabar, dia akan segera mencapai targetnya.

******

Earth merasakan tubuh bagian bawahnya terasa terbakar. Dia meminum pil penghilang rasa sakit dan memijat kepalanya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Kepala divisinya.

"Ehm" jawabnya setengah hati. Bahkan jika dia tidak baik-baik saja, dia tidak akan mengatakannya pada kepala divisinya.

Semua pasukan khusus, interpol, divisi tindak pidana umum, dan divisi tindak pidana narkotika berkumpul di ruangan tersebut. Interpol dan bareskrim bergabung jika berkaitan dengan perdagangan narkoba internasional.

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang