Zimzalabim

Zimzallabim 39

Polisi terus mencari kediaman sehun saat ini.

Wendy menggenggam tangan irene erat.
Mereka berada dimobil polisi menuju alamat yg sehun berikan.

"Mereka bersama polisi bos"

"Mwo? Itu berarti irene dipasang GPS. setelah irene masuk mobil kita, periksa semua dipakaian irene buang langsung ke jalan" ucp sehun.

"Baik bos"

"Anni, menggeledah irene suruh perempuan araa."

"Siap bos"

Sehun duduk disofa kamarnya.
Ia menyiapkan makanan dan beer dgn dua org. Itu semua untk irene.

Kasurnya juga sudah dihias layaknya kamar pengantin.
"Aku pastikan, tidak akan kehilanganmu lagi" gumam sehun

Wenrene dan beberapa polisi turun.
"Aku akan cepat menyelamatkan kau dan seungaah" gumam wendy.

Irene mengangguk. Melepaskan tgn wendy.
"Aku akan menunggumu." Ucp irene menahan tangisnya.

Wendy menahan tangisnya.
Wendy dihadang sama anak buah sehun. Polisi juga siap dgn pistolnya.

Irene menoleh sekilas kearah wendy. Lalu masuk kedalam mobil.

"Ayo pergi" ucp sopir nya.

Wendy melihat kepergian irene.
Beberapa pengawal sehun masih menahan polisi agar tdk mengikuti mobil tsb.

Mobil yg membawa irene tdk terlihat lagi.
Wendy dan beberapa polisi masuk kdlm mobil.

"Periksa dia" perintah sopir.
Seorg perempuan memeriksa tubuh irene.

Irene diam dan menurut saja.

"Tidak ada apa2" ucp wanita tsb

"Yang benar, coba periksa lagi"

"Memang benar, tidak ada!" Ucp lainnya.

Irene aman karena alat pelacak ada di kakinya.

"Jangan sampai polisi tau alamat bos kita" ucp sopir.

"Bagaimana selanjutnya" ucp wendy khawatir.

"Beberapa polisi sudah menuju kesana. Dengan menyamar. Sementara ini semua sesuai rencana kita" ucp kepala polisi.

Wendy memegang ponsel irene. Ia tatap foto seungaah, dan irene dilayar.

"Jika aku membunuhnya, apa aku akan dipenjara?" Tny wendy

Polisi diam sesaat.
"Itu melanggar peraturan kami. Kecuali dia sangat membahayakan korban, kami akan menembak mati ditempat" ucp polisi.

Wendy terus merasa khawatir.

"Kami akan menyelamatkan istri dan anak anda tuan shon" ucp polisi.

"Turun, dan lepaskan alas kakimu" ucp anak buah sehun.

Irene ragu sejenak.
"Yaa, cepat!" Ucp nya

Irene melepas sepatunya lalu naik mobil lain. Irene melihat khawatir pda sepatunya. Mobil tsb melaju kencang yg membawa sepatunya.

"Andwae!" Batin irene.

"Bos, nona irene sudah datang"

"Benarkah? Suruh dia masuk sendiri" ucp sehun senang. Ia memakai jas dan menyiapkan diri.

"Silahkan masuk" ucp pengawal membuka pintu.

Irene ragu sejenak.
Nmn pengawal mendorongnya masuk.