chap 33

2.2K 191 10
                                    

"Baiklah, aku mengakuinya dan menyetujui untuk memasukkan dia dalam tim."
.
.
.

Happy reading

"Eomma." Hana menoleh kala namanya terpanggil, ia tersenyum hangat saat mendapati putra bungsunya sudah pulang, tidak ke rumah tapi kamar rawat Yoongi.

Jungkook mendekat dan mencium pipi Hana, perlakuannya dibalas kecupan lama di dahi sempitnya. Jungkook amat sangat bahagia, ia kembali merasakan kasih sayang ibunya.

"Mandilah dulu, tadi Appa sudah bawakan baju ganti untukmu." Jungkook hanya mengangguk bersiap menuju kamar mandi namun langkahnya terhenti ketika melihat suatu hal.

"Eomma,  kenapa Yoongi  Hyung--" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya segera dipotong oleh Hana.

"Gwaenchana, sudah cepat kau mandi." Hana tak ingin Jungkook sedih dengan kondisi kakaknya. Sejak kejadian Yoongi yang hampir tenggelam Jungkook selalu ketakutan saat suatu hal buruk terjadi pada Yoongi.





.....

Tangan mungil itu dicengkeram erat oleh tangan besar berurat milik seorang pemuda yang kini emosinya mulai merangkak naik.

"Kau mau kemana, aku tak akan melepaskanmu sebelum kau beri tahu aku alasannya." Hoseok berujar dengan penuh penekanan, aura dominannya menguar di sekelilingnya, Haejin sedikit takut karena sungguh setelah 2 tahun lamanya ia mengenal sosok Jung Hoseok tak sekalipun Haejin melihat pemuda itu begitu menakutkan.

"Le-lepas Oppa," rengeknya dengan terus menarik tangannya dari cengkeraman Hoseok. Pergelangan tangannya terasa perih saat ia mencoba menarik keras tangannya, ia yakin pergelangan tangannya pasti memerah sekarang.

"Jawab aku Kim Haejin, kenapa kau menolak cintaku, apa karena Min Yoongi?" Haenjin sontak menghentikan pergerakannya, matanya membola lucu. Heran, bagaimana Hoseok bisa tahu kalau ia menaruh perasaan pada pemuda pucat itu. Setahunya sampai saat ini hanya Taehyung yang tahu tentang perasaannya, bahkan Haejin meminta Taehyung untuk tak memberitahukan  ini kepada Jimin.

"Cih ... masih tak mau menjawab?" Hoseok lepas kasar cengkeramannya hingga tubuh Haejin sedikit tersentak.

"Baiklah kalau kau masih tak mau bicara, kau hanya tinggal menunggu apa yang akan kulakukan nanti." Hoseok meninggalkan Haejin dengan beribu tanya di benaknya. Apa maksudnya? Apa yang akan Hoseok lakukan?

Haejin memandangi pergelangan tangannya yang memerah. Ia sungguh tak menyangka Hoseok bisa berbuat dan berucap demikian. Dulu Hoseok yang ia kenal adalah pemuda tampan dengan penuh kelembutan, ia bahkan merasa Hoseok sudah seperti kakak kandungnya sendiri. Tapi kembali pada kata pertama, itu dulu.

"Oppa."






.....

"Eeunghh." Sebuah leguhan mengalihkan atensi ketiga entitas lain di ruangan yang tak begitu besar dan tak begitu kecil itu.

Hana yang semula hendak memasukan suapan ramen ke dalam mulutnya segera meletakkan kembali sumpit itu di atas mangkuk lalu mendekat kearah sumber suara.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang