"Ra.. Yura.." panggil Sega membuyarkan lamunan Yura.
"Iya?" Tanya Yura dengan kaget.
"Kita bisa berteman kan?" Tanya Sega lagi.
"Te.. tentu," jawab Yura sedikit terbata.
Sega kembali tersenyum dengan pandangan mata yang hangat. Makanan pun datang, Yura dan Sega menyantap makanan perlahan-lahan. Sesekali Sega melihat ke arah Yura, tetapi Yura pura-pura tak tau dan tetap menyantap makanannya pelan-pelan.
"Tapi kenapa kamu nangis? Segitu gakmau nya ya di tembak sama aku?" Tanya Sega, membuat Yura melihat ke mata nya yang penuh rasa penasaran.
"Bu.. bukan gitu," jawab Yura mencoba meluruskan pemikiran Sega.
"Aku cuma gak enak, karena kamu sudah baik sama aku. Tapi, aku malah..." Suara Yura memelan karena merasa tak enak hati untuk mengucapkannya.
"Gak usah di sebut kalau gakmau. Aku udah paham kok. Yah walaupun waktu itu aku sedikit malu karena ditolak," kata Sega dengan senyum nya lagi.
Yura pun hanya membalas senyuman Sega, lagi-lagi dengan senyum kikuk. Mereka berdua pun lanjut memakan makanannya hingga habis.
Yura bangkit dari kursi dan hendak pergi membayar makanannya, tapi Sega menahan Yura dengan memegang lengannya.
"Biar aku aja," kata Sega yang lalu berjalan melewati Yura. Sega memang sangat baik, wanita mana yang tidak menyukai nya. Selain Yura? :'v
Mereka pun berjalan berdampingan menjauhi kantin.
"Kamu gak balik?" Tanya Yura.
"Nanti, habis Anter kamu," kata nya sambil melihat Yura.
"Aku bisa sendiri kok, kan cuma ke kelas," kata Yura sambil menunjuk ke arah kiri.
"Justru karena cuma ke kelas," balas Sega cengengesan, seolah-olah puas karena Yura tak bisa menghindari nya.
~
"Makasih ya Ga," ucap Yura sambil tersenyum pada Sega."Sip.." jawab Sega sambil mengacungkan jempol dan mengedipkan mata. Membuat wajah nya terlihat menggemaskan. Ia pun langsung kembali ke kelas nya setelah mengantar Yura ke kelas.
Yura berjalan dengan langkah kaki di hentak dan cepat, Yura menuju ke Kia yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Kia!!" Panggil Yura dengan nada yang agak tinggi.
"Hehehe ... " tawa Kia, wajah nya kemudian memelas dan langsung memegang tangan Yura.
"Sorry ... " kata Kia dengan wajah lebih memelas, di kecup-kecup nya punggung tangan Yura.
Hal itu membuat Yura tak bisa marah lebih jauh kepada nya. Tentu saja, dia sangat lucu dan menggemaskan. Yura pun menggelitik tubuh Kia hingga Kia tertawa kegelian.
"Panggilan ke pada tim A kelas 12 IPA dan tim B kelas 12 IPS. Harap ke lapangan futsal sekarang." Terdengar suara ketua OSIS dari pengeras suara.
"Ra, kayaknya itu kak Ajay main deh," Kata Kia sambil menghapus air mata nya yang keluar karena tertawa tadi.
"Masa sih?" Tanya Yura, Yura langsung berlari kearah pintu, dengan cekatan matanya menangkap sosok Ajay.
"Ki, ayok Ki!" Yura berlari ke arah Kia dan langsung menarik tangan Kia, membawa nya menuju lapangan futsal.
Sesampainya Yura disana ia langsung mematung memandang wajah Ajay, yang tampak bersinar di mata nya.
Hanya di mata Yura :v
Tiba-tiba ada yang mendorong Yura hingga jatuh berlutut di lapangan futsal. Suasana seketika hening, semua orang melihat ke arah Yura. Yura pun mencoba bangkit tapi tak bisa karena lututnya sakit sekali.
Ajay berjalan dari arah depan Yura, berjalan dengan sedikit cepat ke arah Yura. Dia berjongkok sambil melihat wajah Yura yang kesakitan.
"Gak papa dek?" Tanya nya.
"Gak papa" jawab Yura sedikit meringis kesakitan.
Tiba-tiba Ajay memegang tangan Yura, membuat jantung Yura berdegup kencang bercampur rasa senang.
'Ini yang nama nya jatuh cinta,' kata Yura dalam hati sambil tersenyum menatap mata Ajay.
Ajay pun tersenyum balik kepada Yura, membuat lamunan Yura buyar.
'Apa arti tadi?' Tanya Yura dalam hati.
Tiba-tiba seseorang memegang lengan Yura yang kanan. " kamu gak papa?" Tanya seorang lelaki yang suara nya tak asing lagi. Yura pun melihat ke kanan, ada Sega disana. Menatap nya dengan khawatir.
"Kamu gak papa? Ayok ke UKS" ajak Sega sambil merangkul Yura. Sementara itu Yura hanya diam sambil melihat Ajay yang perlahan melepas kan pegangannya.
Yura dirangkul dan di bawa perlahan-lahan menjauh dari lapangan futsal oleh Sega,
'sebenarnya aku kecewa dengan situasi ini. Kenapa dia harus datang?' Kata Yura dalam hati sambil melihat wajah Sega yang nampak fokus melihat kedepan.
Kia yang sedari tadi dibelakang Yura dan Sega, langsung melihat kearah Yura. Dia mengerti apa yang tengah Yura rasakan.
~
"Ki, kamu kenapa gak bantuin aku. Aku malu tau!" Kata Yura sambil memijat-mijat kakinya, Kia tak langsung menjawab, dia melihat ke arah Sega terlebih dahulu untuk memastikan apakah aman untuk menjawab pertanyaan Yura sekarang atau tidak. Dan ternyata Sega sedang sibuk mengambil obat merah dan perban."Tadi aku mau bantuin, tapi aku liat Ajay jalan ke arah kamu. So, aku gak jadi nolongin kamu," jelasnya dengan suara pelan disertai senyum smart. Yura pun langsung cengengesan bahagia.
Tiba-tiba Sega berbalik ke arah Yura dan Kia, dengan membawa kotak P3K. Seketika Yura dan Kia diam membisu.
Sega berjongkok di hadapan Yura, lalu mengobati luka yang ada di lutut Yura. Tanpa berkata apapun, raut wajah nya terlihat datar tak seperti biasanya. Baru pertama kali Yura melihat nya seperti itu.
Setelah selesai mengobati Yura, Sega mengembalikan kotak P3K itu kedalam lemari obat.
"Kenapa dia?" Tanya Kia berbisik. Yura hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu istirahat dulu disini, aku mau keluar bentar. Jangan kemana-mana," kata Sega dengan raut wajah yang masih datar, Sega pun langsung keluar dari UKS.
Yura dan Kia bingung dengan sikap nya barusan, mereka pun saling melihat satu sama lain.
~
20 menit berlalu, Sega belum juga kembali.Ceklek.
Suara pintu terbuka, ternyata Sega yang datang. "Nih," katanya sambil menyodorkan Aqua tanggung kepada Yura dan beberapa roti.
"Gak usah repot-repot Ga, aku jadi gak enak," kata Yura.
"Udah gak papa" jawabnya sambil meletakkan roti dan Aqua di samping Yura.
"Nih Ki, buat kamu." Sega menyodorkan roti dan Aqua yang sama seperti diberikannya pada Yura.
"Makasih Ga," kata Kia sambil tersenyum.
"Iya sama-sama" jawab Sega sambil tersenyum kembali.
"Tim voli B kelas 12 IPA dan tim voli B kelas 12 IPS diharapkan segera kelapangan voli." suara OSIS kembali terdengar di pengeras suara.
"Aku keluar dulu ya Ra, Ki, aku mau tanding." Kata Sega.
"Iya." Jawab Yura sambil mengangguk. Sega pun segera berjalan keluar, namun langkah nya terhenti saat Kia memanggil namanya.
"Sega.." panggil Kia. Sega pun membalikkan badannya dan melihat ke arah Kia.
"Semangat!! Semoga menang ya. Jangan lupa traktir" kata Kia cengengesan. Sega yang mendengar ucapan Kia pun tertawa kecil dan mengangguk.