"n-ne ahjumma, hanya hoobae nya." Nyatanya Haejin terlalu takut untuk mengakui posisinya yang menjadi penyebab sakitnya seorang Yoongi.
Ceklek...
"Kau?"
.
.
.
Happy reading"Eum Oppa." Haenjin lantas menghampiri dan memeluk salah satu dari beberapa pemuda yang masuk ke dalam ruangan itu.
Mereka adalah Jungkook, Taehyung, Jimin, Seokjin dan Hoseok.
"Hey kau kenapa?" Seokjin tarik dagu adiknya agar ia bisa melihat wajahnya, Seokjin mengernyit kala mendapati butiran bening menggantung di sudut mata indah adiknya. Tapi Haejin buru-buru menenggelamkan kembali wajahnya di dada bidang sang kakak.
Seokjin bisa merasakan gelengan dari dekapannya juga sedikit sensasi hangat kala seragam yang dikenakannya basah. Adiknya menangis? Lantas ia dekap erat-erat tanpa mau bertanya lagi.
Pemandangan itu tak luput dari sepasang mata jahat yang terus memandangnya tak suka.
"Ekhem ... Jungkook, Eomma harus ke restoran sebentar, ini mendesak. Sebenarnya Eomma tak ingin meninggalkan hyung mu, tapi karena kau sudah di sini apa Eomma bisa menitipkannya padamu?"
"Ne, Eomma tak usah khawatir, aku akan menjaga hyung di sini lagi pula aku juga tak sendiri." Ia tatap presensi yang berada di sekitarnya sambil tersenyum lembut pada sang ibu.
"Arraseo, kalau begitu Eomma tinggal dulu ... kalian, Ahjumma pamit ne." Hana mengambil tasnya di atas nakas, menghampiri ranjang dan mengecup lama dahi Yoongi.
"Eomma harap saat Eomma kembali nanti kau yang menyambutnya sayang." Hana tersenyum walau hatinya sungguh terasa perih memandang wajah pucat putranya yang masih sangat nyaman dalam lelapnya.
Kemudian ia hampiri Jungkook, melakukan hal yang sama pada putra bungsunya itu, mengecup dahinya lalu menghilang dibalik pintu.
.....
"Min Jungho, apa ini? Kau melakukan kesalahan dalam laporan ini." Tuan Lee selaku atasannya menghampiri Jungho yang tampak kacau di meja kerjanya.
"A-ah mianhamnida ... akan saya perbaiki nanti, sekali lagi maafkan saya." Jungho membungkuk beberapa kali. Pikirannya benar-benar kacau, ia tak pernah seperti ini. Oh sekali, ia pernah merasakannya sekali. 8 tahun yang lalu saat putra keduanya terlelap beberapa hari di rumah sakit.
Oh Sehun selaku teman sejabatan Jungho yang melihatnya pun menghampirinya. Ia yang paling dekat dengan Jungho.
"Kau kenapa Jungho, tak biasanya kau seperti ini?" tanyanya.
"Aku benar-benar tak bisa fokus pada pekerjaanku Hun." Ia hempas kasar dirinya pada kursi kerjanya, tangannya mengusak kasar surai gelap itu.
"Sudah waktunya makan siang. Mau bercerita?"
.
.
.Di sinilah Min Jungho dan Oh Sehun berada, memesan americano dan beberapa makanan.
"Sekarang apa?" Sehun tautkan kedua tangannya dengan siku menumpu di atas meja, ia sungguh penasaran. Apa yang membuat sahabatnya sedemikian kacau hingga melakukan kesalahan dalam pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ END ] Just Minute ( MinYoongi X JeonJungkook Brothership)
FanficTentang seorang Min Yoongi yang ingin mewujudkan mimpinya dengan tangan sang adik Min Jungkook. "Nyatanya tak semudah itu menggapai mimpi, terkadang kau bisa dengan mudah menyentuhnya atau sebaliknya kau takkan pernah sekedar melihatnya" - Min Yoo...