Hari ini Toneri ngajakin Hinata ketemuan di tempat mereka jadian dulu. Hinata gak ada pikiran yang macem-macem, karna dia pikir hubungannya sama Toneri juga gak ada masalah. Cuma emang akhir-akhir ini aja mereka jarang ketemu karna sibuk kerja.
Hinata tersenyum manis ke arah Toneri yang juga lagi tersenyum kecil padanya. Lalu Toneri noleh ke samping, ke arah laut biru yang tampak indah. Toneri nundukin kepalanya sejenak, sebelum merhatiin Hinata lagi yang masih berdiri di depannya dengan senyuman malaikat.
"Kita putus aja, ya?" ujar Toneri pelan.
"Putus?" Hinata jelas kaget denger kalimat itu dari lelaki yang udah jadi pacarnya sejak lebih dari satu tahun ini. "Kamu minta putus dari aku?"
"Mau gimana lagi? Kamu gak mau dengerin kata-kata aku. Kamu gak bisa jauhin teman-teman kamu demi aku, demi hubungan kita."
"Aku udah temenan sama mereka sejak lama, jauh sebelum aku kenal kamu. Mana bisa aku jauhin mereka? Lagian aku dan mereka juga kerja di tempat yang sama. Aku butuh bantuan mereka, mereka juga butuh bantuan aku."
"Berarti kamu emang lebih memilih mereka, 'kan?"
"Kenapa kamu jadi kayak gini? Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, tapi aku juga gak bisa jauhin temen-temen aku."
Toneri menatap Hinata serius. "Aku cuma ngasih dua pilihan terakhir buat kamu. Pilih aku dan kita akan menikah secepatnya. Atau pilih mereka dan huhungan kita usai."
"Apa?" Kedua mata Hinata udah berkaca-kaca. "Kita udah mau tunangan, kenapa kamu malah kayak gini?"
"Justru sebelum kita tunangan, Nat. Sebelum semuanya semakin jauh."
Toneri coba buat gak ngerasa iba sama Hina. Dia nyuekin airmata pacarnya yang udah mulai turun.
"Aku tau, temen-temen cowok kamu itu banyak yang naksir sama kamu. Cuma emang kamu yang nggak peka."
"Mungkin mereka emang suka sama aku, tapi kalo aku suka dan sayang juga cinta sama kamu, mereka bisa apa?" Sebisa mungkin Hinata mertahanin hububgannya dengan Toneri yang emang akhir-akhir ini sering ada masalah. "Aku bakalan jaga perasaan aku cuma buat kamu, aku janji. Tolong, jangan putusin aku kayak gini. Aku masih sayang cinta sama kamu."
"Udahlah, Nat," sela Toneri cepat, "percuma aja." Dia ambil langkah mundur pas Hinata coba mendekat. "Jangan buat semua ini jadi semakin rumit. Kamu cukup buat keputusan aja. Pilih aku atau temen-temen kamu itu!"
Hinata nundukin wajah cantiknya. "Aku gak bisa pilih satu di antara kalian." Dia gelingin kepalanya pelan. "kamu penting di hidup aku, sama halnya dengan temen-temen aku."
"Oke, aku ngerti." Toneri sama sekali gak keliatan luluh. Tatapan matanya justru nunjukin ketajaman. "Kamu gak bisa milih, jadi biar aku aja yang milih."
"Apa maksud kamu?"
"Aku yang bakalan nyerah dan ngalah. Aku yang bakalan jauhin kamu. Kamu bisa terus barengan sama temen-temen kamu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Hinata Hyuuga ala Lokal
Short StoryHinata dan sekawanannya milik Oom Masashi Kishimoto. Azur cuma pinjam nama tokohnya doang. --- Suka, boleh baca. Ngga suka, enyah aja. . . . Setiap bagian memuat cerita yang berbeda. Pasangan setiap bagian tidak sama. Ada beberapa cast yang dominan...