Taehyung benar-benar terbakar. Tubuhnya terasa begitu panas bahkan saat temperatur suhu menunjukkan angka 16° celcius.
Selimut yang tadinya menjadi pembungkus sebagian tubuh telah ia singkirkan hingga berada di tepi kasur. Tangannya semakin menarik Hyerim mendekat hingga tidak ada jarak di antara mereka.
"Taehyung." Kata Hyerim di sela ciuman mereka. Ia berusaha menghentikan ciuman Taehyung yang semakin bergairah.
Namun Taehyung tidak mengindahkan itu. Ia justru menarik wajah Hyerim agar kembali mendekat. Ciumannya perlahan turun hingga berhenti di perpotongan leher Hyerim. Kembali menjadikan bagian itu sebagai kanvas barunya.
Taehyung tidak leluasa dengan posisi mereka saat ini. Ia pun dengan cepat meluruskan tubuh Hyerim dengan dirinya yang berada di atas. Kedua tangannya ia gunakan untuk menyanggah tubuh agar tidak menimpa gadis di bawahnya ini.
Matanya bergerak liar menatap Hyerim lapar. Seolah ingin menelan gadis itu bulat-bulat. Bibir Hyerim sedikit bengkak akibat pemanasan berlebihan yang mereka lakukan barusan.
Tidak ingin membuang waktu, Taehyung kembali mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Hyerim. Namun Hyerim justru dengan cepat menahan tubuh Taehyung.
"Taehyung,"
Taehyung yang saat ini, tidak menerima penolakan. Ia menyatukan kedua tangan Hyerim, menariknya hingga ke atas kepala lalu menahan kedua tangan itu menggunakan tangan kanannya.
Ia kembali mendekatkan wajahnya, "Aku menginginkanmu." Bisik Taehyung dengan suara rendahnya.
Lalu kembali menciumi Hyerim dengan penuh gairah. Bunyi decapan terdengar di antara mereka. Taehyung tidak berhenti mengabsen tiap gigi Hyerim menggunakan lidahnya.
Hyerim yang awalnya menolak kini justru terbawa suasana. Ia ikut mengambil peran dalam ciuman mereka. Hyerim merasakan tubuhnya menegang saat tangan Taehyung perlahan masuk ke dalam piamanya. Memberikan usapan lembut pada pinggang diiringi sedikit remasan.
Ciuman Taehyung kembali turun ke leher Hyerim. Memberikan kecupan pada setiap bagian yang dilewatinya. Hingga pada suatu titik, ia memberikan isapan kuat di sana. Taehyung menatap sekilas tanda yang baru saja ia buat.
Ia pun kembali membuat tanda pada bagian yang lain. Selama bibirnya sibuk pada perpotongan leher Hyerim, tangan kanan yang tadinya menahan tangan Hyerim terlepas. Namun tidak ada pemberontakan dari gadis itu.
Mengikuti instingnya, kini kedua tangannya ia gunakan untuk membuka kancing baju Hyerim. Saat kancing pertama berhasil dibuka, ia segera menurunkan kecupannya pada tulang selangka Hyerim.
Hyerim sendiri merasakan sensasi luar biasa pada dirinya. Ia bahkan menarik kepala Taehyung agar memberikan sesuatu yang lebih. Namun saat tersadar akan sesuatu, Hyerim kembali menahan Taehyung.
Merasa terganggu, tangan Taehyung bergerak dengan sendirinya untuk meremas gundukan di hadapannya yang masih terbungkus piyama tipis. Hyerim meringis pelan mendapat perlakukan seperti itu.
"T-taehyung-ah, hentikan." Kata Hyerim masih belum menyerah.
Taehyung mengangkat kepalanya, ia menatap Hyerim masih dengan mata laparnya "Kenapa?" Tanyanya sedikit kesal.
Ia benar-benar di puncak saat ini. Tubuhnya sudah sangat berkeringat dengan sesuatu yang mengeras di bawah sana. Tiga kancing teratas Hyerim bahkan sudah terbuka, menampilkan sedikit bagian dada gadis itu yang terbungkus bra hitamnya.
"Aku sedang dalam periodeku." Cicit Hyerim pelan.
Taehyung sedikit memicingkan matanya, "kau haid?" Tanyanya memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Kim Taehyung) ✔
FanfictionLee Hyerim tidak pernah menyangka bahwa nasib sial harus menimpa dirinya. Ia dijodohkan dengan seorang laki-laki yang tak ia kenal sama sekali. Yang Hyerim tau tentang laki-laki itu hanya satu, namanya. Kim Taehyung. Dan Hyerim membencinya, sangat. ...