Amerika, 01.15pm
"Buenos mediodía," ucap Ajay saat memasuki ruang CEO.
"mediodía, silahkan duduk," suruh CEO tersebut.
*Spanyol: selamat siang
"Jadi begini, kami membangun proyek yang cukup besar dan proyek itu berada di Indonesia." CEO tersebut membenarkan duduknya.
"Lalu saya berpikir untuk menempatkan kamu disana," jelasnya.
"Sudah jelas karena kamu orang Indonesia dan orang yang saya percayai," sambungnya lagi.
"Dimana letaknya?" tanya Ajay.
"Bandung," jawabnya.
Ajay langsung termenung mendengar jawaban CEO Owner tersebut. Terlintas di ingatannya ucapan Yura setahun lalu.
"Berjanjilah padaku, kau tidak akan kembali," pinta Yura dengan suara tegas.
"Maaf tapi saya tidak bisa mengambilnya," kata Ajay.
"Pikirkanlah matang-matang, kamu tidak akan lama disana. Enam bulan saja, setelah itu kamu akan ku tarik kembali ke Amerika," jelas CEO.
Ajay diam, menatap lurus dengan tatapan kosong ke arah pijakan CEO tersebut.
"Aku sangat berharap padamu," ucap CEO itu dengan senyumnya.
"Lo pensaré," kata Ajay.
*Spanyol: Saya akan memikirkannya
"Tentu saja, aku akan menunggu," kata CEO lalu menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.
~
Ajay duduk termenung di ruangannya, menatap jam dinding yang terus bergerak. Kini ia dilema, apa yang harus ia lakukan.
Kalau ia kembali ke Bandung, berarti dia mengingkari janjinya pada Yura. Tapi, jika ia tak pergi ke Bandung, ia telah mengecewakan orang yang selama ini telah memperlakukannya selayaknya anak sendiri.
Flashback
Bandar udara internasional
John F. Kennedy - New york cityAjay melihat sekeliling, ia benar-benar bingung harus kemana, dan kenapa ia memilih negara ini.
Ia berjalan pelan mengikuti beberapa orang yang menurutnya akan keluar dari bandara besar ini.
Kini ia berada di luar bandara dan mulai kebingungan lagi, lebih dari sebelumnya.
Tiba seseorang mengambil tasnya dan berlari dengan cepat, Ajay pun mengejar orang itu. Namun, ia kehilangan jejak.
Ajay benar-benar tidak tau harus apa, ini pertama kalinya ia ke Amerika dan ia harus mengalami musibah seperti ini.
Ponselnya berada di tas yang dicuri oleh orang tadi, uang, ATM, semuanya di tas tersebut. Hanya baju yang tersisa di dalam koper yang ia bawa.
Hari semakin larut. Gelap, dingin dan lapar menyelimuti malam pertama Ajay di Amerika.
Ajay duduk meringkuk yang entah di mana tempatnya, yang teringat jelas di ingatannya adalah tempat tersebut sepi.
"Oye quién eres?" suara lelaki itu terdengar dari seberang jalan.
*Spanyol: Hey siapa kamu?