Chapter #3 (revisi)

2.6K 103 0
                                    

Vommen pliss
🌟

💬


~HAPPY READING~✨


"nyaa,vanya" panggil tania yang baru masuk kelas

"hmm" gumam vanya yang sedang menaruh wajahnya di kedua tangannya yang berada di atas meja

"lu udah ngerjain pr ipa?" Tanya tania

"Dah.." ucap vanya malas

"serius lu udah?" Ucap tania yang kaget, biasanya kalo ada pr vanya lah yang paling malas mengerjakan

"udah, tuh liat ajah" ucap vanya

tania membuka tas vanya dan menyari buku pr milik vanya dan setelah menemukannya tania kaget, dia pikir vanya berbohong ternyata benar perempuan itu sudah selesai

"kagum gua sama lu, gua salin ya" ucap tania

"hmm"

zara masuk ke kelas secara tiba tiba dan mengagetkan tania yang sedang menyalin pr
"tan" ucap zara sambil memegang pundak tania, tania yang sedang serius menulis pun terpelojak kaget

"ngagetin ihh" ucap tania

"liat dong" ucap zara

"Sini duduk sebelah gua"

"punya siapa?"

"Punya vanya" ucapan tania. zara yang mendengar langsung melihat vanya yang tertidur dengan wajah bingung

"Punya aleya vanya abimanyu?" Tanya zara dengan nama lengkap vanya. Tania yang sedang serius hanya bisa menganggukan palanya

"seriuss??, vanya ngerjain pr?, keajaiban dunia" ucap zara lebay sambil menepuk tangan

"Gc tulis" ucap tania memberi tahu zara yang dari tadi mengoceh, akhirnya zara berhenti mengoceh dan mengeluarkan bukunya untuk menyalin


🐾🐾🐾🐾🐾


TRINGGG.. TRINGGG

bell istirahat pun menggelegar di seluruh kelas, dan tak lama kemudian kerumpulan anak anak dari penjuru kelas pun keluar dan memasuki kawasan kantin, begitu pun kepada vanya,tania,dan zara mereka bertiga sudah berada di kantin dan sudah memesan makanan

"emang bakso mang kardi enak banget dahh" ucap zara yang sedang melahap baksonya

"iyaa" ucap tania membenarkan

"gua ke toilet sebentar ya" ucap vanya dan di anggukan oleh kedua temannya

setelah vanya pergi tak lama kemuadian wildan dan ketiga temannya datang

"Hai, jangan makan baso mulu" ucap gara yang duduk di depan zara

"Kenapa ga boleh" ucap zara

"Nanti pipinya kaya baso" ucap gara sambil tersenyum manis, zara yang melihatnya hanya bisa diam tidak berkutik

tania melihat zara yang diam melihat senyuman gara hanya menyenggolanya dengan sikut

"ehmm"

"nanti gendut, bilang ajah gitu gar" ucap wildan

"sorry yaa, kita ini cewek yang ga takut gendut" ucap tania

"Mau lu gendut juga gua tetep suka" ucap gara. Zara tidak bisa menahan senyumnya

"bullshit" ucap tania dan seketika senyum zara luntur dan melirik ke arah tania dengan ekor matanya

Vanya datang dan melihat mejanya yang bertambah dua orang cowok. Siapa lagi kalau bukan gara dan wildan

Vanya melihat kedua orang itu bingung

karna biasanya mereka berempat.

vanya berjalan biasa dan saat sampai di mejanya ia melihat gara yang duduk di depan zara

vanya langsung duduk di depan tania, dan seketika gara berdiri karna kaget dengan kehadiran vanya.

"ngapain?" Tanya vanya jutek kepada gara

"gak ngapa-ngapain" ucap gara yang langsung pergi bersama wildan. Vanya melihat kepergian gara dengan woldan dengan tatapan bingung

"Mereka ngapain?" Tanya vanya kepada kedua temannya

"gara ngapelin zara" ucap tania, zara dan vanya yang mendengar kaget dan langsung melihat tania dengan mata bulat

vanya melihat zara dengan tatapan 'butuh penjelasan'

dan zara?

Zara bingung?

"dia... dia minta buah apel ke gua van" ucap zara mencari alasan

"Zarr" ucap vanya

"Sumpah demi pohon van, gua gangerti kalo dia ngapelin gua, gua kira dia cuman gombal-gombal biasa" ucap zara

"tapu senyum-senyum" ucap tania seketika kaki zara refelek menginjak kaki tania

"ehhh, maaf tan, reflek" ucap zara yang kaget karna ia benar benar reflek

"gak bisa boong zar" ucap vanya

"iya van, tadi itu dia tiba-tiba dateng, gua sebenernya baru nyadar kalau gua di apelin sama dia" ucap zara

"terus yang senyum-senyum?"

"kalo itu tadi dia senyumin gua, makanya gua senyumin balik" ucap zara

******

Vanyandavin
______________________


jangan lupa vote dan komen :)

Prisciliaaawin

Vanyandavin [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang