Jika pertemuan antara aku dan kamu itu adalah takdir. Mungkin aku akan berkata terima kasih. Karena Tuhan telah menemukan aku sosok malaikat.
~April Yana~Bel istirahat berbunyi. Membuat para siswa dan siswi berhamburan dari kelasnya masing-masing. Termasuk Qaila, Dea, dan Naila. Mereka sudah berjalan menuju kantin.
Sesampai di kantin, mereka bingung harus duduk di mana karena kantin sudah penuh dengan siswa dan siswi.
"Udah penuh, kita mau duduk di mana?" tanya Qaila bingung.
"Udah lo tenang aja, kita duduk sama kakak kelas aja," jawab Naila santai.
"Eh enggak lah, canggung gue kalau sama kakak kelas," kata Qaila.
"Santai aja kali, kakak kelasnya ganteng-ganteng kok," ucap Naila.
"Iyalah ada pacar lo," sambung Dea lalu tertawa.
Naila hanya terkekeh. Membuat Qaila hanya geleng-geleng kepala. Ternyata maksud Naila ke kantin adalah jumpa dengan pacarnya.
Mereka pun berjalan ke arah tiga cowok yang di antaranya adalah pacar Naila.
"Pagi Kak," sapa Naila sambil tersenyum.
"Eh Nai, kamu udah datang, yuk duduk, kita-kita udah nungguin kalian," jawab salah satu kakak kelas--Eza.
Naila, Dea, dan Qaila pun akhirnya duduk di depan ketiga kakak kelas mereka.
"Lo anak baru ya?" tanya Eza pada Qaila.
"Iya Kak," jawab Qaila.
"Gak perlu canggung kali, kami Kakak kelas yang friedly kok," kata Eza.
"Kak Za, pesanin kami makan dong," pinta Dea.
"Oh iya kalian belum pesan ya, kaya biasa kan? Kalau lo mau pesan apa Qai?" tanya Eza.
"Samain kaya mereka aja Kak," jawab Qaila.
Setelah itu Eza sudah berjalan menuju penjual kantin untuk membeli pesanan teman dan para temannya.
Qaila merasa canggung. Dia melihat Dea dan Naila sibuk dengan ponsel mereka. Sementara dua kakak kelas di depannya hanya duduk diam memandang ke depan. Dan Qaila tidak tahu sedang memandang apa.
Qaila melihat salah satu kakak kelasnya terlihat pucat. Dia bingung, apakah itu pucat karena sakit atau memang warna kulitnya seperti itu. Qaila memang tahu tentang suhu tubuh. Namun, dia ragu untuk bertanya pada kakak kelasnya ini.
Eza datang dengan membawa makanan pesanan pacar dan para sahabatnya. Dibantu dengan seorang penjual kantin.
"Selamat makan," kat Eza.
"Oh iya, by the way nama lo siapa?" tanya Eza pada Qaila.
"Qaila Kak," jawab Qaila.
"Nama yang bagus. Kenalkan nama Kakak Eza, yang ini Andra, dan yang ini Rafi," kata Eza sambil menunjuk satu per satu sahabatnya.
"Iya kak," kat Qaila.
Dia bingung harus menjawab apa. Dia merasa jika kakak kelasnya bernama Eza ini sangat ramah.
Tiba-tiba sahabat Eza yang bernama Rafi berdiri dan meninggalkan kantin. Qaila bingung dan hanya menatap kepergian kakak kelas yang pucat itu.
"Kak Rafi kenapa?" tanya Qaila akhirnya.
"Enggak tahu tuh, tadi katanya lapar, tapi nasinya belum habis," jawab Eza.
"Dia sakit?" tanya Qaila penasaran.
"Enggak tahu sih, tapi mukanya dari tadi pagi pucat, tapi kata dia gak papa," jawab Eza.
"Eh eh, kok lo nanyain dia? Lo suka ya sama dia?" tanya Eza curiga.
"Eh ... engga Kak cuma nanya aja, aku mau ke kamar mandi dulu ya," kata Qaila terbata-bata.
Setelah itu, dia meninggalkan kantin dengan terburu-buru, entah mau ke mana.
Dea dan Naila hanya mengedikkan bahu tidak acuh.
/*\
Dengan langkah cepat, Qaila mencari kakak kelasnya bernama Rafi itu. Dia memang izin ke kamar mandi dengan kedua teman barunya. Namun, siapa sangka jika niat sebenarnya adalah melihat kondisi Rafi, kakak kelasnya.
Dia tidak tahu keberadaan Rafi sekarang. Dia sudah mencari ke segala penjuru sekolah. Sekolah yang luas membuat dia bingung dan terpaksa selalu bertanya pada orang-orang yang lewat.
Dan di sini dia berada sekarang, di taman belakang. Melihat orang yang dicarinya sedang duduk di bangku taman.
Dengan langkah pelan dia berjalan menuju bangku yang diduduki kakak kelasnya.
Dia tidak tahu apa alasan dirinya untuk peduli pada laki-laki yang ditatapnya sekarang. Hati kecilnya berkata jika dia harus berada di sini sekarang. Entah apa alasannya.
/*\
~602~Halo semua ....
Part baru lagi nih, aku usahakan setiap hari update ya, karena ini untuk lomba juga.Jangan lupa vote dan komennya yaa. Karena aku perlu dukungan dari kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time ✔ [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Beberapa part dihapus untuk keperluan penerbitan. 🙏 Rafi Angga Dinata, seorang cowok pintar di SMA Garuda Bangsa. Dia berjumpa dengan murid baru bernama Qaila. Awal yang dibilang tidak begitu baik karena sesuatu. Qaila Ayu...