Happy Reading:)
Tahnia yang ditatap seperti itu tambah tersedu-sedu.
"Minggir!" Gio mendorong Tahnia kasar, sehingga Tahnia terjatuh ke tanah.
Gio berjalan meninggalkan Tahnia yang semakin tersedu-sedu ditaman itu. Semua hal itu dilihat oleh sahabat-sahabatnya Tahnia dan sahabat-sahabatnya Gio dan juga Aldi
Mereka tidak menyangka, mengapa Gio sudah mulai menyukai Tahnia tapi nyatanya tidak, sahabat-sahabatnya Tahnia langsung berlari kearah Tahnia dan merangkul Tahnia kedalam pelukan mereka."Than lo yang tenang ya," Melisa mencoba menenangkan Tahnia.
"Udah nggak usah ditangisi cowok brensek itu!." Ucap Ella.
"Emangnya gue seburuk itu ya la?, sampai-sampai Gio muak sama gue?, apa gue mengusik kehidupannya dia?" Tanya Tahnia dengan suara terbata-bata.
"Kenapa sih itu orang, kasar banget sama cewek, apa dia nggak punya ibu atau adik perempuan apa!!" Cerocos Winda karena kesal dengan Gio.
"Eh Than, astaghfirullah tangan lo berdarah lagi tuh, " Lanjut Winda sambil melihat tangan Tahnia.
"Iya Than, bekas jahitan lo itu kebuka lagi tuh, ayo kita ke UKS." Melisa langsung merapat Tahnia menuju UKS.
🔥🔥🔥
Sebenarnya Gio merasa sangat bersalah kepada Tahnia, kenapa ia sangat kasar kepada Tahnia apakah Tahnia baik-baik saja, apa ia sangat keterlaluan kepada Tahnia itulah yang Gio rasakan.
"Aggrkhh" Erang Gio frustasi sambil menarik rambutnya.
"Lo kenapa bro?" Tanya Dayat yang berada di samping Gio.
"Kok lo marah banget sama Tahnia?" Tanya Yubi bingung.
"Kalau yang gue lihat sih, dia nggak lakuin diluar batasnya deh, dia kan cuman bangunin lo doang kok respon lo gitu banget sih! " Cerocos Yudha dengan gaya khasnya.
Ya,sebenarnya sahabat-sahabat Tahnia dan sahabat-sahabat Gio melihat semua kejadian itu dari awal sampai akhir.
"Kasihan tu anak orang, sampai nangis-nangis kayak gitu, apalagi bekas lukanya yang kemaren kebuka lagi. " Terang Dayat kepada Gio.
Gio pun terkejut dengan ucapan Dayat, dia benar-benar sangat jahat kepada Tahnia, tidak seharusnya dia seperti itu kepada Tahnia, Tahnia memang tidak salah tapi mengapa Gio keterlaluan kepada Tahnia "gue harus minta maaf" Batin Gio.
Gio pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya dan berjalan dengan tergesa-gesa ke ruangan UKS. Ketika sampai didepan pintu UKS Gio ragu-ragu untuk masuk kedalam tapi ia harus masuk, ia harus meminta maaf kepada Tahnia, dan harus mengobati luka Tahnia, Gio pun memasuki ruangan itu.
"Assalamualaikum" Ucap seseorang dari luar.
"Ngapain lo kesini" Balas Winda dengan ketus.
Gio pun tidak menggubris perkataan Winda, api kemarahan berkobar kembali, karena melihat Tahnia diobati oleh Aldi. Gio menatap Aldi dengan tatapan tajamnya dan mulai mendekati brankar dimana Tahnia duduk.
"Minggir lo!"
"Gue lagi obatin luka Tahnia" Jawab Aldi menolak permintaan Gio untuk pergi.
Gio merebut perban yang ada ditangan Aldi den Gio mulai menutupi luka Tahnia dengan perban. Tahnia tak menggubris hal itu, ia hanya menatap ke arah jendela dengan pandangan kosong, dia pun teringat kejadian 20 menit yang lalu, tidak terasa air matanya mengalir lagi di pipinya itu.
"Eh lo kenapa nangis lagi? Pasti sakit ya," Tanya Gio hati-hati.
"Awas biar gue aja, Tahnia pasti kesakitan kalau sama lo." Aldi lalu ia meraih perban yang ada ditangan Gio. Gio mendongkak kan kepalanya untuk melihat Tahnia. Benar saja, Tahnia sekarang ini menangis dalam diam, Gio pun bertambah rasa bersalahnya kepada Tahnia.
"Tahnia." Panggil Gio dengan lembut.
"Hiks.. Hiks.. Hiks.."
"Tahnia." Ulang Gio sekali lagi.
"Hiks.. Hiks.. Hiks."
"Gue minta maaf sama lo, " Ucap Gio dengan tulus.
"Hikss.. Hiks.. Hiks.."
Sahabat-sahabatnya yang merasa kalau Tahnia dan Gio butuh waktu berdua untuk bicara, ia pun menarik tangan Aldi dan pergi meninggalkan ruangan itu.
"Gue minta maaf, " Ulang Gio sekali lagi
"Ngapain lo kesini!!" Tahnia mealihkan pembicaraannya, ia tidak menatap Gio pandangannya lurus kearah jendela.
"Gue minta maaf," Ulang Gio sekali lagi.
"Katanya lo muak sama gue, seharusnya gue yang minta maaf sama lo, karena gue udah ngusik kehidupan lo!" Jawab Tahnia dengan suara terbata-bata.
Gio pun terhenyak dengan pernyataan Tahnia "maaf," Ucap Gio.
"Nggak usah minta maaf, gue yang salah. " Jawab Tahnia lalu ia menangis lagi. Gio yang tidak bisa melihat Tahnia yang menangis, Gio pun langsung berdiri dan langsung saja membekap tubuh Tahnia ke pelukannya. Tahnia sekarang tambah terisak karena dipeluk Gio. "Maaf." Bisik Gio tepat ditelinga Tahnia.
"Lo mau kan maafin gue?" Tanya Gio setelah melepas pelukan, Tahnia pun hanya menganggukan kepalanya yang berarti jawabannya iya.
"Beneran lo mau maafin gue?" Tanya Gio dengan melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Tahnia.
"Iya," Jawab Tahnia, reflek saja Tahnia memeluk Gio dengan sangat erat, ia pun menelungkup kepalanya kepada bidang cowok itu, Gio pun hanya membalas pelukan Tahnia sambil tersenyum bahagia.
"Gio lepasin, " Ucap Tahnia.
"Kenapa?" Tanya Gio.
"Nggak bisa nafas. " Jawab Tahnia.
Gio pun melepaskan pelukannya "eh maaf ya, "
"Iya nggak papa kok. "
"Ehem,, ehem,," Deheman Winda pun mengganggu suasana dua insan tersebut.
"Ciee,,, ciee yang baikan, " Goda Ella.
"Apaan sih, " Jawab Tahnia malu-malu.
"Nggak usah malu-malu gitu neng, abang udah tau kalau kamu senang. " Ucap Winda dengan menggoda Tahnia.
Aldi yang melihat itu tersenyum, kerana Gio tidak terlalu memikirkan masa lalunya lagi, dan sudah bisa membuat hatinya untuk orang lain. Ada terniat dihati Aldi untuk minta tolong kepada Tahnia, ya tetapi bukan sekarang, mungkin besok atau lusa, tapi dia juga berusaha meminta maaf dan menjelaskannya kepada Gio.
Sekarang mereka semua kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka masing-masing."Gio." Panggil seseorang dari jauh, tetapi Gio tidak menyahut karena dia tahu siapa yang memanggilnya.
"Gio." Panggilnya lagi.
"Apa! " Jawab Gio dengan nada Ketus.
"Gue mau minta maaf dan gue akan menjelaskan semuanya sama lo," Ucap Aldi
"Apa lagi yang harus lo jelasin, semuanya udah jelas yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri!" Jawab Gio dengan tatapan tajamnya.
"Semua itu nggak seperti apa yang lo lihat Gio. " Aldi memperjelas semuanya.
Dibelakang pintu ada seseorang yang mendengar percakapan mereka "apa mereka sudah saling kenal?, apa mereka punya hubungan?, besok gue harus meminta penjelasan kepada Aldi atau Gio. " Batin orang itu.
Hallo guys gimana ceritanya, sekarang Gio sama Tahnia udah balikan nih:v, eh maksudnya baikan maaf ya guys typo, dan Siapakah yang mendengar percakapan Aldi dengan Gio?
Tunggu di part selanjunya ya guysJangan lupa tinggalkan jejak, vote dan coment sebanyak-banyaknya guys
Ig:@windadery03
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...