Keadaan riuh seperti biasa, siswa-siswi sibuk menyiapkan alat tulis mereka ketika bel masukan berbunyi.
Sementara itu Ajay masih saja seperti hari-hari yang lalu, melamun sambil mengetuk pensilnya ke meja.
Dan Niken lagi-lagi menyadarkan Ajay dari lamunannya saat guru sudah masuk.
Niken berjalan menuju kantin sendirian sambil memandangi ponselnya. Ia berniat menghubungi Yura tapi tak tau harus ngomong apa.
"Ken!" Panggil seorang lelaki dari belakang dengan suara sedikit dinyaringkan.
Niken menoleh kebelakang dan mendapati pak Jeki sang guru muda nan tampan. Pak Jeki menghampirinya di sertai senyum di setiap langkahnya menuju Niken.
"Mau ke kantin?" Tanya pak Jeki.
"Iya pak," jawab Niken sedikit canggung.
"Bareng yuk," ajak Pak Jeki dan di balas anggukan dari Niken.
~
"Akhir-akhir ini kamu jangan kontak saya," kata Pak Jeki memecahkan suasana hening yang sudah terjadi sekitar 5 menit.
"Eh ... Itu, saya belajar. Hehehe ... " Jawab Niken gugup.
Pak Jeki tersenyum simpul, terlalu banyak makna dari senyumnya itu.
"Lagi ada masalah ya?" Tanya Pak Jeki dengan lembut.
Niken hanya diam, ia bingung harus menjawab apa.
"Nebak aja sih. Soalnya kamu akhir-akhir ini gak barengan sama Ajay, kan biasanya nemplok tuh. Jadi tebakan saya, kalian lagi ada masalah. Bener?" Tanya Pak Jeki.
"Iya ... " Jawab Niken dengan mata berkaca-kaca.
"Semua ada jalan keluarnya," kata Pak Jeki dengan senyum manisnya.
Niken mengangguk sembari tersenyum, ntah situasi macam apa ini. Dia yang dekat sekali dengan Pak Jeki tiba-tiba menyatakan cinta pada Ajay dan mencoba menjauhi Pak Jeki.
'wanita macam apa aku ini!? Mempermainkan perasaan seseorang seperti Pak Jeki.' gerutu Niken dalam hati.
"Lulus ini rencana mau kemana?" Tanya pak Jeki memecahkan keheningan lagi.
"Gak tau hehe," jawab Niken kikuk.
"Nikah sama saya aja, nanti kalau mau kuliah biar saya yang biayain." Pak Jeki tersenyum hangat saat mengucapkannya.
Niken tersenyum mendengar perkataan pak Jeki, ntah apa yang harus dia lakukan. Di sisi lain dia mencintai pak Jeki tapi di sisi lain dia juga masih berharap ada kesempatan untuk menjadi kekasih Ajay.
~
Yura° Ga, malam ini bisa ketemuan? Aku mau ngomong.
• bisa Ra, dimana?
° Di kafe Loan
• iya
Sega menghembuskan nafas berat, benar-benar sulit untuk menampakkan wajahnya di depan Yura lagi.
Sesaat setelah 10 menit Sega melamun, notif pesan muncul di layar ponselnya. Notif yang membuat Sega semakin bingung, karena itu adalah notif dari Kia.
Sms
Kia❤° Ga, malam ini ayok makan
• malam ini aku sibuk ki. Maaf ya