Jika hari ini masalah masih datang. Aku akan terima dengan lapang dada. Karena hidup ini penuh dengan cobaaan.
~April Yana~/*\
Di malam yang dingin. Sebuah keluarga sedang menikmati makan malam. Kecuali dia, dia yang harus tinggal dengan adik dari mamanya yang sudah meninggal.
Orang tuanya meninggal ketika umurnya masih sebelas tahun. Dan sampai sekarang, dia dirawat oleh adik dari mamanya. Namanya Reno.
Dia sangat menyayangi Reno yang sudah dianggap seperti ayahnya sendiri. Walaupun dia selalu merasa sendiri. Berada di antara keluarga yang lengkap membuatnya terkadang iri.
Rafi Angga Dinata. Panggil saja Rafi. Seorang cowok kelas dua belas di SMA Garuda Bangsa. Rafi adalah seorang cowok yang mandiri. Dia memang tinggal dengan omnya. Namun, dia masih merasa sendiri.
Dan saat ini di malam yang sunyi. Rafi tengah berada di antara keluarga Reno yang saat ini sedang makan malam.
"Vano, sudah berapa kali Papa bilang, kalau kamu itu jangan buat ulah terus di sekolah!" hardik Reno yang sudah selesai makan.
"Pa, Vano masih makan, jangan bentak dia," tukas Mesya--Mama Vano kesal.
"Dia itu harus dikasih hukuman biar jera Ma. Papa udah gak tahan lihat dia buat onar terus di sekolah," kata Reno emosi.
Rafi hanya diam. Dia tidak ada maksud untuk mencampuri atau ikut dalam perdebatan itu. Dan mungkin kamar adalah pilihannya. Walaupun dia belum menghabiskan makanannya dan belum makan dari kemarin karena sibuk belajar.
"Om, Tante, aku ke kamar dulu ya," kata Rafi sambil berdiri dari bangkunya.
"Makanan kamu belum abis Rafi," jawab Reno.
"Rafi udah kenyang Om. Permisi," ucap Rafi lalu meninggalkan keluarga Omnya itu.
Sepeninggal Rafi ke kamarnya, Mesya marah pada Reno.
"Mas, seharusnya Mas itu perhatian sama Vano, dia anak kandung Mas. Bukan Rafi yang hanya kita pungut dari Kakakmu," sarkas Mesya marah.
"Rafi bukan anak pungut. Dia anak saya juga sekarang, saya punya hak untuk merawat dia. Dan untuk Vano, kamu contoh Rafi. Dia sopan sama orang yang lebih tua, tidak seperti kamu yang tidak sopan," tukas Reno penuh emosi.
"Aku emang selalu salah di mata Papa. Anak Papa bukan aku kan? Tapi Rafi!" sarkas Vano yang kesal dengan Papanya.
"Benar Mas. Kamu udah keterlaluan membedakan mereka. Vano itu anak kamu dan Rafi itu bukan anak kamu!" tukas Mesya membela Vano.
"Saya hanya mau dia itu sopan. Tidak membuat onar di sekolah. Saya selalu memenuhi keinginan dia dan itu yang kamu bilang kalau saya itu membedakan mereka!" hardik Reno lalu meninggalkan Mesya dan Vano dengan penuh emosi menuju kamar.
"Sudah ya Vano. Kamu jangan dengerin kata-kata Papa kamu, Mama percaya kok kalau kamu itu anak yang baik," ucap Mesya lembut pada Vano.
Vano hanya bisa mengangguk. Dia kesal dengan papanya yang membeda-bedakannya dengan Rafi.
Dan di balik pintu kamar, Rafi mendengar semuanya. Suara keras dari Reno, Mesya, dan Vano membuatnya merasa bersalah. Hanya karena dirinya, keluarga ini bertengkar. Dan Rafi tidak tahu harus melakukan apa.
Dia ingin menetap sendiri di sebuah kos-kosan. Namun, apalah daya dia hanya orang yang tidak mempunyai apa-apa. Dia tidak bisa menyewa kamar untuk dirinya. Dan mendengar keributan di keluarga ini adalah hal yang selalu dia dengarkan setiap malamnya.
Dan mungkin, Vano yang dulunya sangat hangat padanya, menjadi membenci dirinya karena kehadiran Rafi di tengah keluarga Vano.
Dan Rafi hanya bisa berdoa, semoga ke depannya, dia bisa menjadi orang yang sukses dan bisa membalas utang budi pada Reno.
Rafi melangkah menuju meja belajar. Walaupun kepalanya pusing. Dia tetap akan belajar. Karena hanya itu usahanya supaya bisa mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri.
Rafi belum makan dari kemarin. Itu karena Rafi yang terlalu larut dalam belajarnya. Di sekolah pun, dia hanya membaca buku ketika istirahat.
Hari sudah semakin larut dan Rafi tertidur di meja belajarnya. Tidak memikirkan bagaimana tubuhnya besok ketika bangun. Mungkin tubuhnya akan sakit semuanya.
/*\
597Halo guys. Part baru nih. Jangan lupa vote dan komennya yaaaa. Bantu aku dengan dukung cerita ini yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time ✔ [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan. 🙏 Rafi Angga Dinata, seorang cowok pintar di SMA Garuda Bangsa. Dia berjumpa dengan murid baru bernama Qaila. Awal yang dibilang tidak begitu baik karena sesuatu. Qaila Ayu...