Sofia

9 4 0
                                    

Bandar udara internasional
John F. Kennedy - New york city

Ajay duduk bersandar menunggu waktu keberangkatan sedangkan wanita-wanita disana melihat kearah Ajay. Mereka terpukau dengan ketampanan Ajay dan penampilannya.

Tak lama suara pemberitahuan keberangkatan pesawat yang akan Ajay tumpangi pun berbunyi. Menandakan lima belas menit lagi akan berangkat.

Ajay berjalan pelan ke arah jalan keluar menuju pesawat, namun langkahnya terhenti ketika suara lembut nan merdu memanggilnya.

Wanita itu adalah sofia. Sahabat Ajay selama ia tinggal di Amerika. Sofia adalah wanita anggun yang sangat cantik bagaikan tuan putri. Ia berdarahkan Korea dan Amerika.

Keramah tamahannya dan lembut sikapnya menyempurnakan ke elokan rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keramah tamahannya dan lembut sikapnya menyempurnakan ke elokan rupanya. Jika orang-orang melihat Ajay dan Sofia, tidak ada satupun yang berpikir bahwa mereka tidak cocok.

"Sofia!" Ajay menyeru senang. Sofia tersenyum sambil mempercepat langkahnya.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Ajay.

"Tentu saja untuk mengantarkan kepergian mu. Ayah dan ibumu bilang kalau mereka tidak bisa mengantarkan mu, jadi aku merasa kasian dan berbaik hati kesini untuk mengatarmu." Sofia mengibas rambutnya dengan pelan ke arah belakang.

"Ck ... Kau ini masih saja menggodaku ya," kata Ajay disertai tawa kecil.

"Kamu begitu menarik untuk tidak digoda, Ajay." Sofia memerengkan kepalanya sambil tersenyum kecil membuat siapapun akan gemas melihatnya.

"Astaga! Lihat wajahmu itu! Jangan coba-coba menggodaku ya, aku sama sekali tidak tergoda. Kau itu itu!" Kata Ajay dengan sombong.

"Benarkah? Kalau begitu pupus sudah harapanku," balas Sofia sambil tertawa kecil.

Sementara itu Ajay hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Sahabatnya itu s
Sangat jahil, memanfaatkan kecantikannya untuk menggodanya.

"Ah, lima menit lagi aku harus pergi," kata Ajay saat mendengar pemberitahuan.

"Peluk ... " Ucap Sofia manja. Ajay tersenyum kecil lalu tanpa ragu memeluk Sofia dengan erat.

"Aku akan merindukanmu adik kecil," gumam Ajay dan terdengar ditelinga Sofia.

"Adik kecil? Umur kita hanya berbeda satu tahun," protes Sofia.

"Tapi tubuhmu ini sangat kecil. Kau tau itu kan?" Tanya Ajay mengejek.

"Aku akan lebih besar saat kamu kembali nanti," kata Sofia dengan nada kesal lalu melepas pelukan Ajay.

In a Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang