Wendy naik taxi ke alamat rumah lama nya. Kenangan lama yg membuatnya sempat berpikir pendek.
"Silahkan tuan" ucp satpam.
Wendy tersenyum kilas.Wendy melihat2 dari pintu pagar. Rumah dua tingkat yg mewah. Milik appa tiri nya.
Wendy masuk kedalam.
Jadi, wendy membayar tebusan agar rumah tsb tdk lagi disita. Wendy dibantu Nyonya Kim.Wendy melangkahkan kakinya menatap kilas kearah sofa ruang tamu.
"Yaa! Wendy. Belikan aku makanan. Cepat!" Ucp amber melemparkan uang ke lantai. Wendy menatap kilas amber. Lalu mengambil uang tsb.
Wendy kembali berjalan ke lantai dua.
"Amber ah. Kita makan malam diluar malam ini araa! Jadi bersiaplah. Dan kau wendy, rapikan semua meja kerja appa. Setelah itu kau bersihkan debu yg ada dibuku diatas sana!" Tunjuk appa tiri wendy kearah rakan buku setinggi dua meter tsb.
Wendy merunduk lagi. Melangkahkan kaki.
"Semua berbeda sekarang. Aku mengambil ahli semuanya. Dan kalian semua saat ini merasakan apa yg aku rasakan dulu!" Gumam wendy menggenggam pegangan tangga.Mata wendy berlinang airmata. Ketika ia sampai didepan gudang dimana tempat ia tidur dulu.
Krekk!!
Wendy membuka pintu gudang tsb.
Semua kosong. Tidak ada barang apapun lagi.Wendy masuk. Berdiri ditengah ruang gudang tsb.
"Tuan, semua barang2 disini sudah dibersihkan" ucp pelayan.
"Baiklah, terima kasih bi." Ucp wendy.
"Baik tuan" ucp pelayan pergi.
Wendy membeli semua barang baru untk dirumahnya. Beberapa sudah diantar.
"Aku akan pergi. Jadi, urus semuanya" ucp wendy pda pelayan dan satpam.
"Baik, tuan"
Wendy berjalan keluar dari halaman rumahnya.
"Ah, batta. Kerjaanku dikantor" ucp wendy menunggu taxi.Mata wendy melihat kekiri dan kekanan. Terlihat banyak org yg menyebrang.
"Dia?" Gumam wendy melihat kearah lampu lalu lintas dan wanita yg diperhatikannya.
Lampu lalu lintas hendak berubah menjadi hijau.
"Apa dia tidk melihat kiri kanannya?" Gumam wendy.
Wendy mendekat kearah zebracross.
Irene berjalan pelan menunduk.
Klakson mobil dan motor terdengar."Yaa! Apa kau mau mati?" Teriak pengendara.
Irene tersadar dan melihat kiri kanan.
"Oo? Astaga?" Gumam irene ketakutan. Irene berada ditengah2 jalan."Cepat minggir!" Marah sopir.
Irene berlari tak tentu arah. Karena sebagian mobil dan motor dihadapannya berjalan.
"Oo? Eomma, appa!" Gumam irene ketakutan.Wendy berjalan cepat mendekat.
Terlihat motor dari arah lain melaju cepat. Irene berlari tanpa melihat kirikanan.Wendy menatap kearah motor tsb dan irene. Wendy berlari.
Brumm!! Brumm!!
Motor tsb sangat kencang melaju."Andwae!" Gumam wendy.
"Yaaisss, irene!!" Teriak wendy berlari lgs memeluk irene dan berputar mendorong dirinya kearah pinggir jalan."Aaakkhh" teriak irene dalam pelukan wendy menggenggam pakaian wendy.
Ternyata motor tsb bisa menghindar dan selamat.
Wendy masih memeluk irene melindungi irene. Padahal bisa saja mereka berdua dalam bahaya.
"Yaa! Kalau jalan sedikit cepat!" Marah pengendara tsb.
Wendy perlahan melepaskan pelukannya. Irene juga melepaskan genggamannya.
Wendy menjauh dari irene.
"Wendy ah?" Ucp ireneWendy menunduk, lalu hendak pergi.
"Kalau jalan, fokus pda jalan. Jgn pda yg lain!" Marah wendy sambil pergi meninggalkan irene."Mwo? Changkeman wendy ah" ucp irene sedikit berlari mengejar wendy.
Wendy tdk menghiraukan irene. Terus saja berjalan.
"Aakkkhh!" Rintih irene pda kakinya karena tersandung.Wendy sontak khawatir. Ia berbalik melihat irene terduduk dijalan.
"Yaa! Gwinchana!" Tny wendy kembali mendekat.
Wendy membantu irene berdiri."Gumawoo" ucp irene.
Wendy diam dan kembali hendak pergi."Aww!" Rintih irene ketika ia melangkahkan kakinya.
Wendy kembali berhenti."Naiklah!" Ucp wendy berjongkok.
Irene menggeleng.
"Anniya, gwinchana" ucp irene."Tidak usah keras kepala!" Ucp wendy masih berjongkok. Irene memegangi kakinya.
Wendy kembali menggendong irene.
"Maaf, lagi2 aku menyusahkanmu" ucp irene.Wendy diam menunduk.
"Mau kemana?" Tny wendy."Turunkan aku ditaman saja. Aku tidak mau pulang" ucp irene.
Wendy diam lagi.
"Gumawo, jinjja gumobta. Lagi2 kau menyelamatkanku" ucp irene"Semua karena terjadi dihadapanku" ucp wendy.
Irene diam menatap datar jalanan.
Wendy berhenti ditaman. Ia turunkan irene dibangku.
"Terima kasih. Terima kasih banyak. Kau boleh pergi" ucp irene tersenyum.Wendy pergi membeli minuman.
"Ah!" Gumam wendy setelah meminum minumannya.
Wendy duduk disamping irene. Membeli dua minuman.Wendy diam menatap datar kearah depan. Irene sesekali memijat kakinya. Wendy melihat sekilas. Lalu meminum. Minumannya.
Ponsel wendy berbunyi.
"Halo?""....
"Baiklah, aku segera kekantor" ucp wendy menutup panggilannya.
Wendy diam sejenak."Gwinchana, aku bisa pulang sendiri" ucp irene
Wendy melihat kaki irene yg luka."Apa kau bisa?" Tny wendy berdiri.
"Ne, bisa" ucp irene
Wendy menatap kilas irene. Kemudian melangkahkan kaki pergi menghentikan taxi.
Wendy masuk kedalam taxi.
Irene tatap sekilas lalu tersenyum kecil.Irene mengobati kakinya sendiri. Karena wendy sudah membelikan obat untk lukanya.
"Aa? Aku rasa akan sakit. Lebih baik tdk aku beri obat ini" guman ireneSittt!!
Sebuah taxi berhenti dihadapannya.
"Oo?" Gumam irene melihat wendy yg keluar dari taxi. Wendy membiarkan pintu mobil tsb terbuka. Wendy berjalan mendekat kearah irene."Waeyeo?" Tny irene.
"Ikut aku!" Ucp wendy membereskan obat2an tsb. Lalu menggendong irene didepan.
"Mwo? Ottiyago?? Yaa, kita kemana?" Tny irene. Nmn wendy hnya diam. Memasukan irene didalam mobil taxi.
"Jalan pak" ucp wendy.
Irene bingung menatap wendy yg menatap kearah luar jendela.
Irene menunduk diam. Wendy melihat irene sekilas yg tiba2 saja diam.Part 8

KAMU SEDANG MEMBACA
Zimzalabim
FanfictionLahir dikeluarga sederhana. Mendapat keberuntungan bisa bersekolah di sekolah menengah atas yang elit dan rata rata siswa yg bersekolah disana adalah anak CEO, DIREKTUR UTAMA, Bahkan Pemilik Perusahaan Terbesar lainnya. Berharap semua terulang kemba...