Zimzalabim

Zimzalabim 3

3

Keesokan harinya.
Irene berjualan dipasar bersama appanya.

"Bu, sayurnya bu. Silahkan dibeli. Nek, nenek buahnya nek" tawar irene.

Banyak pedagang lain.
Dipagi hari sangat ramai org2 berjualan dipasar.

Wendy juga sebenarnya bekerja jadi pengangkat sayur. Nmn ditempat lain.
"Ini, bawa kesana"

"Baik, ahjussi" ucp wendy.

"Ih, kenapa disini? Jijik sekali" gumam yerim

"Yaiss, jinjja. Diam sedikit kenapa?" Marah sooyoung.

"Seulgi oppa. Disana tempat irene unnie jualan dengan keluarganya" ucp sooyoung

"Ah, ditempat seperti ini?"

"Ne"

Seulgi melihat dari kejauhan irene dan appanya.
"Itu appanya?" Tunjuk seulgi.

"Ntahlah" ucp sooyoung.

"Eiis, jinjja. Kalau bukan karena warisan aku tdk mau kesini" marah seulgi.

Sooyoung dan yerim tersenyum.

"Irene ssi?" Ucp seulgi.

"Oo?" Kejut irene.

"Siapa irene ah?" Tny appa

"Ah, teman sekolahku appa"

"Mwo? Kau mempunyai teman ssyang?" Gumam appa senang.

"Annyeonghaseyeo" ucp appa pda seulgi. Seulgi hnya mengangguk tanpa mau berjabat tangan.

"Kenapa seulgi oppa kesini?"

"Ah, anni. Aku kebetulan mau membeli buah2an"

"Ah, jinjja. Disini buah2nya segar2 semua" ucp irene.

Wendy melihat dari jauh.
"Wendy ssi, kemari cepat!" Ucp boss wendy.

"Ne, ahjussi" ucp wendy

Hari terus berganti.
Irene semakin lama semakin dekat dengan seulgi.
"Lihat, aku tdk jahatkan?" Tny seulgi.

"Aku pikir oppa neun hnya butuh teman" ucp irene.

Wendy menatap datar kearah seulgi yg menatapnya.
"Irene ssi, apa kita bisa bicara sebentar?" Tny wendy.

"Ah, ne. Permisi oppa" ucp irene.

Wenrene berada dibelakang sekolah.
"Waeyeo? Sudah beberapa bulan ini kau tdk berbicara pdaku" ucp irene

"Wae? Apa kau merindukanku?" Tny wendy

"Mwoya! Ada apa?"

"Apa kau menyukai ku?"

"Mwo?"

"Aku rasa aku menyukaimu dari dua tahun yang lalu irene ssi" ucp wendy.