part 20 : second chance

11.8K 790 41
                                    

"Min Yoongi-ssi!" Sapaku separuh berteriak saat menangkap sosok itu sedang berjalan sendirian ke arah gerbang universitas.

Laki-laki itu berhenti, memutar tubuhnya menghadapku sekilas. Aku segera mendekatinya, "Hai." Sapaku setelah sampai.

"Hai." Balasnya.

"Kau ingin pulang?" Tanyaku. Ia mungkin sedikit aneh, hanya saja melihatnya yang selalu sendiri membuatku ingin lebih akrab dengannya. Menurutku, seaneh apapun seseorang, ia tetap pantas mendapatkan teman.

"Iya."

Aku memperhatikan penampilannya dari sudut mataku. Perhatianku terfokus pada kamera yang tergantung di lehernya.

"Kau suka memotret?"

Min Yoongi menunduk mengikuti arah pandanganku. Ia sedikit mengangkat kameranya. "Iya." Balasnya singkat. Sepertinya ia tipe laki-laki yang hemat kata.

"Boleh aku melihat gambarmu?"

Ia diam sejenak sebelum akhirnya melepas tali kamera dari lehernya lalu memberikan benda itu padaku. Aku segera menerimanya. Melihat-lihat gambar tangkapannya. Ia mengambil objek random. Foto terakhir yang ia ambil adalah gambar dedaunan kuning dengan latar langit yang penuh awan. Letak pengambilan gambar yang tepat membuat foto sederhana itu tampak enak dilihat.

Aku hanya melihat sekitaran tiga gambar yang sepertinya ia ambil hari ini lalu mengembalikan kamera itu padanya. "Fotonya bagus."

"Terimakasih."

"Kau menunggu jemputan?" Tanyaku lagi. Aku benar-benar terlihat seperti wartawan yang terus saja bertanya padanya. Tapi jika aku tidak melakukan itu, Min Yoongi mungkin tidak akan membuka mulutnya sama sekali.

Dia menggeleng. "Kau sendiri?" Akhirnya ia bertanya juga.

"Aku menunggu jemputan."

"Jungkook?"

"Tidak." Aku melirik Min Yoongi yang tampaknya menunggu kelanjutan dari jawabanku. Entahlah, mungkin ia hanya penasaran.

Aku memilih untuk menjawab rasa penasaran itu, "Hubunganku dengan Jungkook sudah berakhir." Itu bukan lah hal yang harus ditutupi bukan?

"Benarkah?"

"Iya."

"Kenapa?" Sepertinya ia benar-benar penasaran, terlihat dari nada suaranya yang sedikit naik. Namun detik berikutnya ekspresinya kembali meredup, "Ah maaf, aku terlalu banyak bertanya." Katanya dengan kepala yang tertunduk.

Aku tertawa. Min Yoongi lucu sekali. "Tidak apa-apa. Lagipula itu bukan hal yang harus dirahasiakan."

"Aku membuat kesalahan yang fatal hingga Jungkook memutuskan hubungannya denganku." Jawabku jujur namun tidak terlalu membuka alasan sebenarnya. Setidaknya itu sudah menjawab rasa penasaran laki-laki di sampingku ini.

"Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi? Aku senang bicara denganmu."

"Kenapa?" Sepertinya ia memang suka bertanya dengan satu kata saja.

"Karena aku ingin menjadi temanmu. Kau masih menyimpan nomorku bukan?"

Ia mengangguk pelan, "Y-ya masih."

Aku tersenyum lebar. Kukira ia sudah menghapusnya karena selain telpon malam itu, ia tidak pernah menghubungiku lagi.

"Kau bisa menghubungiku kapanpun kau ingin." Meski samar, aku bisa melihat ia menganggukkan kepalanya pelan.

Tidak lama kemudian mobil Taehyung tiba dan berhenti di depan kami berdua. Aku berpamitan sekilas dengan laki-laki berkacamata ini yang dibalas oleh anggukan kepala darinya. Aku berjalan memutari bagian depan mobil untuk mengisi kursi penumpang.

My Husband  (Kim Taehyung) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang