Di siang yang cerah, setelah mengantarkan Qaila ke rumahnya, Rafi langsung berangkat ke tempat kerjanya.
Saat di depan kafe--tempat dia bekerja, pinggangnya terasa sakit lagi. Sakit yang sama saat dia di kelas tadi pagi.
Setelah mendingan, Rafi melangkah ke dalam kafe.
"Raf, tolong antar makanan ini ke meja nomor tiga, gue mau ke kamar mandi nih," titah Bayu, teman kerja Rafi ketika dia sudah ganti baju.
"Iya sini nampannya," kata Rafi meminta nampan yang dipegang oleh Bayu.
Setelah nampan di tangan Rafi, dia langsung menuju meja nomor tiga.
Namun belum sampai di meja nomor tiga, pandangannya kabur, pinggan ya sakit.
Tiba-tiba dia menabrak orang yang membuat makanan yang ada di nampan jatuh pada baju orang yang ditabraknya.
"Hei, kalau jalan liat-liat dong. Baju saya kotor nih," tukas orang tersebut marah.
Rafi tersadar lalu menatap orang yang ada di depannya.
"Ma ... af, saya tidak sengaja," balas Rafi.
"Ini baju termahal saya, seenaknya sekalian kamu hanya meminta maaf," balasnya sinis.
"Ada apa ini?" tanya Manajer Rafi yang mendengar keributan.
"Bilangin sama pelayan Anda, kalau kerja yang benar, liat nih baju saya yang mahal jadi kotor gara-gara dia," jawabnya marah.
"Saya mohon maaf atas kejadian yang menimpah mbak. Saya minta maaf karena pelayan kami, saya akan mengganti rugi baju yang sudah kotor," ucap Manajer ramah.
"Baiklah, saya maafkan," ucapnya lalu pergi meninggalkan Rafi dan Manajer.
"Kamu ikut saya ke ruangan!" titah Manajer kepada Rafi.
/*\
"Kenapa kamu melakukan hal itu, hah! Saya udah bilang berapa kali sama kamu, kalau kerja jangan melamun. Udah dua kali kamu melakukan kesalahan dan saya yang mengganti rugi. Kesalahan ini akan jadi yang terakhir kali, kalau kamu ulangin kesalahan kamu lagi. Saya gak akan segan-segan memecat kamu dari sini! Ngerti kamu!" bentak Manajer.
"Mengerti Pak. Saya mohon maaf untuk yang kedua kalinya. Saya janji gak akan mengulangi kesalahan yang sama," kata Rafi memohon.
"Baiklah. Kembali bekerja," titah Manajer.
Rafi mengangguk lalu meninggalkan ruang manajer. Menuju dapur untuk melihat pesanan apa yang bisa dia antarkan.
Sesampai di dapur, dia melihat Bayu yang sedang menatapnya.
"Kenapa lagi lo?" tanya Bayu to the point.
"Gue gak papa Bang," jawab Rafi.
Bayu melihat wajah Rafi dengan seksama. Membuat Rafi menjadi risih namun tidak bisa bertindak.
"Gak usah bohong, gue liat lo tadi ampir pingsan waktu ngantar pesanan gue. Lo sakit?" tanya Bayu.
"Cuma pusing biasa kok Bang," jawab Rafi berbohong.
Karena sekarang, dia merasakan nyeri lagi di pinggangnya.
"Muka lo pucat dan lo bilang cuma pusing biasa? Mending lo istirahat di rumah. Nanti gue yang bilangin sama bos," titah Bayu.
"Gak bisa Bang. Nanti gue gak dapat bonus. Udah gue buat kesalahan, masa gue izin mau pulang sih," kata Rafi menolak.
"Terserah lo lah, gue cuma gak mau--"
Sakit di pinggangnya tidak bisa ditahan lagi. Rafi terduduk sambil memegang pinggangnya.
Bayu yang melihat itu langsung terduduk memastikan keadaan Rafi.
"Raf, lo masih dengar gue?" tanya Bayu.
Rafi mengangguk sebagai jawabannya.
"Lo mau pulang sendiri atau mau gue antar?" tanya Bayu.
"Gue pulang sendiri aja Bang," kata Rafi setelah sakit di pinggangnya mereda.
"Yaudah, gue antar sampai parkiran," kata Bayu membantu Rafi berdiri.
/*\
Update ya ....
Maaf banget kalau aku lama up. Soalnya dua hari yang lalu lagi ada masalah and aku lg gak Mood buat nulis.
So, semoga kalian makin suka sama ceritanya.
Dont Forget To vote and Coment guys❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time ✔ [TERBIT]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan. 🙏 Rafi Angga Dinata, seorang cowok pintar di SMA Garuda Bangsa. Dia berjumpa dengan murid baru bernama Qaila. Awal yang dibilang tidak begitu baik karena sesuatu. Qaila Ayu...