'Saya bukan pencemburu. Tapi milik saya yaa milik saya. Saya tidak mau berbagi apalagi terbagi.'
Happy Reading:)
"Maafin aku sayang," Bisik Gio terdengar lirih dan Tahnia terus saja menangis.
"Kamu nggak pernah dengarin penjelasan aku." Lirih Tahnia sela-sela segukan.
"Aku janji akan dengarin penjelasan kamu."
"Janji?"
"Iya, tapi kamu maafin aku kan?" Ucap Gio memastikan. Tahnia menganggukkan kepalanya. Gio sangat senang dan mempererat pelukannya dan Gio mencium pucuk kepala Tahnia.
🔥🔥🔥
Diruang tengah Yana sedang diinterogasi oleh Winda dan sahabat-sahabatnya.
"Lo ngapain ikut kesini?" Tanya Winda tak suka.
"Terserah gue dong,"
"Gu enek lihat wajah lo itu!" Tambah Ella.
"Bilang aja lo iri sama gue, gue kan lebih cantik dari lo." Jawab Yana percaya diri.
"Wajah cantik itu nggak ada gunanya jika bermuka dua" Ejek Dayat.
"Wajah satu aja jerawatan, apa kabarnya yang punya wajah dua" Sindir Melisa.
Yana sangat geram karena ia dipojokkan disini, Yana ingin menarik rambut Melisa yang ada di depannya tapi, diurungkan karena ia melihat Gio menuruni tangga bersama Tahnia. Gio merangkul pinggang Tahnia, supaya Tahnia kuat berjalan. Yana sangat kesal, kenapa bisa Gio baikan dengan Tahnia.
"Kalian udah baikan?" Tanya Yudha. Gio menganggukkan kepalanya.
"Woi!, sekali lagi lo buat adek gue sedih__" Azzam meletakkan jari telunjuknya dileher seperti ia menyayat lehernya dengan pisau. Gio bergidik ngeri dibuatnya.
"I_iya kak." Ujar Gio gugup
"Sekarang lo harus minta maaf sama kita," Ujar Fauzi.
"Gue salah apa?" Tanya Gio dengan tampang watadosnya.
"Heh!, lo tadi masuk kerumah orang tanpa ngucapin salam kayak lo aja yang punya rumah," Jawab Azzam.
"Iya-iya maafin gue." Ucap Gio pasrah. Yana sangat-sangat kesal karena dia tidak dianggap disini. Yana berjalan kearah Gio dan dengan tidak tahu malunya ia bergelayut manja ditangan Gio. Tahnia melotot kan matanya kearah Gio. Gio melihat Tahnia, ia bingung kenapa Tahnia melotot kan mata kepada nya. Tahnia pun mencubit pinggang Gio.
"Aww,"
Gio yang tahu Tahnia marah karena Yana memeluk lengannya.
"Yan lepasin tangan gue,"
"Emang kenapa?"
"Lo emang nggak tahu malu ya, jelas-jelas Gio udah punya pacar masih aja ke ganjenan sama Gio." Ucap Ella dengan mulut pedasnya.
"Udah-udah, Yana lo pulang duluan ya, gue mau nemenin Tahnia dulu."
"Tapi aku nggak tau jalan pulang," Ucap Yana dengan suara lembutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...