Happy Reading:)
Bel istirahat sudah berbunyi dan ibu Dewi sudah dari tadi keluar dari 3 menit yang lalu. Ella pun dari tadi memaksa Tahnia untuk keluar kantin pun tidak mau, Winda dan Melisa pun dari tadi berdiri diluar masuk kembali untuk membujuk Tahnia untuk keluar.
"Lo kenapa ngak mau keluar Tan?" Ucap Melisa.
Bukan Tahnia menjawab melainkan Ella "Tahnia tadi kesekolah bareng most wanted boy yang dingin sifatnya kayak ice itu"ucap Ella dengan menaikan sebelah alis nya.
"Most wanted boy itu ada empat yang mana?" Ucap Winda dengan penuh tanda tanya.
"Itu yang ganteng, tajir lagi," Ujar Ella dengan menggoda Tahnia.
"Ooh, gue tau Gio Aditya, dia yang ganteng, tajir,dan ngak ada satu pun cewek yang berani berjalan berduaan sama dia," Ucap Melisa.
"Iya yang itu," Jawab Ella sesekali menggoda Tahnia.
"Yaudah sekarang kita ke kantin, ntar penuh lagi," Ucap Winda melerai pertengkaran mereka.
***
Dan benar dugaan mereka dikantin sudah penuh dengan manusia kelaparan,dan ada satu meja yang tidak ada penghuninya, lalu tanpa aba-aba mereka pun duduk di meja tersebut, melisa pun beranjak untuk memesan makanannya.
"Win lo mau pesan apa?" Tanya melisa.
"Gue siomay aja sama jus alpukat,"ucap Winda.
"Lo pesan apa La?" Tanya melisa kepada Ella.
"Gue sama aja kayak Winda tapi minuman gue jus mangga aja," Jawab Ella
"Kalau lo Tan?" Tanya melisa kepada Tahnia.
Tahnia yang sedang melamun pun tidak mendengarkannya, lalu melisa memegang pundak Tahnia, Tahnia pun terkejut dan mengelus dadanya.
"Tan lo mau pesan apa?" Ucap melisa
"Gue bakso aja sama teh es Sa." Ucap Tahnia ke melisa
Melisa pun pergi ke warung itupun untuk pergi memesan makanan untuk teman-temannya, dimeja tadi Ella, Winda, dan Tahnia sibuk dengan urusannya masing-masing, Winda dengan novelnya, Ella dengan hpnya, Tahnia dengan lamunannya, entah apa yang ia pikirkan.
Tanpa ia sadari ada orang dibelakang menggebrak meja mereka, mereka pun terkejut dengan kehadiran most wanted boy, Ella dan Winda pun membekap mulut karna tidak percaya bahwa most wanted ada didepannya dan Tahnia dari tadi belum menyadari keberadaan mereka.
"Siapa yang suruh kalian duduk disini?" Ucap salah satu laki-laki itu.
"Gue,emang masalah buat lo?" Ucap Tahnia dengan gaya menantang.
Dari tadi Tahnia tidak mendengarkan ucapan mereka sekarang malah Tahnia yang menjawab.
"Ooh, ternyata lo cowok yang terlambat tadi," Ucap Tahnia dengan menaikan alisnya.
"Hmm." Ucap Gio
"Oke nggak papa, kita makan barengan aja," Ucap Tahnia mengambil keputusan.
"Nggak makasih, gue pergi aja" Ucap Ella lalu pergi begitu aja bersama Tahnia dan Winda.
"Pergi aja sana, siapa suruh lo disini" Ucap Yudha dengan gaya mengusir.
Tanpa disadari Gio memegang tangan Tahnia"Duduk."ucap Gio tanpa menatap Tahnia, Tahnia pun terhipnotis dengan kata Gio pun segera duduk di depannya.
"Hmm, Gio berarti gue duduk disini?" Tanya Tahnia kepada Gio.
"Hm."
Lalu melisa datang membawa pesanan mereka tadi, dan ia tidak tau apa yang terjadi antara temannya dan most wanted itu.
Melisa pun tidak mengerti ia pun bertanya kepada Ella"La ini yang didepan kita ini most wanted sekolah kita kan?"ucap melisa.
"Iya." Ucap Ella
Mereka pun diam bersama sambil memakan-makanannya, setelah sudah makan, bel masuk pun berbunyi, mereka pun masuk ke dalam kelas masing-masing.
"Tan kok lo bengong aja dari tadi?" Tanya Ella.
"Eeh nggak kok," Ucap Tahnia dengan sesantai mungkin agar temannya tidak tau apa yang sekarang ia hadapi.
****
Bel pulang pun sudah berbunyi seantereo sekolah, Tahnia pun sedang merapikan buku pelajarannya untuk iya masukkan ke dalam tasnya.
"Tan, cepat dong, dari tadi gue tungguin ngak selesai juga, lo kok jadi lelet gini sih?" Ucap melisa.
"Iya bentar."balas Tahnia.
"Dia itu lelet karena mau lihat gebetannya itu," Ucap Ella sambil menggoda Tahnia.
"Apaan sih lo La," Balas Tahnia.
"Kuylah kita ke parkiran," Ajak Winda.
Sesampainya mereka diparkiran mereka bertemu dengan most wanted sekolah itu, lalu ia bertemu dengan Gio dan ia pun meminta Gio mengantarnya pulang.
"Gio gue nebeng ya," Ucap Tania pada Gio.
"Nggak, lo ngak boleh naik kemotor gue." balas Gio.
"Sekali aja, plis Gio, tadikan lo pergi sama gue trus pulangnya juga sama gue dong," Ucap Tania dengan menaikan satu alisnya.
"Gue bilang enggak ya nggak!"
"Gue ngak mau tau lo harus anterin gue pulang," Ucap Tahnia pada Gio, Tahnia pun menaiki motor Gio tanpa seizin Gio, Gio pun hanya pasrah pada manusia dibelakangnya ini.
Diperjalanan pulang Gio hanya diam saja dan Tahnia pun bicara tak jelas entah apa yang dibicarakan dan Gio pun menurunkan Tahnia dipinggir jalan karena ia tak tau rumah Tahnia.
"Kok gue diturunin disini sih yo?,rumah gue masih jauh lo rela ninggalin gue di pinggir jalan kayak gini?!" Ucap Tahnia.
"Hmm,"Gio pun melajukan motornya dan Tahnia ditinggalkan dipinggir jalan "Kok gue ditinggalin sih, gue benci, gue sebel!!" Ucap Tahnia berjalan menuju rumahnya hanya perlu berjalan beberapa blok saja.
Sesampainya Gio diapartemennya ia berjalan dengan langkah gontai, ia memilih untuk tinggal diapartemennya dibandingkan dirumahnya ia sangat benci dengan suasana dirumahnya, keluarganya tidak akur lagi sejak kejadian itu.
Vote dan komen guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...