Chapter #52

1.4K 63 0
                                    

Vommen pliss
🌟

💬

✨~HAPPY READING~✨

Saat ini vanya, zara dan tania serta gengnya davin sedang berada di rumahnya vanya tepatnya di di taman belakang rumah vanya

karna hari ini mama dan papanya vanya sedang keluar kota karna ada pekerjaan yang penting

"Yang jomblo mah bisa apa" ucap wildan yang duduk sendiri di kursi singel yang berada di taman

"bisa liatin sambil ngiler" ucap gara

"kampret lu" ucap wildan yang kesal

para cewek membuat baberque dan para cowok hanya bercanda tawa

"wildan mah memang di takdirkan jomblo terus" ucap tania

"woy..woyy ngomongnya, amit amit" ucap wildan sambil mengetuk kepalanya lalu mengetuk kursi yang ia duduki

semua orang yang ada di taman hanya tertawa melihat wildan seperti itu

"Gua di buli mulu dah di sini" ucap wildan

"gua doain pada putus lu bertiga" ucapan wildan mengundang raut muka tidak suka dari ke enam orang itu

"Calm down gayss"

akhirnya setelah selesai makan-makan. Mereka segera pulang ke rumah masing masing

"hati hati" ucap vanya kepada davin

"iya"

akhirnya semuanya pergi dan tinggalah vanya sendiri di rumah-- walaupun ada pembantu, vanya pasti menganggap dirinya sendiri di rumah

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, tapi vanya enggan untuk menutup matanya

dan akhirnya ia memilih untuk bermain game di hpnya, sampai ketiduran

🌼🌼🌼🌼🌼

pagi ini vanya bangun jam 12 dia sudah melewatkan sarapan paginya.

Ia bangun dan langsung mandi, kurang lebih 25 menit ia di kamar mandi, akhirnya ia keluar dan memakai baju santainya

dia baru ingat kalau mama dan papanya akan pulang hari ini

saat dia turun dari anak tangga terakhir adik adiknya sudah memanggilnya seperti tidak bertemu seminggu-pikir vanya

"kenapa?" Tanya vanya tapi tidak di hiraukan oleh adik adiknya

'ternyata mereka caper doang' bati  vanya

akhirnya vanya berjalan ke arah dapur dan duduk di meja makan untuk mengisi kekosoangan dan kehampaan perutnya dengan makanan

####

Saat ini vanya sedang berchat ria dengan teman temannya di aplikasi hijau

tak berselang lama, ia mendengar suara mobil yang memasuki garasi

Ia melihat ke pintu garasi yang tersambung dengan rumahnya, ternyata itu mama dan papanya yang baru pulang

"mamaaa" teriak kedua adiknya. Vanya hanya memutar bola matanya malas melihat adiknya

tetapi kalau dipikir-pikir adiknya memang masih membutuhkan perhatian dari orang tua, jadi mereka seperti itu- pikir vanya

Gina mencium kedua anaknya dan berjalan ke arah vanya dan memeluk vanya dengan erat

"oleh olehh" ucap vanya sambil merentangkan tangannya

"mama belum duduk, udah di mintain ajah" ucap gina

"nih oleh olehnya" ucap jonathan papanya sambil memberi paperbag yang vanya minta

Vanya tersenyum senang akhirnya makanan yang ia mau di belikan

"kak aku nanti sekolah dong" ucap jaden menyombongkan dirinya kalau nanti ia akan masuk sekolah

"emang jaden bisa sekolah?" Tanya vanya merendahkan jaden

"bisa" ucap jaden dengan pdnya

"nihh aku punya tas balu" ucap jasen sambil mendorong tasnya Yang memakai roda

"tasnya jelek" ucap vanya

"tas kakak yang jelek" ucap jasen tak mau kalah

"tas aku bagus sihh" ucap vanya

"gak, tas kak anya jelek" ucap jasen

"tas kak anya jelek" ucap jaden pun sama

vanya yang tidak mau mereka nanti nangis pun hanya diam,

'kalau di lanjut bisa bisa mereka nangis' batin vanya

karna kalau jasen dan jaden sudah nangis maka vanya lah yang akan disuruh mendiamkannya

maka vanya hanya diam

*******

VANYANDAVIN
__________________

Prisciliaaawin

MAAF BANGET KALO PENDEK

idenya buntu banget

part selanjutnya bakal panjang kok

jangan lupa vote dan komen

Vanyandavin [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang