Preman Sekolah (2)

1.4K 117 5
                                    

-___-___-___-___-___-___-___-___-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-___-___-___-___-___-___-___-___-

"Neji, Hinata," ujar Utakata agak kikuk. "Kalian lagi di sini juga?"

"Harusnya Abang bilang sama Nata kalo udah punya pacar," kata Hinata dengan suara yang begitu pelan. "Harusnya Abang cukup bilang kalo Abang punya cewek yang Abang cintai."

"Sebentar, Nat. Biar Abang jelasin dulu, ya…" Utakata coba meraih tangan Hinata.

Hinata langsung nepis tangan Utakata. "Udahlah, Bang," Dia ngejauhin Utakata dan berlindung di belakang tubuh Neji. "Abang gak usah repot-repot jelasin ke Nata. Nata udah ngerti dan paham, kok. Emang seharusnya Nata gak jatuh cinta sama Bang Utakata." Hinata berbalik dan ninggalin tempat itu.

Neji menatap Utakata dengan pandangan menusuk. "Lo hutang penjelasan sama gue!" ujarnya tajem yang kemudian berlari nyusulin adeknya.

Hinata udah masuk ke dalem mobil. Airmatanya mengalir. Sebisa mungkin dia ngurangin isakannya biar gak didenger Neji yang sekarang udah masuk ke dalem mobil.

"Butuh pelukan?"

Dan tak perlu nunggu lama sampe Hinata nyembunyiin wajahnya di dada bidang Neji. Tangisannya seketika pecah pas dapet usapan lembut dari pemuda itu. Neji gak ngomong apa-apa lagi. Cuma pengen nenangin adeknya yang kayaknya emang patah hati banget liat Utakata jalan sama cewek yang mereka ngga kenal.

"Lulus SMA, Nata mau kuliah di Singapura aja, Kak. Boleh, ya?"

"Dek-"

"Ini keputusan Nata. Nata pengen kuliah di sana."

Neji helain napasnya pelan. "Oke," akhirnya dia ngalah, "tapi kuliah yang bener, ya?"

"Janji!"

-

-SKIP-

-

"Oi, Nat! Lo ternyata suka sama Pak Utakata?" tanya Sakura yang nyari perkara lagi sama Hinata.

"Diem lo!" sentak Hinata tajem. "Gak ada urusan sama lo."

"Wah, jadi Hinata beneran naksir sama Pak Guru Ganteng itu?"

"Sumpah lo? Demi apa Hinata naksir sama Pak Guru Ganteng, huh?"

Sakura tersenyum culas. "Gue bahkan denger sendiri kalo cewek jadi-jadian itu nembak Pak Utakata pas hari terakhirnya magang ngajar di sini."

"Whoah!" seru beberapa siswa.

"Cewek gak ada martabat. Bisa-bisanya nyatain cinta ke gurunya sendiri."

Hinata udah nahan diri buat gak emosi, tapi ucapan Sakura lama-lama bikin dia naik darah. Cewek cantik itu menggebrak meja, lalu berdiri dan nyamperin Sakura. Hinata langsung nampar muka Sakura dengan sangat keras.

Cerpen Hinata Hyuuga ala LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang