chap 50

2.3K 200 68
                                    

Jungkook duduk meringkuk sambil memeluk kedua lututnya yang ia tekuk, matanya masih menatap lurus ke arah Yoongi, ia tak berani mendekat, ia takut jika ia mendekat maka hal seperti beberapa saat lalu terjadi.


"JUNGKOOK"

.
.
.

Happy reading

"E-eomma." Jungkook segera menghambur ke pelukan Hana, ia takut, takut sekali jika Hana memarahinya seperti dulu.

"Kau tak apa? Hyung mu, bagaimana dia?" Hana menjauhkan tubuhnya dari tubuh Jungkook, ia tangkup pipi gembul Jungkook sebentar, menyelami iris kelam dalam mata bulat itu lalu beranjak mendekati putranya yang lain yang tengah terbaring.

"Kurasa dia sudah tak apa. Dokter juga bilang kalau Yoongi belum sadar." Jungho yang setibanya di kamar rawat sang anak langsung mengecek kondisinya itu menjawab.

Tadi setelah menangani Yoongi dan Jungkook, Namjoon segera menghubungi Jungho untuk memberitahukan keadaan kedua putranya dan berakhirlah dengan Hana yang kembali berlari-larian dari area parkir rumah sakit hingga ruang rawat Yoongi.

"Eomma, maafkan Kookie, K-Kokie tak bisa menjaga hyungie." Pandangan Hana kembali teralihkan pada si bungsu yang masih berdiri di dekat sofa, seperti enggan mendekat.

Hana menghela nafas pendek lalu mengisyaratkan Jungkook untuk mendekat dengan lambaian tangannya. Tapi apa yang ia dapatkan dari Jungkook membuatnya terheran. Anak itu menggeleng beberapa kali sambil melangkah mundur.

"Jungkook kemari, ada apa?" Hana masih belum paham tentang apa yang terjadi pada bungsunya, tapi lain hal dengan Jungho. Jungho melangkah mendekati Jungkook, meraih tubuhnya lalu ia sandarkan pada dadanya sendiri.

"Jungkook tak perlu takut ne, ssstt ... sudah, hyung sudah tak apa. Kau lihat,  hyung sedang tidur dengan nyenyak." Perlahan tubuh bergetar Jungkook melemas tak setegang tadi. Jungho kemudian membawanya untuk dibaringkan di atas sofa.

"Sudah malam, Jungkook tidur ne? Besok harus pergi ke sekolah. " Jungkook mengangguk samar, perlahan kelopak matanya ia tutup menyembunyikan mata bulat yang indah itu. Usapan pada dahinya tak Jungho hentikan sampai anak itu benar-benar jatuh ke dalam mimpinya.


.
.
.

Hari ini kamar rawat Yoongi yang biasanya terlihat luas dan terasa lega sekarang serasa sempit penuh sesak karena kedatangan teman satu kelasnya beserta wali kelas yang ingin melihat keadaannya. Bahkan pintu kamar itu sengaja tak ditutup karena sebagian ada yang berdiri di bingkai pintu karena tak kebagian tempat.

"Kami turut menyesal atas kondisi Min Yoongi, semoga Tuhan segera mengembalikannya pada kita semua," ucap guru Kang, wali kelas Yoongi. Ucapannya diamini semua yang berada dalam ruangan itu tak terkecuali Min Hana, ibu Yoongi. Jungho tak hadir karena masih berada di kantor begitu pun Jungkook yang harus mengikuti latihan basket untuk pertandingan tiga hari lagi.

Jimin dan Taehyung yang berdiri paling depan, Jimin bahkan tak melepas tautan tangannya dengan tangan Yoongi. Anak itu langsung menangis sesaat setelah sampai dan melihat kondisi sahabatnya yang sudah sulit dikenali karena alat-alat yang menempel di tubuh juga wajahnya. Apalagi selang ETT itu, sungguh mengurangi kadar ketampanan seorang Min Yoongi.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang