Aku bisa menolongnya. Itu impianku, membuat orang yang aku sayang tersenyum.
~April Yana~Hari ini di rumah sakit, Vano sedang operasi. Setelah Rafi melakukan tes, akhirnya dia bisa mendonorkan salah satu ginjalnya untuk Vano. Dengan catatan Rafi tidak boleh terlalu kelelahan dan tertekan.
Reno dan Mesya sangat bersyukur karena ada orang yang baik yang mau mendonorkan ginjal pada Vano. Awalnya Vano menolak karena tidak mau menerima ginjal orang yang belum diketahui siapa namanya. Namun, karena Mesya selalu membujuknya, akhirnya Vano mau menerima ginjal tersebut.
"Pa, Mama mau ke kamar mandi dulu ya," kata Mesya.
"Iya Ma," balas Reno.
Mesya melangkah menuju kamar mandi.
Saat di koridor rumah sakit, dia tidak sengaja mendengar seorang dokter yang bicara tentang Vano.
"Gimana keadaan kamu setelah salah satu ginjal kamu didonorkan untuk Vano?" tanya sang Dokter--Reya.
"Baik-baik aja Dok," jawab Rafi sambil tersenyum tipis, sebenarnya dia masih lemas.
"Baiklah, kalau ada apa-apa tolong kasih tahu saya, kamu jangan kelelahan karna itu bisa membuat ginjalmu yang tinggal satu rusak," kata Reya mengingatkan.
"Iya Dok," balas Rafi.
Mesya menjauh dari ruangan tersebut. Dia tahu suara itu. Suara yang selalu dibencinya. Orang yang dia rasa sudah merebut kasih sayang Reno untuk Vano.
Mesya terkejut karena ternyata orang yang mendonorkan ginjal untuk Vano adalah Rafi.
Dia merasa bersalah pada Rafi. Dia pikir selama ini Rafi orang yang paling senang ketika Vano sakit ginjal. Namun dugaannya salah, justru Rafi rela mendonorkan salah satu ginjalnya untuk Vano.
/*\
Setelah dari kamar mandi, Mesya kembali ke depan ruang operasi. Dia hanya terdiam. Masih memikirkan perkataan antara dokter Rio dan Rafi.
Reno dan Mesya hanya duduk diam. Reno berdoa untuk keberhasilan operasi Vano; Mesya memikirkan Rafi.
Setelah kurang lebih dua jam Vano dioperasi. Akhirnya sang dokter keluar dari ruang operasi.
Reno dan Mesya langsung menghampiri sang dokter untuk mengetahui keadaan Vano.
"Gimana Dok?" tanya Reno cepat.
"Alhamdulillah operasinya berjalan lancar. Tubuh Vano juga menerima ginjal yang baru. Dan saya harap Vano tidak terlalu lelah ya Pak, Buk," jawab Dokter Reya.
"Baik Dok, terima kasih. Sudah boleh dijenguk kan Dok?" ucap dan tanya Reno.
"Boleh Pak, silakan. Sebentar lagi Vano akan dipindahkan ke ruang rawat," jawab Dokter Reya.
"Terima kasih Dok," ucap Reno.
"Iya Pak. Kalau begitu saya ke ruang saya dulu, kalau ada apa-apa, kabarin saya saja," kata Dokter Reya.
Reno hanya mengangguk. Dia sangat bersyukur jika anaknya telah berhasil melakukan operasi. Dan dia juga sangat berterima kasih pada orang yang telah mendonorkan ginjalnya untuk Vano.
Dan Reno berharap untuk bisa berjumpa dengan orang yang mendonorkan ginjal untuk ankanya, Vano.
/*\
Halo semua ...
Aku update ya. Maaf banget kalau aku jarang update. Aku sibuk banget akhir-akhir ini. Pengen banget aku rasanya buka wattpad dan ngelanjutin, tapi gabisa karena sekolahku lagi sibuk-sibuknya. Jadi aku mohon maaf ya kalau jarang update.
Jangan lupa vote dan komennya ya:) Cerita ini peringkat ke 278 dari 700+ peserta. Gak masuk 10 besar gak papa. Yang penting aku sudah berusaha untuk membuat ceritaku untuk kalian. Terima kasih ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time ✔ [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan. 🙏 Rafi Angga Dinata, seorang cowok pintar di SMA Garuda Bangsa. Dia berjumpa dengan murid baru bernama Qaila. Awal yang dibilang tidak begitu baik karena sesuatu. Qaila Ayu...