Setengah malaikat dan setengah iblis Thanapon
****
"Kenapa sayap?" tanya Earth ketika Beam menunjuk gambar sayap sebagai pilihan tatonya.
Beam menatap Earth sambil menggeleng "Karena kita akan mengalahkan para penjahat, para iblis" jelas Beam.
"O maksudmu kita para malaikat" jawab Earth "Kalau begitu aku juga" jawabnya antusias.
"Bagaimana jika begini..." Beam menatap sang pembuat tato dengan mata berbinar "Buatkan sebelah tato sayap di punggungku dan sebelah lagi di punggungnya" usulnya sambil menunjuk Earth.
Earth menatap Beam bingung. Beam melirik Earth.
"Karena kita manusia. Kita tidak bisa sempurna seperti malaikat. Jika aku jatuh ke lembah ke jahatan maka akan ada kamu yang mengangkatku dan mengingatkanku. Begitu juga sebaliknya. Berdua kita lengkap" ujar Beam sambil meletakkan tangannya ke pundak Earth.
Earth mendengus mendengar ide puitis Beam tapi sang pembuat tato terkesan
"Ide keren" ujar sang pembuat tato "Mungkin aku bisa menggunakan idemu untuk promosi" ujarnya lagi sambil tertawa kecil
"Boleh saja. Asal kami mendapat spesial diskon" tawar Beam.
Sang pembuat tato menggeleng "Tidak masalah. Phi akan memberi diskon spesial untuk nong nong" ujarnya.
Beam tersenyum lebar. Dia menyikut Earth "Bagaimana?" tanya Beam dengan wajah berbinar. Earth mendesah. Dia tidak bisa berkata tidak pada wajah memohon Beam, jadi dia mengangguk.
*****
Beam terbangun. Dia tersentak ketika dia menyadari dia ada di mana. Bukan bersama Earth tapi di dalam dekapan Forth. Beam mengatur nafasnya yang sedikit cepat karena mimpinya. Beam tersenyum getir. Mungkin karena semua kejadian kemarin, membuat dia mengingat Earth dan masa lalu mereka.
Beam menatap ke depan. Wajah Forth hanya beberapa centi darinya. Forth masih terlelap dengan damai. Beam menatap wajah tampan Forth. Ke alis tegasnya yang membuat Beam iri, Bulu mata lentiknya, Hidung Forth yang mancung dan terlihat unik, Bibir seksi Forth yang melengkapi wajah tampan Forth. Dia kembali menatap ke seluruhan wajah Forth. Jika ada pria yang harus dilabeli malaikat maka Forth adalah orangnya. Sementara Beam, berpikir kalau dia sudah berubah menjadi setengah iblis saat ini.
Beam terkejut ketika Forth bergerak perlahan dan membuka matanya "Nong Beam" tanya Forth terkejut ketika dia melihat Beam sudah terbangun.
"Apa aku membuat Phi terbangun?" tanya Beam bersalah.
Forth tersenyum dan menggeleng "Aku... Sedikit bermimpi tentang masa lalu" jawab Forth masih dengan suara seraknya.
Beam tersenyum tipis "Aku juga"
Forth terlihat antusias mendengar jawaban Beam "benarkah? Mimpi seperti apa?" tanyanya. Beam tidak pernah sekalipun menceritakan tentang kehidupan pribadinya. Forth selalu penasaran.
Beam menyesal dengan jawabannya. Dia mengigit bibirnya. Ini terlalu pagi baginya untuk memikirkan cerita bohong.
Forth terdiam. Dia melihat wajah panik Beam. Dia berdecak dan menarik Beam ke dekapannya "Jika Nong kesulitan, Nong tidak perlu menceritakannya pada Phi" ujar Forth.
Beam terdiam dan menutup matanya. Tubuh Forth terasa begitu hangat. Begitu nyaman. Perlahan dia melingkarkan tangannya di tubuh Forth. Forth tersenyum senang ketika dia merasakan reaksi Beam. Forth menatap Beam lembut.
"Merasa lebih baik?" tanya Forth.
Beam membuka matanya dan menatap ke kedua bola mata Forth yang tidak pernah lepas darinya. Dia mengangguk. Earth mungkin tidak ada disini untuk membantunya bangkit tapi Beam merasa dia kini punya malaikatnya sendiri. Malaikat tanpa sayapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Internal Affairs
FanfictionManakah yang akan mereka pilih di antara cinta, keluarga, negara, dan kewajiban? Karakter milik chiffon_cake dan Ide cerita berasal dari film Internal Affairs milik Max and Felix Chong. I do not own the photos (If you do not want your photo to be in...