Delapan Belas

1.5K 178 42
                                    

Hi monday

****

Earth terbangun. Nafasnya memburu. Dia memalingkan wajahnya dan menatap Lam. Dia bernafas lega ketika melihat Lam yang masih tidur sambil memeluknya erat. Earth tersenyum tipis. Dia menatap wajah tertidur Lam. Lam terlihat polos dan manis. Perlahan Earth membetulkan rambut depan Lam yang menutupi wajahnya.

"Apapun yang terjadi, kamu akan memilihku bukan?" Bisik Earth "kamu akan mempercayaiku bukan?"

Lam tidak membalas perkataan Earth. Earth mendesah. Perlahan dia memeluk Lam erat dan mengecup kepala Lam "aku mencintaimu" Bisiknya.

"Ehm..." Gumam Lam tapi Lam tidak membuka matanya dan terus tidur.

Earth tersenyum tipis. Dia memutuskan untuk kembali tidur dan melupakan mimpi buruknya

****

Lam menatap jalanan. Ini weekend pertamanya dia bisa berkencan dengan Earth. Jantungnya berdebar kencang. Dan ini semua terjadi karena tiba-tiba Bos mereka memutuskan untuk membubarkan sementara Tim yang menyelidiki keluarga Jamornhum. Rumor mengatakan, itu karena mereka tidak bisa menemukan mata-mata diantara mereka. Lam mendesah. Dia merasa bersalah tetapi juga lega. Minggu lalu divisi interpol sempat menginvestigasinya. Dia mencoba sebisa mungkin untuk menjawab pertanyaan mereka. Dia bahkan berhasil melewati tes kebohongan yang mereka lakukan. Tentu saja tidak mudah, dia berlatih bertahun-tahun untuk mengatasi rasa takutnya.

"Kemana kita?" Tanya Lam sambil memasang kaca mata hitamnya. Earth melajukan mobilnya perlahan.

"Ra-Ha-Si-A" Ujar Earth "tidurlah, aku akan membangunkanmu saat kita sampai"

Lam menggeleng "kita akan ke Hua Hin?" Tebaknya

Earth terdiam dan menatap Lam terkejut "bagaimana kamu tahu?" Tanyanya penasaran.

Lam tersenyum lebar "Phi menyuruhku tidur. Pantai terkenal yang berjarak cukup jauh sampai kamu menyuruhku untuk tidur, tapi tidak terlalu jauh sehingga jika ada panggilan darurat kita bisa langsung kembali ke Bangkok, hanya Hua Hin" Jelas Lam

Earth menggeleng "jika sudah tahu pergilah tidur"

Lam tertawa melihat wajah cemberut Earth "aw apa Phi kecewa. Aku akan berpura-pura tidak tahu kemana kita pergi" Godanya sambil mencari posisi enak untuk tidur.

"Dasar brengsek" Umpat Earth

Lam tertawa dan menutup matanya. Earth melirik Lam dan tersenyum. Lam tidak butuh waktu lama untuk terlelap. Earth menarik nafas panjang. Dia menatap speedometer mobilnya yang naik hingga 80 km/jam. Dia menurunkan kecepatannya hingga 60 km/jam. Dia bahkan tidak peduli jika ada mobil atau bahkan motor yang mendahuluinya. Earth berharap dia tidak akan sampai ke Hua Hin. Dia ingin terus seperti ini bersama Lam.

****

"Kemana kita?" Tanya Wayo antusias.

Forth menatap malas pada Phana dan Wayo. Dia berhasil menyingkirkan Ming tapi tidak Phana. Ketika Wayo mendengar rencananya, Wayo langsung bahagia. Forth tahu Phana tidak akan berkata tidak pada Wayo.

"Hua Hin" Jawab Beam sambil meletakkan barang-barang mereka di bagasi belakang. Mereka akan naik dengan dua mobil. Mobil satu berisi Beam, Forth, Wayo, dan Phana. Sedangkan mobil lainnya berisi bodyguard Phana. Beam menatap ke arah mobil land rover yang berisi bodyguard Phana.

"Kita ingin tamasya atau perang" Gumamnya ketika dia melihat persenjataan lengkap mereka.

"Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Jirakit bisa saja merencanakan sesuatu" Ujar Phana yang mendengar gumaman Beam. Dia berjalan masuk ke kursi belakang mobil dan duduk disebelah Wayo. Dia memandang Wayo dan tersenyum. Sampai saat ini dia bahkan belum menemukan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran untuk Beam. Artinya seseorang bisa mencoba lagi karena mereka tahu, jejak mereka tidak akan ditemukan. Dia tidak mau mengambil risiko. Dia tidak akan membiarkan seseorang melukai orang terdekatnya.

Internal AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang