Chapter #39

1.4K 68 2
                                    

Vommen pliss
🌟

💬

✨~HAPPY READING~✨

Tepat jam 6.15 davin sudah sampai di rumah vanya

saat ini vanya dan davin sudah berada di mobil

keheningan

tidak ada 1 kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua

hanya ada suara radio yang mengisi keheningan di antara mereka

Akhirnya mobil davin terpakir sempurna di parkiran sekolah

saat vanya ingin membuka pintu davin mencegah vanya

"lu kenapa van?" Tanya davin yang sedari tadi melihat vanya hanya diam

"ga kenapa kenapa" ucap vanya seadanya

"jujur"

"gua gapapa" ucap vanya langsung keluar dari mobil davin dan pergi ke kelas

💢💢💢💢💢

Bell istirahat sudah menggelegar di seluruh kelas

"van kekantin gak?" Tanya tania yang melihat vanya tidur di tumpukan tangannya. Vanya hanya menjawab dengan gelengan

"lu mau apa, gua pesenin" ucap zara, tetapi vanya hanya bisa menggelengkan palanya

"lu kenapa van?, sakit?" Tanya tania khawatir

"engga" ucap vanya

"terus kenapa diem dari tadi?" Tanya zara

"gua gapapa, ga usah khawatir" ucap vanya lembut

"van, kalo ada masalah cerita ajah sama kita, toh kita sahabat lu" ucap tania

"gua lagi datang bulan, mager ngapa-ngapain" ucap vanya

"pantess dari tadi diem" ucap zara

"biasanya orang pms marah marah dia malah kebalik, kalo ga pms marah marah, kalo pms diem kaya patung" ucap tania

vanya yang mendengar omongan tania langsung melototkan matanya tajam ke arah tania

tania yang di lihat seperti itu langsung kabur bersama zara keluar kelas

'kamprett, sahabat laknat' batin vanya

di kantin

"lu kok berduaan ajah, biasanya ganjil" ucap jordi yang baru datang

"ganjil apaan?" tanya zara

"Biasanya bertiga" ucap jordi

"emang kenapa kalo berdua?" Tanya tania

"ga enak di liat" ucap wildan

"yaudah ga usah liat" ucap zara kesal

davin yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara

"vanya di mana?" Tanya davin

"di kelas" ucap tania dan zara berbarengan setelah itu mereka terkekeh

"gitu doang ketawa" ucap wildan yang melihat mereka terkekeh

"Suka suka gue lah" ucap zara

"gua yang liat ga suka" ucap wildan

Vanyandavin [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang