Lima

2.6K 275 42
                                    

Setelah malam dimana Beam membiarkan Forth masuk ke rumahnya, Forth tidak berhenti mengusik Beam. Dia datang setiap weekend ke white dragon. Walau dia tidak melakukan apapun tapi kehadirannya mengusik Beam.

Beam membenci dirinya sendiri setelah malam itu. Biasanya dia orang yang tidak mudah percaya pada orang lain. Dia juga orang yang selalu waspada. Tapi malam itu, tidak hanya dia mengundang masuk Forth ke kamarnya tapi juga dengan santai tertidur di depan Forth. Beam menghantukkan kepalanya ke meja kerjanya. Dia membenci dirinya sendiri.

Beam menghela nafas panjang dan menatap handphonenya. Pesan yang sama. Setiap wekeend. Beam membuka pesan tersebut.

+66xxxxx "Jika tidak sibuk, minumlah denganku"

Beam berdecak. Forth begitu keras kepala.

****

"Selamat!!"

Dentingan suara gelas yang saling bertumbukkan terdengar di meja mereka. Hari ini Lam dan teman-temannya resmi mengakhiri pelatihan. Lusa mereka akan bekerja di penempatan mereka masing-masing. Lam berharap dia ditempatkan di divisi narkotika tapi dia harus puas bisa ditempatkan di bagian kriminal.

Lam menatap Earth yang duduk diseberangnya. Mulai besok, dia tidak akan bisa melihatnya lagi. Lam ingin mengucapkan terima kasih padanya tapi Earth begitu populer di kalangan juniornya. Semua orang ingin minum dengannya. Lam hanya bisa menatapnya. Menunggu waktu yang tepat untuk bicara dengannya.

"Phi. Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanya salah seorang junior kepada Earth. Earth menatap junior tersebut dan mengangguk.

"Tato di tangan phi.....benarkah itu daftar nama pria yang tidur dengan phi?" dia sempat ragu sesaat tapi pada akhirnya dia memberanikan diri. Pertanyaannya membuat seluruh senior menatapnya tajam. Tapi Earth tersenyum. Dia meminum birnya dan dengan santai menatap junior tersebut.

"Kenapa kamu ingin tahu?" tanyanya.

Junior tersebut tertunduk malu dan memainkan gelas birnya "sa-saya hanya penasaran" jawabnya. Para senior saling tatap sesaat sebelum mereka tertawa hebat.

"Apa dia baru saja mencoba menembakmu?" tanya salah seorang senior pada Earth. Junior yang duduk di sebelah Lam tersebut menatap Earth panik "Ti-tidak saya....saya tidak....ini...." junior tersebut kehilangan kata-katanya. Wajahnya merah padam. Dia meminum birnya untuk menutupi rasa malunya. Para senior terus menggodanya.

Earth berdecak. Dia hanya tersenyum tipis.

"Aku akan memberitahu soal tato ini, jika ada yang bisa menghabiskan setengah botol bir ini" ujarnya "seorang diri" tambahnya. Semua juniornya saling tatap. Sebelum seseorang membuka suara, Lam sudah berdiri. Dia mengambil botol bir tersebut dan menegak isinya. Satu hal yang bisa dia banggakan dari dirinya adalah kemampuannya menahan alkohol. Karena dia selalu menemani Oh Jamornhum minum.

Semua teman-teman Lam bersorak senang ketika Lam berhasil menghabiskan satu botol bir sendirian. Wajah Lam memerah tapi dia terlihat baik-baik saja. Para senior terkagum dan bertepuk tangan. Sementara Earth, dia menatap Lam lembut dan tersenyum

"Jadi kamu juga ingin mendengar ceritanya?" tanya Earth. Lam menatap Earth tanpa ekspresi dan mengangguk.

"wow.....kamu sangat populer" ujar salah satu senior sambil merangkul bahu Earth. Earth tertawa. Dia mengangkat lengan kemeja tangan kanannya dan memperlihatkan tatonya.

"rumor itu sebagian benar. Sebagian lagi tidak" jawabnya

Semua juniornya menatap Earth penasaran.

"Aku tidur dengan salah satu dari mereka tapi tidak dengan 10 orang lainnya" jawab Earth. Earth menatap nama di tangannya. Semua orang bisa melihat wajah Earth yang berubah sendu. Para senior menghela nafas mereka dan meminum bir mereka masing-masing.

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang