chap 2

5.9K 449 3
                                    

'andai itu tak pernah terjadi,  mungkin aku bisa menikmati waktuku bersama mereka'
.
.
.
Happy reading

"Aku pulang." Semua yang berada dalam ruang keluarga itu menoleh sesaat setelah suara seorang yang amat familiar di pendengaran mereka.

Salah satu dahi penghuni ruangan yang tengah duduk di sofa itu menyatu,  tak menyangka akan apa yang tengah ia lihat sekarang.

"Yoongi,  untuk apa kau membeli bola itu lagi?  Itu sama sekali tak berguna."
Karna tengah menunduk menatap lantai tempat di mana ia berpijak,  ia sampai tak menyadari bahwa ayahnya telah berada di hadapannya,  segera mengambil kasar bola dalam rengkuhannya. Matanya membola saat lagi-lagi ayahnya yang keras itu membawa bola oranye  kesayangannya yang baru ia beli dengan uang saku yang ia sisihkan tiap harinya itu ke arah dapur. Yoongi tau,  benar-benar tau apa yang akan dilakukan ayahnya.

"Appa  jangan,  kumohon." Matanya sudah berkaca-kaca,  berlari dan segera berlutut di depan ayahnya,  memohon seakan-akan itu adalah kehidupannya.  Ini bukan yang pertama kali,  sudah terhitung puluhan bola oranye itu merenggang nyawa(?) di tangan ayahnya. Yoongi lelah,  sungguh lelah dengan sikap ayahnya yang tak mengizinkan dirinya bermain basket.

Tangisnya tak bisa dibendung lagi. Cairan bening itu berlomba-lomba menuruni pipi tirusnya tepat saat sang ayah menancapkan pisau dapur itu dan mengoyak bola oranyenya.

"Kau sungguh membuat Appa kecewa Yoon,  kau tak mau mendengarkan Appa."

Ketiga pasang mata di ruangan keluarga yang berhubungan langsung dengan dapur itu menatap sendu pada sosok mungil itu. Satu-satunya wanita di sana langsung berjalan menghampiri sang anak,  berjongkok menyamakan posisinya dengan sang putra.

"Tolong dengarkan appamu Yoon, ini semua demi kebaikanmu." Ditariknya badan ringkih itu kedalam pelukan hangatnya,  ia usap dengan lembut surai hitamnya. Min Hana tak mampu berkata-kata lagi,  hatinya sungguh serasa teriris melihat putranya seperti ini.

Flashback on

8 tahun yang lalu

"Hyung ayo temani kookie main di taman," rengek sang adik kepada kakaknya yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya.

"Sebentar kookie,  hyung selesaikan dulu tugasnya, ne? "

"tidak ... tidak ... Kookie maunya sekarang."

"Kookie mengertilah,  jangan ganggu hyung." Tanpa sadar Yoongi menaikkan nada bicaranya,  si bungsu yang tak pernah dibentak pun kaget, matanya berkaca-kaca,  bibirnya bergetar,  kentara kalau ia hendak menangis lalu berlari keluar rumah dengan figur action iron man-nya

Yoongi yang sadar akan kesalahannya lantas menutup bukunya,  memasukkan alat tulis dalam kotaknya dan bocah 8 tahun itu pun pergi untuk mencari adiknya.

"Ah itu dia," gumamnya saat netranya menangkap sosok sang adik yang duduk dengan lutut ditekuk dan wajah yang ditenggelamkan di antaranya di dekat sebuah bangunan baru yang belum selesai pengerjaannya di taman tersebut.

Ia berjalan perlahan menuju sang adik dengan senyum tipisnya yang seketika berubah menjadi langkah lebar dan teriakan ketika ia melihat tangga besi di samping sang adik yang oleng.

"KOOKIE ...."










'Brugh... Argghh










"hisk.. hiks... Kookie.. Ko-kookie"








"Bagaimana keadaan putra saya dok? " Min Hana benar-benar tak bisa menghentikan tangisannya. Melihat putranya tergeletak dengan mata terpejam dan satu putra lainnya yang tengah menangis keras.

"Harus segera dilakukan tindakan operasi karna pasien mengalami cedera traumatik benturan keras pada tulang belakangnya."

Tubuh Hana lunglai seketika,  bersamaan dengan itu datang suaminya dengan tergesa-gesa bersama putra sulungnya. Min Jungho segera merengkuh istrinya,  mengangkatnya untuk didudukkan di kursi panjang yang tersedia di sana.

" Yeobo, hiks Yoon-gi hiks harus op-operasi," tangisnya pecah benar-benar tak bisa dibendung lagi, pikirannya kacau bahkan Jungkook yang terisak sampai suaranya tak keluarpun ia abai.

"Ssttt ... kau tenang ne,  aku yakin Yoongi kita akan baik-baik saja."

Tbc
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Huftt..  Masih banyak ya typonya??
Ngebosenin?  Skip aja lah

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang