chap 15

2.9K 235 6
                                    

"Ne? " Hana menjauhkan tubuhnya guna melihat wajah anak bungsunya. Jungkook yang seakan mengerti hanya menggeleng pelan.

"Eomma.. "
.
.
.
Happy reading

Pria Min itu nampak frustasi. Sedari tadi pikirannya tertuju pada seorang pemuda yang tengah berbaring dalam ruangan yang sedari tadi ingin ia masuki.

Tak berapa lama sebuah aroma yang tak asing oleh indra penciumannya menyeruak tepat di hadapannya.

"Minum dulu Appa,  tenangkan diri Appa." Geumjae datang dengan segelas kopi yang asapnya masih tampak mengepul tebal pertanda baru saja diseduh.

Lantas ia mengambil posisi duduk di samping sang ayah. Ia sungguh bingung bagaimana harus menyikapi masalah ini. Geumjae sudah tahu apa yang terjadi tadi siang hingga sang adik kembali dilarikan ke rumah sakit.

Ia tak menyalahkan ayahnya juga tak membelanya. Semua anggota keluarga tahu betul bagaimana sifat si kepala keluarga itu, keras, dingin namun penyayang. Keras dalam artian tegas, ia tak ingin dibantah dalam bentuk apapun tapi tak pernah sekalipun bertindak kasar hingga meringankan tangannya untuk menyakiti keluarganya.

"Ini salah Appa Jae. Apa Appa salah dalam mendidik kedua adikmu? Apa salah jika Appa ingin melindungi Yoongi?" Kentara sekali nada frustasi dalam pertanyaannya.

Geumjae pun menghela nafas dalam. Apa yang harus dikatakan pada ayahnya.

"Appa tak salah jika ingin melindungi Yoongi, hanya menurutku Yoongi tak suka dengan cara Appa sampai dia memberontak seperti ini. Aku juga tahu Appa pasti sangat kecewa pada Yoongi dan Jungkook aku pun begitu. Tapi Appa tak seharusnya menggunakan kekerasan seperti ini."

"Appa lelah jae-"

Belum sampai menyelesaikan kalimatnya, kedua pasang netra itu teralihkan atensinya kala mendapati presensi seorang dokter dan dua perawat yang seperti tergesa-gesa memasuki ruangan di mana Yoongi ada di dalamnya.

"Jae, adikmu." Jungho lantas berdiri inginnya untuk masuk ke dalam untuk melihat apa yang terjadi pada putranya tapi baru saja tangannya hendak menggapai gagang pintu, terlebih dahulu pintu itu dibuka dari dalam menampakkan istri juga anak bungsunya yang tengah terisak disertai raut wajah yang sarat akan ketakutan.

Flashback on

"Eomma.. "

Serentak ibu dan anak yang sedang asik berpelukan itupun mengarahkan pandangannya pada sosok yang tengah berbaring di depannya.

"Yoon, Nak kau sudah bangun?" Binar bahagia itu seketika terpancar dari wajah ibu tiga anak itu.

"Mana yang sakit heum?" tanyanya sambil terus mengelus surai putranya yang lepek karena keringat.

"H-ha-us."

Jungkook yang berada dekat nakas pun dengan sigap mengambil gelas berisi air putih itu, mencari sedotan yang sebelumnya sudah disiapkan lalu memberikannya pada sang ibu.

Hana lalu membantu mengangkat sedikit kepala Yoongi agar memudahkannya untuk minum, tapi baru seteguk air yang masuk...





"Uhuk-uhuk hhah hah uhukk." Yoongi terbatuk hebat, nafasnya putus-putus.





Hana panik seketika, ia tepuk perlahan punggung putranya. Jungkook dengan segera menekan tombol darurat di sisi kepala brangkar.

"Bertahanlah, Nak, ambil nafas perlahan." Air matanya sudah jatuh sedari tadi namun sebisa mungkin ia tak mengeluarkan isakan, ia takut Yoongi semakin panik.






[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang