Taehyung kira, jika ia menunggu sebentar lagi, Hyerim akan membuka hati untuknya.
Taehyung kira, jika ia berusaha lebih keras, Hyerim akan membalas perasaannya.
Taehyung kira, semakin lama mereka bersama, perasaan Hyerim akan berubah.
Tapi itu hanya perkiraan. Kenyataannya, selama apa pun Taehyung menunggu, sekeras apa pun Taehyung berusaha, dan seberapa lama mereka tinggal bersama-sama, semua itu tidak ada artinya.
Keluarga bahagia apanya? Membuat Hyerim jatuh hati padanya saja Taehyung tidak bisa.
Tapi tetap saja ia tidak boleh menyerah. Melepaskan Hyerim adalah salah satu hal yang tidak akan pernah ia lakukan.
"Apa maksudmu? Kenapa bertanya seperti itu?"
"Aku ingin kita segera bercerai, Kim Taehyung. Satu bulan bukan waktu yang sebentar bagiku."
Taehyung berdiri dari duduknya, menghampiri Hyerim. "Kau tidak dengar pembicaraan keluarga kita semalam? Mereka sangat menginginkan cucu dari kita."
Hyerim menghela. "Justru itu alasan mengapa aku ingin kita pisah."
Alis Taehyung terangkat, menatap Hyerim penuh kebingungan. "Aku tidak mengerti."
"Aku tidak mungkin punya anak darimu, Taehyung. Aku memiliki kekasih."
Taehyung terdiam. Ia merasa hatinya seperti ditusuk pisau. Tenggorokannya mendadak kering, ia menelan salivanya. "...Jadi?"
"Ayo bercerai. Cari pasangan masing-masing dan buat keluarga kita bahagia."
Lagi. Entah sudah berapa lubang di hatinya saat ini. Kalimat Hyerim benar-benar membuat lidahnya keluh. Taehyung menarik nafas panjang, berusaha mengisi rongga paru-parunya. Dan justru itu membuat dadanya terasa lebih sesak.
"Kau laki-laki baik, tidak sulit bagimu untuk mendapatkan pendamping yang baik pula. Jadi, tidak ada alasan kita untuk mempertahankan pernikahan ini." Hyerim menepuk pundak Taehyung pelan. "Kita juga masih bisa saling berhubungan."
Taehyung masih membisu. Ia menatap Hyerim yang sedang tersenyum padanya. Senyuman manis yang justru membuatnya terluka.
"Kau," Taehyung menjeda. Ia menyingkirkan tangan Hyerim yang menempel di bahunya. "Kau tidak pernah memikirkan perasaanku?"
"Bukan kah itu juga baik untukmu?" Hyerim menatap Taehyung penuh keyakinan. "Kau bisa menikah lagi dan mencari kebahagiaanmu sendiri "
"Kau menyuruhku untuk bahagia?" Hyerim segera mengangguk, "Kalau begitu, aku tidak akan menceraikanmu."
Taehyung menghela berat. Ia bisa melihat ekspresi bingung dan marah yang kentara di wajah Hyerim. "Dengar, Kim Hyerim. Aku tidak akan pernah menceraikanmu."
Taehyung memegang kedua sisi tubuh gadis itu. Separuh mencengkeram, ia menatap dalam mata gadis itu. "Sampai kapan pun, kau akan tetap menjadi istriku. Bahkan jika kau membenciku, aku tidak akan melepaskanmu. Aku tidak peduli kau memiliki kekasih atau tidak, siapa pun kekasihmu itu, aku akan merebutmu darinya."
Tubuh Hyerim sedikit terguncang oleh gerakan tangan Taehyung, kedua lengannya terasa sakit akibat cengkeraman yang semakin mengeras.
"Aku tidak mencintaimu! Aku sudah punya pacar, Taehyung-ah." Ucap Hyerim penuh emosi.
"Aku mencintaimu! Benar-benar mencintaimu. Apa itu tidak berarti apa-apa bagimu?!" Taehyung marah. Ia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya. Mendengar fakta bahwa gadis itu tidak mencintainya membuat Taehyung tidak bisa berfikir normal. Padahal ia sudah mengetahui itu dari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Kim Taehyung) ✔
FanficLee Hyerim tidak pernah menyangka bahwa nasib sial harus menimpa dirinya. Ia dijodohkan dengan seorang laki-laki yang tak ia kenal sama sekali. Yang Hyerim tau tentang laki-laki itu hanya satu, namanya. Kim Taehyung. Dan Hyerim membencinya, sangat. ...