Happy Reading:)
Gio yang jengah terhadap kelakuan teman-temannya langsung saja menarik tangan Tahnia untuk pergi dari kerumunan itu, Tahnia yang ditarik tangannya itu hanya pasrah karena dia merasakan jantungnya berdesir dengan hebat, sama hal nya yang dirasakan oleh Gio.
Gio membawa Tahnia ke ruang ganti untuk mengganti baju Tahnia yang kotor akibat tumpahan minuman tadi.
"Ngapain kesini?" Tanya Tahnia bingung.
"Ganti baju," Balas Gio.
"Ganti baju siapa?"
"Lo." Ucap Gio dingin.
"Gue nggak bawa baju ganti," Balas Tahnia polos.
"Diam!"
"Lo mau kemana?" Tanya Tahnia, lalu Gio berlari keluar dari ruangan itu.
"Kok ninggalin gue sih!!" Gerutu Tahnia.
Gio pun hanya meninggalkan Tahnia yang sendirian turus bicara, dan Tahnia tidak tahu kalau Gio mau pergi ke mana.
"Kok gue kalau sama dia terus ditinggalin ya, dia nggak tau apa kalau ditinggalin itukan sakit, apalagi ditinggalin pas sayang-sayangnya," Ucap Tahnia dengan berbicara sendiri.
Merasa capek, Tahnia menyenderkan tubuhnya kedepan pintu ruangan ganti tersebut, tidak menunggu lama, Gio sudah berdiri didepan Tahnia dengan membawa seragam sekolah nya itu.
"Nih," Gio dengan menyodorkan seragam yang baru untuk Tahnia, Tahnia yang pura-pura tidak tau pun bertanya"ini apaan?"
"Seragam,"
"Lo dapat seragam darimana?"
"Jangan banyak tanya, cepetan kalo nggak mau ya udah gue balikin bajunya," Ucap Gio lalu pergi begitu saja.
Lalu Gio yang berada di depan pintu pun menengok ke Tahnia memanggil namanya "Gio." Panggil Tahnia.
"Eh, eh sini seragam nya," Lanjut Tahnia dengan cengiran.
Tahnia pun langsung merebut seragam yang ada ditangan Gio, dan masuk ke ruangan ganti perempuan untuk mengganti baju seragamnya, Tahnia pun ada yang merasa menganggap di hatinya.
"Gio." Panggil Tahnia lagi.
"Hmm,"
"Kok lo masih disini sih, awas ya kalau ngintip, gue gorok tu leher!"
"Lo ngarep kalau gue ngintip?"
"Nggak!" Ucap Tahnia sambil menggelengkan kepala.
"Kalo gue intip juga kan nggak apa-apa lo itu datar, gue nggak tertarik sama body lo itu" Ucap Gio lalu pergi begitu saja.
🔥🔥🔥
Kring... Kring... Kring.....
Bel pulang sekolah telah berbunyi, di kelas X IPS 2 dengan segera membereskan barang-barang mereka ke dalam tas.
"Kuy lah pulang" Ajak Winda.
"Kuy, kuy" Balas Tahnia.
"Eh tunggu dulu, bangunin tu si Ella, dari tadi molor terus,"Ujar melisa untuk menyuruh sahabat-sahabatnya membangunkan ella.
"Ella...... Mantan lo jemput tuh!" Ucap Winda sambil berteriak ditelinga Ella.
Ella yang tengah tidur pun terbangun dari tidurnya, lalu ia berhamburan kesana kemari untuk mencari mantanya"Ha? mana mantan gue!"ucap Ella sambil melihat kekiri kanan.
Semua yang ada dikelas pun langsung
saja tertawa terbahak-bahak melihat aksi Ella "woi mana mantan gue!""Emang lo punya mantan?" Tanya melisa sambil tertawa dengan tingkah laku Ella.
"Eh iya-ya emang gue punya mantan ya?," Sahut Ella bertanya kepada dirinya sendiri.
"Cepetan beresin barang-barang lo, yang lain udah bubar nih!" Suruh melisa.
"Iya, iya."
Saat berjalan di Koridor menuju parkiran Tahnia merasakan ada sesuatu yang tertinggal dikelasnya.
"Kalian duluan aja," Ucap Tahnia.
"Emang lo mau kemana?" Tanya Winda.
"Kayaknya HP gue ketinggalan dikelas deh," Balas Tahnia.
"Oh kalau gitu kita tunggu diparkiran aja ya." Ucap Winda sambil melambaikan tangannya ke arah Tahnia.
Tahnia membalikan tubuhnya untuk kembali ke kelas, saat Tahnia hampir sampai didepan kelas, tiba-tiba Tahnia merasakan ada seseorang yang menarik tangannya dengan kasar sehingga ia merasakan perih pada pergelangan tangannya.
Kira-kira siapa yang menarik tangan tahnia itu? Jangan lupa kasih saran guys
Tinggalkan jejak guys, vote dan komen
Ig: @winda_dery03
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...