chap 18

2.8K 214 3
                                    

"Apa mungkin orang itu?" monolog Geumjae.

Brakkk..
.
.
.

Happy reading

"Katakan siapa yang melakukan itu pada putraku ... KATAKAN!!" Hana membuka pintu ruangan dokter itu dengan kasar, ia sungguh tampak kacau. Hana mendengar semuanya, tentang apa yang terjadi pada putranya hingga nyaris merenggut nyawanya. Perawat yang mencoba menahannya sedari tadi sampai kuwalahan, wanita itu tak henti-hentinya berteriak semenjak sadar dari pingsannya.

"Eomma, tenanglah." Pelukan itu semakin erat kala wanita itu semakin memberontak dan terus meraung.

"Tak akan aku biarkan pembunuh itu berkeliaran, dia sudah melukai putraku." Sekarang tak hanya perawat dan Geumjae saja, Jungho dan dokter pun dibuat kuwalahan untuk menenangkannya.

Karena Hana tak kunjung tenang dan masih terus berteriak, dokter mengisyaratkan perawat itu untuk memberikan obat penenang pada  Hana.

Perlahan raungan itu melemah, tubuh Hana hampir merosot jika tak ditahan oleh Jungho dan Geumjae ketika jarum suntik itu sukses mentransfer seluruh isinya ke dalam tubuh Hana.

.....

Geumjae berhenti sejenak, ia tajamkan pendengarannya saat hendak menaiki tangga, sayup-sayup ia mendengar suara air mendidih. Siapa pikirnya yang berada di dapur.

"Kook?" Yang didapati ternyata adik bungsunya yang tengah menyeduh ramen instan.

"Hmm ...." Geumjae mengernyit mendengarnya. Tak biasanya adiknya bersikap seperti itu, dingin sekali.

"Kau tak ke rumah sakit?"

"Ani." Singkat. Geumjae makin penasaran dengan sikap Jungkook.

"Kau kenapa? Ada masalah?" Mendadak lupa dengan kejadian beberapa jam lalu saat ia diam saja melihat Jungkook yang mati-matian menahan sesak di dadanya ketika ibunya memakinya.

"Ani." Lagi-lagi hanya itu jawaban yang didapat Geumjae. Jungkook pun berlalu melewati Geumjae begitu saja menuju ke kamarnya.

Mata Jungkook memanas, sebenarnya sejak kedatangan Geumjae untuk menegurnya tadi ia sudah menahan tangisnya.

.....

Di ruangan serba putih itu hening tercipta, hanya suara konstan dari alat yang disebut Elektrokardiograf dan sebuah sepatu yang bergesekan dengan permukaan lantai yang terdengar.

Deritan kursi tercipta saat Jungho menarik mundur kursi samping brankar dan mendudukkan diri di sana. Tubuhnya serasa amat sangat kaku tapi tungkainya berlainan, lemas bagai tanpa tulang saat menyaksikan pemandangan di hadapannya.

Tubuh ringkih yang tengah terbaring dengan beberapa selang dan kabel-kabel aneh yang menempelinya yang terbalut selimut putih tebal, juga satu selang paling besar yang menyumpal mulut sampai membuatnya  nyaris tak mengenali wajah tampan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang