Kejutan di pagi ini adalah Taehyung yang membangunkanku seperti terjadi kebakaran hebat.
Ia menciumi wajahku berkali-kali yang membuatku merasa sirih karena rambut halus di bawah hidungnya sudah mulai tumbuh dan terasa cukup tajam. Ia juga menekan hidungku. Mau tidak mau akhirnya aku pun membuka mata.
Dan aku ingat pasti bagaimana ekspresi wajahnya saat berkata "Celine noona melahirkan! Ayo siap-siap kita akan ke Inggris sekarang." sangat senang, seolah yang melahirkan adalah aku.
"Haruskah sepagi ini Tae?" tanyaku dengan suara serak khas baru bangun tidur.
"Iya, ayo cepat mandi." katanya sambil berusaha mendudukkanku.
"Atau mandi berdua saja, bagaimana?"
"Jika kau masih mengantuk aku bisa memandikanmu. Kau hanya perlu duduk dan membiarkanku membantumu, tapi setelah itu—"
"Baiklah, aku akan mandi sekarang." kataku cepat memotong kalimat Taehyung karena aku sudah bisa menebak apa yang akan dikatakannya selanjutnya.
Dasar mesum.
Aku segera turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Sebelum pintu kamar mandi ini benar-benar tertutup Taehyung bersuara,
"Yakin tidak mau? Jika mandi bersama kita bisa saling membantu loh."
Aku tidak mendengarnya. Lebih baik begitu.
Kenapa akhir-akhir ini Taehyung mesum sekali sih?
Bukannya tidak suka, tapi aku kewalahan menghadapinya.
Bahkan ia pernah menyelinap masuk ke kamar mandi saat aku tengah membersihkan diri. Sejak saat itu, aku selalu mengunci pintu kamar mandi jika sedang berada di dalamnya.
Setelah mandiku selesai, aku mendapati Taehyung yang sepertinya baru selesai mandi juga. Mungkin ia mandi di kamar mandi yang satunya. Ia terlihat bingung memilih antara dua baju yang tergeletak di atas tempat tidur.
"Aku suka yang hitam." kataku sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk.
Taehyung melirikku sekilas lalu kembali memperhatikan pakaiannya. Ia berpikir sesaat sebelum mengambil baju yang aku sarankan tadi.
Ia membuka bathrobe yang dikenakannya begitu saja, aku segera memalingkan wajah agar tidak melihat tubuh polosnya.
Aku tahu dia sengaja. Dia menyadari reaksiku itu lalu terkekeh pelan sembari mengenakan pakaiannya.
Kukeringkan rambutku dengan cepat, setelahnya membuka lemari dan mengeluarkan beberapa pakaian yang hendak kubawa, namun Taehyung tiba-tiba saja kembali memasukkan pakaian tadi ke dalam lemari.
"Tidak perlu membawa apapun."
"Apa?"
"Kita akan membeli pakaian di sana nanti."
"Apa?" aku tidak tuli, hanya kaget mendengarnya.
"Kita harus cepat, sayangku."
"Aku hanya butuh 5 menit." belaku. Aku hanya perlu memasukkan bajuku ke dalam koper, lalu menariknya keluar. Sudah, hanya itu.
Taehyung menggeleng. "Kita harus pergi sekarang."
"Tapi—"
"Uangku tidak akan pernah habis, tenang saja."
Ah, aku baru tahu sifat Taehyung yang ini.
Aku jadi teringat kalimat Celine yang berkata bahwa Taehyung bisa membeli rumah sepuluh kali lebih besar dari rumah kami sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Kim Taehyung) ✔
ФанфикLee Hyerim tidak pernah menyangka bahwa nasib sial harus menimpa dirinya. Ia dijodohkan dengan seorang laki-laki yang tak ia kenal sama sekali. Yang Hyerim tau tentang laki-laki itu hanya satu, namanya. Kim Taehyung. Dan Hyerim membencinya, sangat. ...