chap 23

2.8K 242 29
                                    

"Mwo?  Kau bicara apa tadi?" Yoongi yakin gadis disampingnya itu menggumamkan sesuatu hanya sialnya tak tertangkap pendengarannya.

"A-ani." Jawab Haejin gugup.

Ceklek



"Permisi."
.
.
.

Happy reading

"Sudah, gwenchana. Dia pasti baik-baik saja, sudah hampir petang lebih baik kau pulang." Geumjae masih melihat raut wajah ketakutan dari pemuda itu meskipun ia sudah meyakinkannya berkali-kali bahwa Jungkook baik-baik saja.

"T-tapi Hyung ...."  Ya, pemuda bernama Choi Yeonjun itu sudah memanggil Geumjae dengan embel-embel hyung atas permintaannya.

"Ssstt ... kau juga butuh istirahat Yeonjun, kau bisa datang ke sini lagi besok, lagi pula Jungkook juga belum sadar." Yeonjun mengangguk, ia resapi sentuhan halus tangan Geumjae di kepalanya.

Yeonjun merasa nyaman berada di dekat Geumjae, sedari tadi lelaki yang lebih tua darinya itu mencoba menenangkannya dengan cara yang halus dan lembut, bertolak belakang sekali dengan tubuhnya yang tinggi tegap itu.

.
.
.

"Kenapa anak-anak Eomma nakal semua eoh? Suka sekali membuat wanita tua ini khawatir." Satu tetes kristal itu kembali terjatuh. Ia pandangi wajah putra bungsunya yang pucat. Sungguh Hana tak menyangka akan melihat Jungkook dengan wajah seperti itu.

Dari ketiga putranya Jungkooklah yang paling baik imunitasnya. Sejak kecil ia tak pernah masuk rumah sakit. Untuk pertama kalinya tentu saat ia lahir karena Hana melahirkannya di rumah sakit dan ini yang kedua. Sakitpun paling hanya demam semalam, flu atau batuk.

"Jungkook maafkan Eomma ne."

Ceklek

Suara derap langkah mendekat ke arahnya, Hana tahu itu pasti Geumjae. Dan menjadi lebih jelas saat tangan kekar putranya itu melingkar di pundaknya.

"Gwaenchana Eomma," bisiknya seraya mengelus punggung itu dengan lembut. Ia tegakkan kembali tubuhnya saat teringat sesuatu.

"Hmm, bagaimana hasil pemeriksaan Yoongi,  Eomma? "

Hana membelalakkan matanya. Ia lupa, sungguh.  Ia usap kasar air matanya lantas berdiri dari duduknya.

"Astaga Jae, Eomma sampai melupakan adikmu yang lain. Eomma benar-benar bodoh Jae." Pergerakan tubuhnya sudah tak tentu, ia dilema. Haruskah ia tinggalkan Jungkook yang belum sadar? Atau tetap tinggal namun meninggalkan Yoongi di sana.

"Eomma harus pergi, Yoongi tak boleh sendirian." Hana beranjak keluar, Geumjae mengangguk paham mengingat kejadian tempo hari yang menimpa adik sulungnya saat ditinggal sendirian. Saking paniknya juga Hana lupa bahwa ada Haejin di sana.

"Eeugghh "

Erangan itu menghentikan pergerakan tangannya yang hendak memutar knop pintu. Ia menoleh, mendapati Jungkook yang berusaha membuka matanya.

Matanya terbuka sempurna setelah mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya. Jungkook edarkan pandangannya hingga sosok yang selama ini ia rindukan tertangkap penglihatannya.

"E-omma." Hana tersenyum dan membawa langkahnya kembali mendekat pada brankar Jungkook.

"Eomma di sini sayang, ada yang sakit?" Jungkook menggeleng lemah, sejujurnya kepalanya sedikit berdenyut tapi ia berusaha mengeyahkan rasa sakit itu, Jungkook itu seperti Yoongi yang tak ingin terlihat lemah.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang