'Sekuat apa pun orang tersebut, dia akan merasa sakit jika orang yang dicintainya menghilang, meskipun hanya satu detik.'💔
Happy Reading:)
"Ayo ke kantin, keburu Bel bunyi, " Ajak Gio ke Tahnia.
"Ayo."
Sesampainya Tahnia dan Gio dikantin ia melihat sahabat-sahabatnya sedang makan "Lo keliatannya seneng banget," Sahut Ella pada Tahnia.
"Iya dong, Gio kan udah balik." Bukan Tahnia yang membalas melainkan Yudha.
"Lo kemana aja selama 3 hari ini bro?" Tanya Yudha.
Gio menceritakan kejadian itu kepada semua sahabat-sahabatnya, semua Sahabat-sahabatnya terkejut karena mengetahui kejadian itu.
"Nanti kita kerumah sakit ya, jenguk adik lo," Ucap Yudha.
"Sebenarnya sih Aldi udah tahu semua cerita ini, emang dia nggak cerita sama kalian?" Tanya Gio.
Semua pandangan tertuju kepada Aldi, tatapan mereka mengisyaratkan akan membunuh Aldi. Sedangkan Aldi hanya melihatkan cengiran bodohnya dan mengacungkan dua jarinya membentuk huruf V.
Tahnia menampol kepala Aldi, sehingga Aldi meringis dibuatnya."Hahahahaha," Tawa mereka pecah karena melihat wajah kesakitan Aldi.
"Kok lo nampol gue?" Tanya Aldi bingung.
"Masih nanya lagi!, selama 3 hari gue bingung nyari Gio, sedangkan lo duduk sama gue dan lo nggak ngasih tahu gue!, nyesel gue rasanya kenal sama lo!!!."
"Yaudah gue minta maaf,"
"Kita maafin, tapi ada satu syarat." Ucap Tahnia menampilkan senyuman devil nya.
"Apa?"
"Lo harus bayar semua makanan ini," Suruh Tahnia. Mulut Aldi menganga mendengar perkataan Tahnia, melihat makanan Yudha dan Dayat saja ia sudah ngeri, apa lagi membayar semua makanan ini, bisa bangkrut Aldi kalau seperti ini.
"Kenapa? Lo nggak mau? Yaudah,"
"Oke, gue bayarin. " Ucap Aldi mengeluarkan dompetnya.
"Yess!! " Sorak mereka.
"Bangkrut gue,"
"Lo nggak ikhlas?" Tanya Tahnia.
"Gue ikhlas dunia akhirat malahan, untuk lo apasih yang nggak, minta jadi pacar lo aja gue mau," Ucap Aldi keceplosan, Gio pun melotot kearah Aldi.
"Apa apaan lo!"
"Gue bercanda."
Kringg... Kringg.. Kringg..
"Udah masuk, ayo!" Ajak Gio.
"Ayo."
Pelajaran sudah dimulai kembali, Tahnia mengikuti pelajaran dengan khidmat. Berbeda dengan Gio, dia sama sekali tidak memperhatikan guru, tetapi dia memperhatikan wajah Tahnia dari samping 'cantik' Gumam Gio. Tetapi tidak terdengar oleh Tahnia. Tahnia menghadapkan kepalanya kearah Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...