Enam Belas

2K 177 25
                                    

Nulis ini sambil dengerin Naff - seharusnya kita

*****

Earth, Ayah Beam (Jenderal Polisi Nate Vongviphan), dan Kepala Divisi Interpol Noey Suparat berkumpul di ruang kerja sang Jenderal.

"Jadi, Oh Jaturapoom sudah mengetahui tentang penyamaran Beam?" tanya Nate khawatir.

Noey kelihatan pucat "Apa kita harus menarik Beam?" tanyanya pada Nate.

Earth menggeleng "Tidak. Saat ini tidak. Sepertinya Oh Jaturapoom dan Phana punya niat lain"

Noey dan Nate menatap Earth bingung.

"Mereka berpikir dengan adanya Beam, mereka akan diuntungkan. Mereka mencoba membuat Beam menjadi salah satu dari mereka" jelasnya.

Nate dan Noey terdiam. Noey tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Penyesalan terbesar baginya adalah jika Beam mengorbankan hidupnya sebelum mereka dapat menangkap jaringan keluarga Jaturapoom.

Nate mendesah dan menyandarkan tubuhnya ke kursinya "Bagaimana keadaannya?" tanya Nate sambil menatap Earth.

Earth mengigit bibirnya ketika dia menatap wajah Nate yang terlihat khawatir "Dia baik-baik saja Pak. Anda tidak perlu khawatir"

Nate mengangguk dan berpikir sejenak. Dia tahu bagaimana Beam. Bahkan jika dia menyuruh Beam untuk mundur saat ini, Beam akan melakukan misinya sendiri, diam-diam.

"Untuk saat ini, kita lihat dulu perkembangannya dan tetaplah mengawasi Beam" ujar Nate sambil menatap Earth lekat. Earth mengangguk.

"Dan mata-mata itu, temukanlah. Dia mungkin kunci kita menuju keluarga Jamornhum" pinta Nate lagi sambil menatap Earth dan Noey bergantian.

Earth dan Noey mengangguk dan berkata "Siap Pak" secara bersamaan.

Mereka berbincang tentang strategi yang harus dilakukan sebelum sang Jenderal harus melanjutkan agendanya.

"Apa kamu punya bayangan siapa mata-mata itu?" tanya Noey saat mereka keluar dari ruangan sang Jenderal.

Earth terdiam. Dia sudah memikirkan banyak kemungkinan bahkan kemungkinan terburuk yang dia tidak ingin pikirkan. Tapi dia memilih menggelengkan kepalanya.

Noey mendesah dan menepuk pundak Earth "Aku tahu tidak mudah untuk mencurigai teman-temanmu" ujar Noey "Biarkan aku dan First yang menyelidiki masalah ini"

Earth mengangguk setuju. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk menilai teman-temannya secara adil terutama Lam. Jadi dia menganggap keputusan Bosnya adalah yang terbaik.

****

Lam menatap Earth dengan sudut matanya. Akhir-akhir ini Earth jarang bicara padanya. Bahkan saat mereka sedang makan malam berdua seperti ini, Earth tidak mengatakan apapun. Earth bahkan tidak memakan makanan yang Lam masak untuknya.

"Apa rasanya begitu buruk?" tanya Lam

Earth mengangkat wajahnya dan menatap Lam bingung.

"Jika rasanya begitu buruk, Phi tidak perlu memakannya" ujar Lam sambil hendak mengambil piring di depan Earth. Earth buru-buru menarik piring tersebut menjauh dari Lam.

"Tidak! Rasanya fantastik" jawab Earth cepat.

Lam menatap Earth dan terdiam sesaat sebelum kembali duduk ke kursinya.

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang