chap 47

1.9K 187 82
                                    

"Tidak.. Jangan oppa.. Oppa kumohon.. OPPAAAAA. "

.
.
.

Happy reading

Suara gesekan antara roda brankar dan lantai marmer itupun mengiringi derap langkah beberapa kaki yang ikut menapak dengan gerakan beraturan di sisi dan belakang ranjang beroda.

Di atasnya terbaring seorang pemuda dengan wajah yang mulai membiru juga seorang dokter yang  mengungkung tubuh tersebut sambil menekan dada yang sudah tak bergerak naik dan turun layaknya manusia hidup pada umumnya. Darah mengotori hampir seluruh pakaiannya, dokter muda itu juga tak peduli jika jas kebanggaannya sekarang dipenuhi noda merah pekat yang pasti tak akan mudah hilang meski dicuci dengan sabun.

"Bertahan Yoon, kau hahh pasti hah bisa." Namjoon mengerahkan seluruh tenaganya untuk memberikan pertolongan pertama CPR pada Yoongi berharap organ sebesar kepalan tangannya itu mau berdenyut kembali.

Brankar sudah tertelan sempurna oleh pintu ruang IGD meninggalkan empat orang di luar. Haejin, Seokjin dan dua orang polisi. Tuan Jung pergi dengan polisi yang menangkap Jaehwan.

"Hiks ... ini semua hiks s-salahku, Oppa hiks." Haejin semakin menenggelamkan kepalanya pada dada bidang kakaknya, tangannya meremas kuat ujung baju yang Seokjin kenakan. Seokjin tahu betul jika adiknya sedang ketakutan, tubuh itu bergetar dengan masih mencengkeram kuat baju bagian belakangnya hingga punggungnya ikut teremas.

"Tidak, tidak, ini bukan salahmu. Semuanya sudah menjadi takdir. Kau tak perlu menyalahkan dirimu, kau tak melakukan apapun."

"Ta-tapi Yoongi opp--" ucapannya terhenti saat jari panjang Seokjin menempel tepat di bibirnya.

"Ssssttt ... bukan. Ini bukan salahmu dan yakinlah jika Yoongi akan baik-baik saja." Seokjin kembali menyamankan kepala adiknya pada pelukannya, Haejin lambat laun mulai merasa tenang saat kepalanya terus mendapat usapan dari yang lebih tua, meskipun isakan-isakan kecil terus keluar dari bilah bibir mungilnya.


















Tap

Tap

Tap

"Di mana Yoongi hah, katakan di mana putraku?!" Hana datang dengan keadaan yang sangat kacau. Baju yang basah di bagian dada dan bahunya karena air mata dan keringat, rambut yang tak tertata rapih seperti biasanya juga alas kaki yang hanya ia pakai sebelah.

Saat menerima kabar bahwa Yoongi dibawa ke rumah sakit karena mendapat luka tembak, Hana langasung menyeret Jungho yang baru saja pulang setelah mencari Yoongi.  Sampai di parkiran rumah sakit pun ia masih belum bisa mengontrol diri. Hana terburu saat keluar dari mobil, tak memperhatikan langkahnya sampai ia jatuh karena tersandung kakinya sendiri, alas kakinya terlepas sebelah dan ia tak peduli, langsung saja ia bangkit dan berlari secepatnya menuju ruang IGD di mana putranya berada, sama sekali tak mengindahkan teriakan Jungho di belakang sana.

"Kau yang membuatnya seperti ini, kau 'kan?" Hana menarik kasar dan mencengkeram kerah baju Seokjin sampai Haejin yang berada di pelukan Seokjin pun terhempas ke samping.

"Yeobo, tenanglah, ini rumah sakit kau jangan membuat keributan." Lerai Jungho yang menarik lembut namun kuat kedua bahu istrinya. Sebisa mungkin Jungho jauhkan Hana dari Seokjin meskipun Hana terus memberontak. Sedangkan pemuda itu hanya merunduk, ia juga benar-benar menyesal tadi telah membawa Yoongi pergi. Jika saja ia tahu akan apa yang akan terjadi tentu Seokjin tak akan melakukannya.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang