Zimzalabim (14)

1K 113 3
                                    

Wendy dan irene duduk dihalaman belakang.
"Ah, ini sudah malam. Aku harus pulang" ucp irene

"Sopirku sudah bertemu kedua org tuamu. Kau diperbolehkan menginap disini" ucp wendy.

"Mwo? Anni, keugae?" Gumam irene sedikit gaguk

"Wae? Apa aku menakutkan?" Tny wendy meminum sojunya.

"Aku tidak membawa pakaianku" ucp irene meletakkan jus nya.

Wendy menatap diam kearah meja dihadapannya.
Wendy menghabiskan minumannya.

Irene berdiri dari duduknya.
"Deg!"
Wendy menahan lengannya. Wendy menarik irene agar kembali duduk.

"Tidak bisakah kau menemaniku? Aku kesepian! Aku bahkan tidak ada siapa2 lagi. Kecuali kau, kekasihku" ucp wendy menatap sayu irene.

Irene merasa bersalah. Menunduk sekilas.
"Maaf jika aku kembali kasar padamu" ucp wendy melepaskan lengan irene. Wendy kembali menatap kearah kelas kosong dihadapannya.

Irene juga berada diposisi canggung.
"Aku tau, perasaanmu pdaku yg sebenarnya. Jangan bohongi hatimu. Jika memang kau tdk mencintaimu, katakan dari sekarang. Sebelum aku semakin dalam memberikan kepercayaanku pdamu" ucp wendy tanpa menatap irene. Wendy sesekali meminum beernya.

Irene merunduk diam.
"Kau sudah seperti kakak ku sendiri. Melindungiku, gumawo" ucp irene pelan.

Wendy menatap irene.
"Apa kau serius? Ingin mengakhiri ini?" Ucp wendy dengan mata yg mulai memerah.

Irene merunduk jarinya memainkan rok pendeknya sendiri.

Wendy tersenyum kecil. Mengangguk anggukkan kepalanya kecil.
"Maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang. Sopirku yg akan mengantarmu" ucp wendy berdiri hendak meninggalkan irene.

Wendy melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah.
Irene berlari memeluk nya dari belakang. Membuat langkah wendy terhenti. Wendy menatap diam kearah pintu.

"Bajja, kau sudah seperti kakakku sendiri. Justru itu, aku ingin selalu berada dibawah lindunganmu" ucp irene dipunggung wendy.

"Aku baik2 saja. Jangan bohongi perasaanmu irene ssi. Walau pun nanti kita tidak lagi bersama. Aku akan melindungimu semampuku. Sampai ada laki2 yg benar2 mencintaimu dan juga akan melindungimu. Gwinchana, ikuti kata hatimu"ucp wendy tersenyum berbalik. Wendy mengusap kepala irene mengacak sedikit rambut irene.

Irene berdiri diam. Karena ia masih bingung dengan perasaannya.

"Itu kamarmu, jika kau mau menginap. Pelayan sudah menyiapkan pakaian untk kau pergi kekantor besok."ucp wendy menunjuk kamar irene.

Irene mengangguk.

(Jadi, kejelasan hubungan wendy dan irene masih gantung)

Irene duduk dipinggir kasurnya.
"Anni, aku mencintai wendy. Kenapa aku mengatakan hal seperti itu?" Gumamnya sendiri.

Irene berbaring dikasurnya. Belum memejamkan matanya.
Irene meringkuk dengan kedua tangan ada dibawah pipinya.

"Den wendy mau kemana?" Tny pelayan.

"Aku ada urusan bi. Aku mau ke kanada karena grandma keluarga Kim jatuh sakit. Aku baru mendapat kabar." Ucp wendy

"Ah, baik den."

"Dan bi? Tolong urus keperluan temanku." Ucp wendy menatap kearah kamar irene.

"Ne, baik tuan" ucp pelayan menunduk.

Irene keluar dari kamarnya.
"Ada yang bisa saya bantu non?"

"Ah, anni bi. Aku hanya mau mengambil air minum saja" ucp irene tersenyum.

ZimzalabimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang