Kamu Milik Aku! (1)

1.6K 111 38
                                    

Hinata

Hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke

---~~~---~~~---~~~---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---~~~---~~~---~~~---

"Pindah, Ma?" tanya Hinata ga percaya. "Kita baru dua tahun tinggal di Surabaya, masa iya mau pindah ke Jakarta lagi?"

"Kita 'kan harus ikut ke mana Papa dipindahtugaskan, Ta. Memangnya kamu mau tinggal sendirian di sini?"

Hinata nahan kekesalannya. Dua tahun yang lalu keluarganya yang tinggal lama di Jakarta mutusin buat pindah ke Surabaya karena Papa Hiashi pindah tugas di sana. Hinata udah coba beradaptasi sama lingkungan barunya. Setelah mulai terbiasa dengan lingkungan sekitar, keluarganya malah harus balik lagi ke Jakarta. Dari situ gimana Hinata gak kesel?

Sebenernya Hinata seneng kalo balik ke Jakarta, tapi sebel banget karena harus pindah sekolah juga secara otomatis. Cuma berharap kalo udah lulus SMA nanti Hinata bisa lanjut kuliah di Jakarta. Kalopun Papa Hiashi dan Mama Hikari ngajakin pindah ke kota lain lagi atau bahkan ke luar pulau, Hinata bakalan lebih pilih tetep tinggal di rumah orang tua mereka itu. Ngga apa-apa jauh dari orang tua, yang penting ngga pindah-pindah tempat tinggal lagi yang mengharuskannya beradaptasi kembali dengan lingkungan sekitarnya.

Kalo Neji, kakak Hinata, enak-enak aja. Soalnya baru lulus kuliah S2 sebulan yang lalu. Emang Neji kuliahnya dari S1 dulu di Surabaya. Nah, pas tau kalo papanya pindah tugas di Surabaya, Neji adalah orang pertama yang paling bahagia. Dan sekarang kalo Neji diminta ikut ke Jakarta lagi juga ngga masalah.

"Besok lusa kita berangkat ke Jakarta. Kamu kemasi barang-barangmu mulai hari ini."

Denger perintah Papa Hiashi, cewek itu cuma bisa ngangguk patuh. Emang dia bisa bantah omongan ortu? Ya jelas ngga mungkin lah! Gila aja. Hinata ngga mau kalo sampe dapet karma atau sumpah serapah dari ortunya sendiri. Uh, serem.

"Usah uring-uringan begitu," kata Neji sambil nepuk-nepuk kepala adeknya. "Kalo pindah ke Jakarta, kamu bisa ketemu sama Sasuke sesering mungkin, 'kan?"

"Idih!" Hinata bergidik. "Cowok es kayak gitu, mau ketemu tiap hari atau setaun sekali juga ngga ada bedanya."

"Yaelah, gitu-gitu dia lelaki yang tepat buat jadi calon suami kamu."

Cerpen Hinata Hyuuga ala LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang