chap 21

2.7K 229 0
                                    

"Istirahatlah, ibu akan keluar sebentar." Yoongi mengangguk dan mulai memejamkan matanya hingga tak sampai 5 menit kemudian dirinya sudah berpindah ke alam mimpi.
.
.
.

Happy reading

Ruangan tak begitu besar itu sekarang tengah dihuni oleh dua orang berbeda jenis. Satu orang pria dengan jas putih kebanggaannya dan seorang wanita yang duduk di seberang meja yang berhadapan langsung dengan pria tersebut.

Mereka nampak membicarakan hal serius terlihat dengan mimik wajah si wanita yang sedikit tegang juga tak berhenti meremat jemarinya sendiri.

"Saya curiga ada masalah dengan saraf  putra anda. Setelah ini saya akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk memperkuat diagnosa saya. Tapi mungkin itu saja belum cukup, kemungkinan bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan jika hasil dari pemeriksaan fisik nanti kurang akurat." Dokter itu melihat ada kegusaran yang melanda wanita di hadapannya. Wanita itu sama sekali tak membuka suara tapi bibirnya bergetar, mungkin sedang menahan tangis.

"Nyonya tidak usah khawatir, apapun hasilnya nanti saya akan melakukan yang terbaik untuk putra anda."

.....

"Haejin!!" Yang dipanggil menoleh, mendapati presensi seorang pemuda yang setengah berlari ke arahnya.

"Ohh Oppa, ada apa?"

"Bisakah nanti kau temani aku ke toko buku? Tugasku harus dikumpulkan lusa tapi bahan untuk tugasnya belum aku dapatkan." Pemuda itu Hoseok. Nyatanya ia gencar mendekati adik dari ketua tim basketnya itu.

"Hmm, mian Oppa ... tapi aku akan ke rumah sakit nanti, mengunjungi Yoongi oppa." Gadis itu menjawab dengan senyumnya, hatinya sungguh bahagia karena kondisi Yoongi yang semakin baik.

"MwoYo-Yoongi, kau mau m-mengunjungi Yoongi?" Bagai terjatuh dari ujung tebing, Hoseok merasa dirinya terhempas begitu saja.

Yoongi masih hidup? Itu artinya misinya telah gagal. Ia kepalkan kuat-kuat tangannya, ingin melampiaskan emosinya dengan memukul apapun yang ada di depannya, tapi apalah daya yang tersaji di depannya adalah sosok gadis yang ia cintai.

"Oppa?" Haejin lambaikan tangannya di depan wajah Hoseok saat menyadari pemuda itu menatap dengan tatapan kosong tapi juga terselip, kebencian?

"Oppa gwaenchana?" Haejin daratkan tangan lembutnya di atas bahu Hoseok dan seketika menarik kembali Hoseok ke dunia nyata.

"O-ohh hmm gwaenchana. Ya sudah kalau begitu aku akan pergi sendiri. Kau hati-hati di jalan."

Haejin kembali tersenyum tapi bukannya menenangkan hati Hoseok, hal itu malah menambah kegeramannya karena ia tahu kalau senyuman itu tercipta karena seorang yang sangat dibencinya, Min Yoongi.

"Aku tak akan berhenti di sini Min Yoongi, kau tunggu saja permainan selanjutnya."

......

Brakk

Pintu mobil itu ditutup dengan tidak elitnya oleh seorang pemuda bergigi kelinci. Wajahnya masam, sama sekali tak enak untuk dilihat.

[ END ] Just Minute ( MinYoongi  X JeonJungkook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang