chap 27

2.7K 233 21
                                    

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu."

"Apa?" jawab Yoongi singkat.

"Itu.-"
.
.
.

Happy reading

"Aenyong  Yoongi ... Eh. " Jimin segera menutup mulut dengan kedua tangannya, ia sangat malu saat mengetahui banyak sekali yang menjenguk Yoongi hari ini.

"Aish ... Kau ini memalukan Jim," sungut Taehyung yang muncul dari balik punggung Jimin.

"Ah mianhae semua, aku sangat rindu pada Yoongi ku." Dengan segera Jimin menghambur memeluk Yoongi.

"Sejak kapan kau jadi appa ku Jim? Dan lepaskan ini, kau mau membuatku kehabisan nafas eoh?" Yoongi menggeliat kecil berusaha melepas pelukan maut sahabat bantetnya itu.

Semua yang berada dalam ruangan itupun terkekeh melihat interaksi duo mini-mini itu.

"Hmm Yoongi, Appa dan Eomma  keluar sebentar ne,  kau berbincanglah dengan teman-temanmu, kau pasti merindukan mereka," ucap Hana seraya mengusap serta menyingkirkan anak rambut yang sudah sampai kelopak mata Yoongi. Yoongi hanya mengangguk menyetujui, ia memang sangat merindukan sahabat-sahabatnya itu.

"Bisa kita lanjutkan pembicaraan kita Yoon?" Sela Seokjin ditengah-tengah acara mari bertemu kangen ala Jimin dan Yoongi.

"Eum,  tentu. Apa yang ingin kau tanyakan?  Tentang pertandingan basket?" Seokjin menelan kasar salivanya begitu juga Haejin yang sudah harap-harap cemas sedari tadi. Jimin, Taehyung dan Jungkook mendelik mendengarnya juga Geumjae yang sedari tadi asik bermain ponsel di atas sofa lantas mendongak memperhatikan.

"Aku mundur." Haejin sontak menghentikan acara meremat jari-jemarinya, ia pandang tepat pada sorot mata kelam Yoongi. Pancaran kekosongan itu, kekecewaan juga kesakitan tertangkap jelas oleh indra penglihatan Haejin.

"Oppa," lirih Haejin.

Seokjin tak menjawab, ia juga tiba-tiba merasa sesuatu melesak tepat ke dalam sudut hatinya. Melihat Yoongi dengan kondisi demikian, Seokjin tak buta dan terlalu cerdas untuk tak mengerti situasi meskipun ia tak mengetahui yang sebenarnya tengah terjadi.

"Tapi aku punya satu permintaan, Seokjin." Tatapnya menyendu.

"Apa?" Yoongi menggerakkan tangannya perlahan, menggapai tangan Jungkook yang sedari tadi menganggur di sisi ranjangnya.

"Aku ingin adikku, Jungkook yang menggantikan posisiku. Dia memang tak terlalu minat pada basket tapi aku bisa jamin permainannya tak kalah bagus dengan--" ucapannya berhenti saat sebuah suara menginterupsi.

"Hyung." Jungkook melepaskan genggaman tangan Yoongi, ia bawa langkahnya mundur selangkah.

"Hyung mohon Kook, jadikan ini sebagai permintaan terakhirku."

"YOONGI!" Kini Geumjae yang bersuara. Ia bangkit dari duduknya dan mendekat pada kerumunan pemuda di sana.

"Ah iya, Hyung terlalu banyak permintaan terakhir ya ... hmm,  bahkan saat memintamu untuk menyembunyikan rahasia dari appa dan eomma, aku juga bilang bahwa itu permintaan terakhirku. Bukankah aku seseorang yang serakah?" semuanya terdiam, Haejin diam-diam sudah menitikan air matanya bahkan ujung seragamnya ia biarkan lecek karena ia pilin sejak tadi.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang