Chapter #51

1.4K 68 2
                                    

Vommen pliss
🌟

💬

✨~HAPPY READING~✨

Saat ini vanya sedang duduk sambil memakan cemilannya di ruang keluarga Bersama kedua adiknya, jasen dan jaden

Vanya yang sedang asik menonton pun kaget dengan teriakan jasen

"Ehh!!, kenapa?, kok teriak" ucap vanya

"kak anyaa!!, ada cetann!!" Ucap jasen sambil menutup mata dengan tangannya. Vanya melihat kesekeliling rumahnyan tetapi ia tidak melihat apapun

"Cetan, cetan, ga ada namanya cetan!" ucap vanya

Tetapi jasen tetap teriak hingga akhirnya pengurus jasen datang dan mendiaminya

vanya yang melihat jasen menangis sesegukan pun ikut sedih

'Yang gua baca di line today, anak kecil itu bisa liat setan' batin vanya. Tapi vanya menggelengkan palanya menepis jauh jauh fikiran yang tidak penting

"mba, aku ke atas dulu yaa" ucap vanya dan di angguki oleh pembantunya

saat vanya menaiki satu anak tangganya, tiba tiba hpnya berbuyi menandakan ada yang menelfon

"haloo"

"lagi ngapain?"

"Lagi mikirin orang yang ga mikirin gua"

"siapa?"

"adalah, kepo banget"

"lah, gua kan nanya"

"tapi lu mau tau kan?"

"iya"

"sama ajah itu kepo"

"ohh yaudah"

"yhaa kalah"

"Gapapa di kalahin sama pacar sendiri"

"van, gua mau nanya" ucap davin


"apa?"

"hati lu udah kebuka buat gua belum"

"mau jujur atau boong?"

"jujur"

"udah"

"..."

Tutt..tutt..

Telfon suara dimatikan secara sepihak oleh vanya

karna gengsinya kembali lagi

"Astaga!!"

'Hati gua udah kebuka?'

Vanyandavin [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang