Hadirmu saja tak di hargai. Apalagi kamu pergi, tak mungkin dicari.
Unknown
Happy Reading:)
Gio termenung karena mengingat dimana ia bisa bersama dengan sahabat dan mantan pacarnya, tetapi sudahlah yang lalu biarlah berlalu.
"Yang sabar ya," Ucap Tahnia sambil menenangkan Gio.
"Hmm."
"Apa lo masih punya rasa sama Yana?" Tahnia pun tak berani menatap Gio, melainkan menatap ke arah lain dengan tatapan kosong.
Gio terkejut atas pertanyaan Tahnia, dia sendiri tidak tahu, apakah dia masih mencintai Yana atau tidak. Tapi jika ia mengingat masa-masa dia bersama Yana ia akan merasakan sakit di hatinya.
"Gue juga nggak tau, tapi ketika gue mengingat dia, hati gue sakit." Gio pun mengingat-ingat kembali masa itu. Tahnia merasa sakit di hatinya, Tahnia tahu Gio pasti masih mencintai Yana. Gio mengarahkan pandangannya kearah Tahnia, ia bingung, karena melihat Tahnia yang melihat kearah lain dengan tatapan kosong.
"Lo kenapa?" Tanya Gio.
"---"
"Tahnia," Panggil Gio.
"---"
"Tahnia," Ulang Gio sambil menepuk pelan pundak Tahnia.
"Eh, ng-nggak kenapa-napa." Ucap Tahnia dengan gugup.
"Toilet dimana?" Tanya Tahnia.
"Lo lurus, belok kiri." Ucap Tahnia memberi tahu Tahnia jalan ke toilet.
"Oh,, makasih." Ucap Tahnia, Tahnia berjalan kearah dimana Gio tunjukan tadi, ketika berjalan, tidak sengaja Tahnia melihat kearah kanan, ia melihat seseorang yang sedang duduk di balkon kamar tersebut. Dengan hati-hati Tahnia msuk kedalam kamar itu, ia menghampiri seseorang yang ada dikamar itu.
"Hmm," Tahnia pun berdehem untuk menyadari orang yang ada didepannya itu.
"Hai." Tahnia menyapa orang itu, orang tersebut melihat Tahnia sejenak, setelah itu ia melihat kearah depan dengan tatapan kosong.
Cantik satu kata yang terucap dibibir mungil Tahnia.
"Lo siapa?" Tanya orang tersebut.
"Kenalin gue Tahnia. " Ucap Tahnia sambil mengangkat tangannya kearah seseorang itu.
"Ngapain lo disini?" Ia tak menggubris pertanyaan Tahnia tadi melainkan mengalihkan pembicaraan mereka.
"Gue kesini mau ngajarin Gio belajar,"
"Oh."
"Lo siapanya Gio?" Tanya Tahnia.
"---"
🔥🔥🔥
Ditempat lain Gio yang merasakan Tahnia yang belum balik-balik dari toilet, ia menghampiri Tahnia, ketika tepat didepan pintu sebelah kanan, Gio mendengar percakapan dia orang didalam itu, ternyata yang didalam itu adalah Tahnia dan dia.
"Lo siapanya Gio?" Tanya Tahnia kepada seseorang itu.
"Dia adek gue," Balas Gio dari arah belakang Tahnia.
"Ha.. Eh.. Eh.. Gio," Tahnia pun terkejut karena ada Gio di belakangnya.
"Lo punya adek?" Tanya Tahnia lagi.
"Menurut lo?"
"Kok lo nggak cerita sama gue sih?" Tanya Tahnia dengan menuntut penjelasan dari Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...