chap 26 (Real)

2.9K 228 34
                                    

"A-ani. Aku hanya bertanya." Geumjae menghela nafas lelah. Pikirnya Jungkook sudah melupakan semua kejadian itu dan kembali pada Yoongi seperti semula. Nyatanya pemikiran Jungkook tak sesederhana itu.
.
.
.

Happy reading

Jam dinding yang menggantung pada salah satu sisi ruangan itu menunjukkan pukul 23.18 KST . Hana membaringkan tubuhnya yang terasa lelah di atas sofa dan menumpukan kepalanya pada paha Jungho yang juga terduduk di sofa.

Yoongi tengah tidur dengan damai di balik selimut tebal yang membungkus hampir seluruh tubuhnya.

"Apa kau sudah bicara dengan dokter perihal kondisi Jungkook?" Hana memecah keheningan dengan pertanyaan yang ditujukan untuk Jungho.

Hari ini Hana sama sekali tak muncul di hadapan Jungkook karena sibuk menenangkan Yoongi setelah ia tahu kondisinya yang belum sepenuhnya bisa ia terima.

"Kondisinya baik, bahkan besok ia sudah diperbolehkan untuk pulang," jawab Jungho dengan mengelus surai Hana yang berada di pangkuannya.

"Aku menyesal karena seharian ini tak bisa melihatnya. Kau tahu sendiri bagaimana keadaan Yoongi, aku tak akan tega meninggalkannya."

"Sudahlah tak apa, aku mengerti dan ku harap Jungkook juga."

"Tapi dia masih marah padaku bukan? Dia mengira aku tak memperdulikannya dan lebih mementingkan Yoongi." Nada ucapan Hana mulai terdengar sendu mengingat hubungannya dengan putra bungsunya sekarang.

"Sssttt ...  sudahlah. Jja kita tidur kau pasti lelah." Tangan Jungho meraih selimut yang menyelimuti setengah tubuh Hana dan ditariknya untuk membungkus tubuh Hana sampai ke dagu.

.
.
.

Cahaya matahari berlomba-lomba menerobos dari celah-celah jendela yang tirainya baru saja dibuka oleh seorang perawat. Perawat itu tersenyum lembut pada Hana yang baru saja terjaga setelah merenggangkan sedikit tubuhnya.

Kini Hana dan Jungho sudah bebersih diri, hanya tinggal menunggu Yoongi yang tubuhnya sedang dibersihkan oleh seorang perawat untuk sarapan.

"Yoongi sarapan dulu ne,  sini biar Eomma suapi." Hana raih mangkuk di atas nakas yang beberapa menit lalu diantar oleh petugas, disendoknya sedikit isi mangkuk tersebut dan disodorkan ke depan mulut Yoongi.

"Antarkan aku pada Jungkook." Datar.  Yoongi mengunggkapkannya tanpa ekspresi juga tanpa menoleh ke arah Hana maupun Jungho yang masih berada di sana.

"Iya nanti kalau kau sudah pulang pasti akan bertemu dengan Jungkook, sekarang dia sedang sibuk." Bohong Hana, ia tak mungkin menceritakan tentang Jungkook pada Yoongi dengan keadaan seperti ini.

"Jika Eomma tidak mau mengantar biar aku cari sendiri kamarnya." Yoongi sudah menyibak kasar selimutnya dan hendak turun dari ranjang sebelum tangan Hana menghentikannya.

Yoongi sudah tahu, percakapan kedua orang tuanya semalam jelas-jelas ia dengar. Ia terbangun setelah mendengar obrolan orang tuanya. Ia menangis dalam diam merasa bahwa ia adalah kakak yang sangat buruk.

Kursi roda itu sekarang tengah berhenti di depan salah satu ruangan. Yoongi memaksa masuk kedalam ruangan itu tanpa kursi rodanya.
Yoongi memang sudah bisa menggerakkan kakinya karena kejadian lumpuh pada sebagian tubuhnya tidak bersifat permanen,  untuk sekarang tentunya. Tapi tetap saja kondisinya belum memungkinkan untuk berjalan atau berdiri terlalu lama.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang